Kejanggalan dalam 3 Anime 90-an, Apakah Kamu Menyadarinya?

26 Desember 2018 19:08 WIB
Kapten Tsubasa 2018. (Foto: anmienewsnetwork)
zoom-in-whitePerbesar
Kapten Tsubasa 2018. (Foto: anmienewsnetwork)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi pecinta film kartun saat ini mungkin enggak paham rasanya menunggu episode kartun idola tayang di layar kaca? Soalnya, kini kartun enggak perlu lagi ditunggu tayang seminggu sekali. Tinggal buka YouTube atau mengunduh episode dari situs kartun bajakan pun kartun sudah bisa ditonton kapan saja.
ADVERTISEMENT
Beberapa kartun memang sudah terasa membosankan, tapi tetap saja kenangan terhadapnya masih menempel di ingatan. Beberapa di antaranya bahkan ada yang punya kejanggalan dalam ceritanya. Apa saja?
1. Let’s & Go
Anime Let's and Go. (Foto: Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Anime Let's and Go. (Foto: Youtube)
Masihkah kamu ingat dengan keseruan kakak-beradik Retsu dan Go dalam bertanding Tamiya? Kalau cuma main Tamiya sambil dilihat doang sih, enggak seru. Nyatanya, di kartun ini kamu bakal terheran melihat Tamiya bisa diperintah bagaikan mobil remot kontrol, hanya saja kontrol memakai suara.
Enggak cuma itu, kalau di dunia nyata Tamiya cuma dijalankan lewat lintasan saja, kan? Berbeda dengan kartun ini di mana sang pemilik Tamiya pun ikut berlari mengikuti mobil yang dipertandingkan. Apa tujuannya?
Ternyata sang pemilik Tamiya dibutuhkan untuk mengganti suku cadang mobil Mini 4-WD apabila terjadi kerusakan karena keluar lintasan atau tabrakan saat pertandingan. Selain itu, di tengah pertandingan terkadang baterai Tamiya juga harus diganti.
ADVERTISEMENT
2. Captain Tsubasa
Anime sepak bola, Kapten Tsubasa. (Foto: Gamesapp.)
zoom-in-whitePerbesar
Anime sepak bola, Kapten Tsubasa. (Foto: Gamesapp.)
“Maju-maju, Tsubasa!” Begitulah sorak sorai suporter setia Tsubasa saat pemain idolanya tengah menjalani pertandingan sepak bola. Kartun ini boleh jadi membuat kamu semua, anak 90-an, mengkhayal keras bagaimana bisa jadi seorang pemain sepak bola seperti Tsubasa Ozora dengan tendangan mautnya.
Namun, karena begitu fokusnya dengan sosok Tsubasa, hal yang mungkin enggak kamu pikirkan dan sadari saat menonton kartun ini adalah sosok Roberto Hongo sang pelatih. Sosok pelatih itu, sejak episode kedua, sudah “numpang” tinggal di rumah Tsubasa. Kamu terkejut, kan?
Padahal, di rumah tersebut hanya ada Tsubasa dan ibunya. Sedangkan sang ayah sedang bekerja sebagai pelaut.
Ternyata Roberto numpang karena memang disuruh oleh ayah Tsubasa. Ayah Tsubasa yang merupakan kawannya, khawatir Roberto merusak dirinya sendiri karena sudah enggak bisa main bola akibat cedera mata di Brazil, jadi ia disuruh ke Jepang. Sembari melakukan pengobatan mata, ia melatih Tsubasa bermain bola.
ADVERTISEMENT
3. Detective Conan
Detective Conan (Foto: Pinterest)
zoom-in-whitePerbesar
Detective Conan (Foto: Pinterest)
Kisah anime detektif SMA terkenal Sinichi Kudo yang menyusut jadi anak SD bernama Conan Edogawa ini memang unik. Kartun ini, saking serunya, masih belum tamat hingga sekarang.
Mungkin kamu masih ingat bagaimana badan Sinichi menyusut jadi kecil, tapi tahukah kamu mengapa pada awalnya Conan bisa menumpang di rumah Ran dan Detektif Kogoro Mouri?
Hal itu terjadi karena Ran berkunjung ke rumah Sinichi untuk mencari gebetannya yang tak kunjung ada kabar setelah badannya menyusut. Namun yang ia temui justru Profesor Agassa bersama Conan. Saat Ran bertanya siapa Conan, Profesor Agassa menjawab bahwa ia adalah kerabatnya yang ditititipkan saat orang tuanya masuk rumah sakit.
Agassa lalu meminta Ran untuk merawat Conan karena dia enggak bisa merawat anak. Mulanya Kogoro enggan, tapi karena anak ini dianggap membawa keberuntungan dan “orang tua” bohongan Conan juga rutin mengirim uang bulanan untuk perawatan Conan, maka Kogoro mengizinkannya.
ADVERTISEMENT
Namanya juga kartun dan fiksi, enggak semua hal harus diselaraskan dengan kenyataan. Mungkin ini adalah salah satu alasan kenapa kartun-kartun tersebut menarik untuk ditonton.