Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Prancis Larang Penggunaan Gadget untuk Para Siswa di Sekolah
6 Agustus 2018 17:41 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 11:24 WIB
ADVERTISEMENT
Kini, rasanya hampir mustahil untuk melewati satu hari saja tanpa menggunakan smartphone atau gadget. Mengingat keseharian kita sudah amat terbantu dengan keberadaan mereka. Tapi nyatanya, inilah keadaan yang harus dihadapi oleh para siswa di Prancis.
ADVERTISEMENT
Negara yang baru saja memenangi Piala Dunia itu melarang penggunaan gadget di sekolah. Dikutip dari Teen Vogue , Pemerintah Prancis telah melakukan voting terlebih dulu sebelum mengeluarkan peraturan tersebut.
Sebesar 62 suara memutuskan untuk meresmikan undang-undang yang melarang siswa dari usia playgroup, yaitu tiga tahun hingga sekolah menengah, 15 tahun, untuk tidak menggunakan smartphone ketika berada di sekolah.
Dilansir CNN , para siswa bahkan tidak hanya dilarang untuk menggunakan smartphone, namun juga laptop atau tablet mereka, kecuali dalam suasana pengajaran. Pengecualian lainnya juga dibuat khusus untuk para siswa difabel yang membutuhkannya.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah mendorong langkah ini dan memasukkannya dalam janji-janji kampanyenya. Prancis memang telah memiliki undang-undang sejak 2010 yang melarang penggunaan smartphone di kelas, namun menurut CNN, langkah yang diambil Prancis kali ini lebih maju yaitu melarangnya sepanjang berada di sekolah, tak terkecuali ketika jam istirahat.
ADVERTISEMENT
Aturan baru mengenai pelarangan ini didukung dari sebuah studi dari Journal of the Association for Consumer Research yang menemukan bahwa pelajar yang memiliki smartphone atau gadget di meja atau di tas mereka, --bahkan jika mereka memainkannya secara diam-diam, ternyata punya nilai yang buruk daripada mereka yang sama sekali memainkan gadgetnya.
Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer, mengatakan kepada saluran berita Prancis BFMTV bahwa undang-undang akan punya andil dalam mengurangi "kecanduan layar" pada pelajar.
Namun Alexis Corbière, seorang deputi dari partai Prancis haluan kiri mengatakan, bahwa implementasi dari undang-undang itu tidak perlu lagi, karena sudah ada undang-undang 2010 yang melarang penggunaan smartphone di dalam kelas.