Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kisah Akun "Kampus Cantik" di Instagram: Iseng-iseng Berhadiah
22 Oktober 2018 21:02 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:22 WIB
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri, selain nama besar kampus, para mahasiswa dan mahasiswi hits jadi beberapa faktor utama dalam memilih kampus idaman. Ya, kamu pasti pernah mendengar percakapan kayak gini; “Di kampus A, ada banyak artis, lho.” atau “Kampus B, banyak cewek cantiknya”.
ADVERTISEMENT
Well, beberapa dialog tersebut memang nyatanya pernah beberapa kali terlontar oleh sebagian teman-teman kita. Rahmat (bukan nama sebenarnya), misalnya.
Cowok yang kini berstatus sebagai mahasiswa semetester 1 di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengaku kerap mendengar dialog tersebut.
“Ada beberapa teman sekolah gue dulu yang memang nyari kampus yang punya mahasiswi cantik. Makanya, teman gue akhirnya masuk Universitas Padjadjaran (Unpad),” ujar Rahmat.
Itu sebabnya, jangan heran kalau belakangan ini, muncul akun-akun unofficial kampus (selain akun shitposting) dengan embel-embel kata ‘cantik’ di belakangnya. Beberapa di antaranya adalah UI Cantik, UGM Cantik, atau Unpad Geulis yang cukup eksis di linimasa Instagram.
Pertanyaannya, apa, sih, tujuan orang-orang ini bikin akun beginian?
“Awalnya cuma sekadar just for fun aja dimulai tahun 2014 akhir karena melihat tren saat itu. Intinya hanya sekadar media entertain aja,” kata Founder UGM Cantik, AR saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Tren kampus cantik ini diduga diawali oleh mahasiswa di dua kampus utama, yaitu UI dan UGM. AR, sebagai salah founder yang mengawali tren ini lewat UGM Cantik pun mengakui bahwa UI Cantik punya pengikut paling banyak saat itu.
“Iya, emang dulu kita paling besar followers-nya. Ada juga sih akun-akun cantik universitas lain. Tapi pada enggak aktif gitu dulu. Kalo kita kan konsisten upload-nya. Jadi followers kita gede,” ujar AR.
Selain konsisten, memajang konten foto mahasiswi cantik juga tak bisa sembarangan. Ada standar tertentu foto bisa layak dipajang sebagaimana dituturkan oleh Admin Unpad Geulis berikut:
“(1) Cantik, (2) feed-nya bagus (3) fotonya instagramable, (4) followers banyak, dan (5) direkomendasikan banyak teman-temannya.”
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana prosedur pemuatan fotonya?
“Biasanya sih dari rekomendasi. Foto, nama, akun Instagram, fakultas, angkatan. (Lalu) kita cek, kalau masuk kriteria, minta izin yang bersangkutan, terus upload deh,” kata admin yang berinisial DA.
Adanya akun ini pun menuai respons yang bermacam-macam dari mahasiswi yang dimuat fotonya. DA mengakui ada beberapa mahasiswi yang keberatan fotonya diunggah, sehingga kemudian ia menarik konten tersebut dari publikasi.
“Ada juga justru yang minta untuk fotonya di-upload. Tapi sebagian besar responsnya positif sih, feedback ke mereka juga jadi terkenal di kampus dan terutama followers medsosnya naik,” tutur AR.
DA menambahkan, “Ada mahasiswi yang rekomendasiin dirinya sendiri sampe berkali kali padahal sebenernya, maaf ya ini, dia ga sesuai standar mahasiwi yang kita upload di Unpad Geulis jadi kesannya lucu aja gitu kebelet hits.”
ADVERTISEMENT
Jadi lahan bisnis
Awalnya, akun tersebut memang dibuat untuk tujuan lucu-lucuan saja. Namun, para founder memutuskan untuk menjadikannya sebagai ladang pengeruk pundi rupiah.
“Dengan bertambahnya followers kita jadi salah satu influencer besar di UGM bahkan Jogja. Dan feedback yang kita dapat adanya tawaran paid promote, endorse dan lain-lain,” tutur pemilik akun UGM Cantik yang pengikutnya mencapai 131 ribuan.
Untuk setiap iklan yang dipasang di postingan feed dan story Instagram, UGM Cantik mematok tarif Rp 230 ribu sedangkan Unpad Geulis Rp 180 ribu. Adapun untuk iklan Line keduanya sama-sama memberi tarif Rp 40 ribu per postingan.
“Kalau sekalian feed, story, dan Line jadi Rp 250 ribu,” kata AR.
Dalam sebulan, jumlah pengiklan memang tidak menentu. Namun, founder UGM Cantik menuturkan dalam sebulan akun tersebut bisa memasang sekitar 40 iklan. Artinya jika Rp 250 ribu dikali 40 iklan, pendapatan akun tersebut sebulan bisa mencapai Rp 10 juta.
ADVERTISEMENT
“Ada (iklan) yang dari mahasiswa ada yang dari luar kayak rumah makan, percetakan, kos-kosan,” terang AR.
Pendapatan dari hasil iklan digunakan untuk keperluan admin seperti pulsa dan kuota. Sisanya masuk kantong pribadi para admin, UGM Cantik 3 orang dan Unpad Geulis 2 orang.
Kini sudah banyak kampus yang memiliki akun kampus cantiknya masing-masing. Model postingan dan penempatan tautan di setiap biografi pun hampir mirip. Apakah sebenarnya mereka ini diorganisasikan oleh satu orang dan saling berkaitan satu sama lain?
“Enggak, paling kita afiliasi aja kalo misal butuh bantuan publikasi atau promote,” tandas AR.