Riset: Postingan Media Sosial Bisa Ungkapkan Kepribadian Kamu

30 Januari 2018 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bermedia sosial mungkin menyenangkan. Interaksi dengan teman yang terhalang jarak, berbagi foto dan video, atau sekadar menulis status harian, hal-hal tersebut, di satu sisi, bisa membuat kita terhibur. Namun rupanya, aktivitas kita di media sosial ternyata juga bisa “mengungkapkan” siapa diri kita yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah penelitian yang ditulis oleh Tara Marshall, Katharina Lefringhausen, serta Nelli Ferenczi, orang-orang dengan rasa percaya diri yang rendah, cenderung lebih sering memposting konten tentang pasangan mereka.
Sementara, mereka yang tergolong narsis lebih senang untuk memperlihatkan pencapaian dan kegiatan sehari-harinya.
Dilansir Sciencealert, meski pernyataan di atas terkesan seperti menyebutkan hal-hal yang sebenarnya sudah jelas, penelitian tersebut disebut-sebut sebagai salah satu yang pertama kali meninjau aspek yang mendorong orang-orang untuk memposting sesuatu di media sosial.
“Mungkin akan sedikit mengejutkan bahwa update status Facebook (dapat) merefleksikan beragam kepribadian orang-orang. Meski begitu, penting untuk memahami mengapa orang-orang menulis tentang topik-topik tertentu di Facebook karena update mereka dapat dihargai dengan berbeda lewat ‘likes’ dan komentar,” tulis Tara Marshall dalam sebuah press release.
ADVERTISEMENT
Riset yang dilakukan pada tahun 2015 itu, melibatkan sebanyak 555 responden untuk mengisi survei daring yang hasilnya kemudian dikategorikan berdasarkan kepribadian ‘The Big Five’. Lima kategori kepribadian tersebut adalah conscientious, extravert, openness, neuroticism, dan agreeableness.
Lalu, selain ditanyai seputar detail postingan mereka di Facebook yang meliputi seberapa sering, topik apa yang dipilih, serta alasan membagi postingan tersebut, tingkatan harga diri dan kecenderungan terhadap narsisme dari responden juga diukur oleh tim peneliti tersebut.
Platform media sosial Facebook. (Foto: Thomas White/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Platform media sosial Facebook. (Foto: Thomas White/Reuters)
Tidak lupa, tim itu juga memonitor responden mana yang menerima ‘likes’ dan komentar terbanyak dari update status yang mereka buat di Facebook.
Hasilnya, orang yang tergolong conscientious lebih sering meng-update tentang anak-anaknya, extravert menggunakan Facebook untuk terhubung dengan yang lain dan memposting tentang aktivitas sosialnya, openness kerap diasosiasikan dengan postingan intelek.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, mereka yang memiliki kepercayaan diri rendah, cenderung lebih sering meng-update tentang hubungan percintaan mereka, dan orang-orang yang narsis, lebih sering termotivasi oleh kebutuhan untuk pengakuan, serta memposting mengenai pencapaian mereka.
Para peneliti juga menemukan bahwa ‘likes’ dan komentar yang didapatkan oleh orang yang narsis, ternyata mendorong mereka untuk pamer di media sosial.
“Meski hasil kita menunjukkan bahwa pamernya orang-orang narsis terbayar karena mereka menerima lebih banyak ‘likes’ dan komentar pada update status mereka, mungkin saja teman-teman Facebook mereka (sebenarnya) menawarkan dukungan sambil secara diam-diam tidak menyukai tampilan yang mementingkan diri sendiri tersebut,” tulis Tara Marshall dalam Sciencealert via siaran pers.
Penelitian berjudul ‘The Big Five, Self-Esteem, and Narcissism as Predictors of the Topics People Write About in Facebook Status Updates” ini, dapat diakses secara penuh di jurnal Personality and Individual Differences, melalui link berikut.
ADVERTISEMENT