Siswa Indonesia Jadi Salah Satu Pengguna Teknologi Tertinggi di Dunia

19 Desember 2018 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pacaran anak SMA (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pacaran anak SMA (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain rajin curhat di Instagram Story, menulis thread panjang di Twitter, atau stalking gebetan di Facebook, pelajar Indonesia ternyata memang enggak bisa lepas dari teknologi. Seenggaknya, begitu laporan dari riset yang dilakukan oleh Cambridge International, University of Cambridge, dalam 'Global Education Census'.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui seperti apa kehidupan di sekolah-sekolah seluruh dunia, Cambrigde International meneliti hampir 20 ribu pelajar berusia 12-19 tahun, yang memfokuskan di 10 negara, antara lain Amerika Serikat, Argentina, Malaysia, serta Indonesia.
Di Indonesia sendiri, sebanyak 502 siswa dan 637 guru dari sekitar 200 sekolah di Aceh sampai Sumbawa Barat, mengambil bagian dalam survei tersebut. Hasilnya, pelajar Indonesia lebih sering memanfaatkan teknologi untuk belajar, dibandingkan negara lain.
Pelajar Indonesia menjadi yang tertinggi di dunia, dalam penggunaan ruang komputer, yaitu sebesar 40 persen, dan tertinggi kedua --setelah Amerika Serikat-- dalam pemakaian komputer desktop, yang mencapai 54 persen.
Bahkan, lebih dari dua pertiga pelajar Indonesia, yakni 67 persen, menggunakan smartphone saat di kelas. Sementara 81 persennya bergantung kepada telepon pintar untuk mengerjakan PR.
ADVERTISEMENT
Enggak cuma smartphone, sebanyak 84 persen dari pelajar Indonesia juga mengandalkan laptop untuk mengerjakan tugas sekolah. Angka ini hampir sama tingginya dengan pelajar di Amerika Serikat, yang mencapai 85 persen.
Laporan ini mungkin enggak terlalu mengejutkan, karena berdasarkan data di 2017 dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta. Menanggapi temuan ini, Ben Schmidt selaku Regional Director Southeast Asia & Pacific dari Cambridge International mengatakan, perlu ada dukungan untuk mempersiapkan pelajar Indonesia bersaing di level internasional.
"Seiring dengan usaha untuk menjadikan pelajar Indonesia sebagai pemikir masa depan, inovator, dan pemimpin, lebih banyaknya langkah integrasi terhadap teknologi, dapat mendukung proses belajar mereka," ujar Schmidt, dikutip dari laman Cambridge International, Rabu (19/12).
ADVERTISEMENT