Konflik Memanas, Lana Del Rey Ancam Akan Lawan Azealia Banks

Lana Del Rey dan Azealia Banks. (Foto: AFP/JEWEL SAMAD dan AFP/ANDREW COWIE)

Konflik di media sosial antara dua musisi cewek asal Amerika Serikat, Lana Del Rey dan Azealia Banks kian memanas. Perseteruan itu bermula sejak Banks enggak menerima komentar Del Rey soal dukungan Kanye West kepada Presiden Donald Trump.

"Jangan jadikan Kanye sebagai usahamu untuk terlihat peka terhadap politik ketika masih ada banyak hal yang bisa kamu lakukan," kata Banks, dilansir NME, Kamis (11/10).

Menanggapi hal itu, Del Rey memanas dan mengancam Banks hingga menyebut penyanyi '212' itu menyia-nyiakan bakatnya. "Kamu tahu emailku. Katakan saja kapanpun. Katakan di hadapanku. Tapi kalau aku jadi kamu, enggak akan (aku lakukan)," tegas dia.

Enggak tinggal diam, Banks kembali menyerang Del Rey. Tapi kali ini musisi 27 tahun itu justru mengkritik penampilan fisik pelantun 'Summertime Sadness' tersebut.

"Pertama-tama, kita perlu menghubungi dokter bedah yang membuat hidungnya mancung seperti Michael Jackson. Lalu kita minta dia untuk ke Instagram dan membeli lolipop dari @FlatTummy (produk pengecil perut)," cuit Banks.

Del Rey kembali menjawab cemoohan itu dengan menyarankannya untuk bertemu psikiater. "Aku akan mengirimkanmu kontak dokter bedahku dan seorang psikiater handal di Los Angeles yang aku tahu. Pengobatan psikismu enggak berhasil," timpalnya.

Sebelumnya, perselisihan ini muncul saat Del Rey merespons unggahan foto topi 'Make America Great Again' di akun Instagram Kanye West. West mengatakan bahwa topi itu mewakilkan Amerika Serikat sebagai negara yang utuh.

Tapi nyatanya, pelantun 'Video Games' itu enggak setuju dengan West dan menyebut dukungannya untuk Trump adalah kemunduran bagi kebudayaan. "Trump menjadi presiden adalah kemunduran bagi negara, namun dukunganmu untuk Trump adalah kemunduran bagi kebudayaan," ucap Del Rey.

Banks lantas menyinggung Lana Del Rey di Instagram Story-nya dan menyarankannya untuk meminta maaf kepada suami Kim Kardashian itu. Ia sendiri merupakan seorang pendukung Trump yang vokal dan enggak segan menyebutnya pahlawan.