news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riset Harvard: Saatnya Kerja Enggak Harus di Kantor

7 September 2019 9:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bekerja dari rumah Foto: dok. Unsplash/Kinga Cichewicz
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bekerja dari rumah Foto: dok. Unsplash/Kinga Cichewicz
ADVERTISEMENT
Kemunculan perusahaan start up secara enggak langsung menghadirkan budaya kerja baru. Salah satunya, bekerja secara remote alias dari luar kantor.
ADVERTISEMENT
Bekerja secara remote atau di luar kantor, menjadi sesuatu yang makin wajar dilakukan oleh pekerja. Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School dan Northeastern's D'Amore-McKim School of Business mengatakan, bekerja di luar kantor bakal jadi makin mainstream di masa depan.
Pernyataan ini bukan tanpa sebab. Mereka melaporkan bekerja secara remote terbukti menguntungkan, dan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan.
Para peneliti menganalisis sejumlah kasus soal bekerja secara remote, khususnya program bekerja di luar kantor yang dimulai pada 2012 oleh Kantor Hak Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (U.S. Patent & Trade Office).
Hasilnya, pekerjaan yang dilakukan di luar kantor meningkat sampai 4,4 persen, dan mendongkrak perekonomian di AS sampai USD 1,3 miliar.
ADVERTISEMENT
Laporan ini selaras dengan penelitian yang pernah dilakukan terhadap agensi travel di China. Produktivitasnya meningkat sampai 13 persen, karena mengizinkan karyawan di bagian call center untuk bekerja dari rumah.
Tapi, dalam riset ini, peneliti di Harvard cuma mengamati pekerja yang sudah berpengalaman. Jadi, mereka enggak menyarankan perusahaan membiarkan karyawannya yang baru bergabung untuk bekerja secara remote. Selain itu, bekerja secara remote juga lebih cocok untuk tipe pekerjaan yang dapat dilakukan sendiri.
Terus, pekerjaan apa aja yang bisa dilakukan dari rumah? Simak di artikel ini, ya, gaes.