Menilik Deretan Musisi yang Meriahkan Super Generation Fest 2018

17 November 2018 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ride (Foto: Instagram/@rideox4official)
zoom-in-whitePerbesar
Ride (Foto: Instagram/@rideox4official)
ADVERTISEMENT
Untuk kali pertama, FFWD Records, 3Hundred dan OZ Radio bekerjasama untuk menghadirkan Super Generation Fest 2018. Event musik ini akan digelar di Eldorado Dome, Setiabudhi, Bandung, pada Sabtu (24/11).
ADVERTISEMENT
Jika diibaratkan sebuah perjalanan, festival ini akan mengajak penggemar musik Indonesia untuk menatap ke depan, tanpa melupakan pemandangan yang membentang di belakang. Dari legenda skena musik shoegaze hingga kolektif electro rock, dari provokator dream pop hingga punggawa post-rock. Deretan pengisi acara Super Generation Fest 2018 ini siap menjadi jembatan antar generasi berbeda yang disatukan oleh kecintaan pada musik rock berkualitas.
RIDE, band asal Oxford, Inggris, hadir sebagai headliner tahun ini. Band yang terbentuk sejak 1988 ini punya komposisi personel yang tak pernah berubah: pencabik bas Steve Queralt, penggebuk drum Laurence "Loz" Colbert, serta duo vokalis, gitaris dan penulis lagu Andy Bell dan Mark Gardener. Walau belakangan musik mereka turut diwarnai oleh sentuhan psikedelik, folk dan elektronik, Ride terlebih dulu dikenal sebagai pengusung awal musik shoegaze.
ADVERTISEMENT
Kemudian, DIIV (baca: "dive") dihadirkan untuk meramaikan panggung Super Generation Fest 2018. DIIV adalah nama panggung dari Zachary Cole Smith, musisi kelahiran New York yang mulai mengusungnya sejak 2011. Saat rekaman maupun konser, Cole turut dibantu oleh drummer Ben Newman, gitaris Andrew Bailey, serta multi-instrumentalis Colin Caufield. Walau mengambil nama DIIV dari sebuah lagu Nirvana, Cole dan kawan-kawan tak serta-merta menyuguhkan musik grunge. Pengaruh dream pop, shoegaze dan bahkan krautrock dapat kita dengar dalam karya-karya mereka—pengaruh yang selalu dibungkus dengan emosi, keindahan serta atmosfer yang kental.
Untuk skena musik lokal, Super Generation Fest juga turut menggandeng ROCK N ROLL MAFIA atau RNRM. Bukan nama yang asing lagi bagi penggemar musik indie tanah air. Sejak 2002, band yang kini terdiri dari Hendra Jaya Putra, Eky Darmawan serta Bueno Jurnalis ini telah memanjakan telinga kita dengan ramuan musik electro rock mereka. Ramuan ini hadir dalam rentetan album mereka, mulai dari Rock N Roll Mafia (2002), Outbox (2007), hingga Prodigal (2012). Sebutan "kolektif" nyatanya juga cocok disematkan pada RNRM, berkat kesediaan mereka untuk berkolaborasi dengan artis-artis lain demi menajamkan karya. Semangat kolaboratif ini juga terasa dalam rilisan terbaru mereka, Unison (2018). Kerjasama Hendra dan kawan- kawan dengan penyanyi Petra Sihombing, Danila serta Neonomora yang nyatanya berhasil menjadikan mini album ini semakin kuat dan unik.
ADVERTISEMENT
Selain RNRM, UNDER THE BIG BRIGHT YELLOW SUN (UTBBYS) akan masuk dalam deretan musisi yang tampil. Selama sepuluh tahun eksistensinya, band yang digawangi oleh Yadi Musholih, Ranyay, Yuren, Ezza Rush dan Harry Koi ini tetap setia mengusung musik post-rock instrumental. Setelah album perdana Painting of Life (2012) dan karya kedua Quintessential Turmoil (2014), pada 2018 UTBBYS merilis album ketiga mereka, Brightlight, yang kembali memperoleh sambutan hangat dari para penggemar. Band asal Bandung ini juga bukan pemain lama di sirkuit festival— penampilan mereka di OzAsia di Adelaide, Australia, tahun lalu, merupakan salah satu yang mendapat pujian dari pers dan penggemar musik lokal.
Siap untuk menonton mereka?