Riset: Gangguan Tidur Berpengaruh terhadap Penurunan IPK

16 September 2018 12:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Belajar Cukup Manfaatkan Gagdet Milikmu   (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Belajar Cukup Manfaatkan Gagdet Milikmu (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kesuksesan seorang mahasiswa dalam menjalani kuliah seringkali dikaitkan dengan tinggi rendahnya hasil Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Semakin tinggi IPK maka semakin baik pula citra kamu di mata calon mertua, eh, orang tua.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari IPK kamu terjun bebas, selain rajin mengikuti kelas dan mengerjakan tugas, ada satu hal lain yang tak kalah penting yang harus kamu lakukan. Hal itu adalah tidur. Kata siapa tidur tidak penting?
Penelitian oleh Monica E Hartmann dan Roxanne Prichard berjudul “Calculating the contribution of sleep problems to undergraduates’ academic success” (Journal of the National Sleep Foundation, 2018) menunjukkan bahwa “gangguan tidur dianggap sebagai prediktor independen yang signifikan dari masalah akademik”.
Hartmann dan Prichard menemukan bahwa semakin bertambahnya hari per minggu di mana seorang mahasiswa mengalami gangguan tidur maka akan meningkatkan kemungkinan ia gagal dalam sebuah mata kuliah sebanyak 10 persen dan menurunkan IPK-nya sebesar 0.02.
Insomnia (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Insomnia (Foto: Thinkstock )
Gangguan tidur ini, menurut kedua peneliti dari Universitas St. Thomas, St. Paul Minnesota itu, dianggap sebagai faktor yang setara atau bahkan lebih besar dampaknya terhadap kesuksesan akademik dibandingkan dengan stres, pesta minuman keras, mengganja, dan penggunaan obat terlarang lainnya.
ADVERTISEMENT
“Faktor-faktor seperti stres, pesta minuman keras, mengganja, dan penggunaan obat-obatan terlarang lainnya, yang biasanya lebih diperhatikan oleh administrator universitas, memiliki asosiasi negatif yang sama atau relatif lebih kecil dengan keberhasilan akademik dibandingkan dengan (faktor) gangguan tidur,” tulis kedua peneliti itu.
Penelitian ini melibatkan data yang diambil dari 55.322 mahasiswa undergraduate pada tahun 2009 oleh American College Health Association.
Dalam penelitian itu, Hartmann dan Prichard jatuh pada kesimpulan bahwa pendidikan tidur merupakan kesempatan yang kurang dimanfaatkan bagi universitas untuk memaksimalkan tingkat retensi dan keberhasilan akademis.
Lantas apakah di kampus kalian sudah ada sosialisasi mengenai pendidikan tidur yang baik dan benar?
Penulis: Agaton Kenshanahan