SMA Gonzaga: Laskar Gonzaga Jadi Kebanggaan Sekolah

14 November 2018 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter sekolah Laskar Gonzaga dari SMA Gonzaga (Foto: Laskar Gonzaga)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter sekolah Laskar Gonzaga dari SMA Gonzaga (Foto: Laskar Gonzaga)
ADVERTISEMENT
Ada banyak cara untuk menyalurkan semangat pelajar, selain kegiatan ekstrakulikuler. Salah satunya seperti, tergabung dalam kelompok suporter sekolah yang selalu hadir memberi dukungan di tiap pertandingan.
ADVERTISEMENT
SMA Gonzaga yang terletak di Jakarta Selatan, menjadi satu dari sekian SMA yang memiliki suporter sekolah. Nama suporter sekolahnya yakni, Laskar Gonzaga, yang sudah terbentuk sejak 2008.
Bagi Pater Paulus Andri Astanto selaku Kepala Sekolah SMA Gonzaga, kehadiran Laskar Gonzaga menjadi kebanggaan tersendiri bagi pihak sekolah.
"Tentu saja kami sangat senang dengan semangat anak-anak untuk mendukung teman-temannya bertanding ke mana-mana. Mereka sangat solid," kata Andri saat dihubungi kumparan, Rabu (14/11).
Andri juga mengaku kagum dengan kerelaan para anggota Laskar Gonzaga, yang sering kali secara spontan menyisakan uang jajannya untuk menyewa angkutan umum, agar bisa mendukung sekolahnya berlaga di tempat lain.
Meski begitu, ia mengatakan pihak sekolah turut menyediakan perlengkapan dan guru pembimbing bagi Laskar Gonzaga.
ADVERTISEMENT
"Perlengkapan kami sediakan dari sekolah. Mereka pergi juga terkadang sekolah sediakan transportasi. Ada juga guru olahraga atau moderator yang datang untuk menemani. Ini bentuk kepedulian bahwa kami enggak melepas (mereka) begitu saja," jelas Andri.
Suporter sekolah Laskar Gonzaga dari SMA Gonzaga (Foto: Laskar Gonzaga)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter sekolah Laskar Gonzaga dari SMA Gonzaga (Foto: Laskar Gonzaga)
Supaya Laskar Gonzaga enggak mudah tersulut saat mendukung sekolahnya, Andri menyebut bagian kesiswaan selalu memberikan arahan agar mereka menjaga nama baik sekolah. Sebab menurutnya, nama baik sekolah dipertaruhkan dari apa yang diucapkan dan dilakukan.
"Kalau ada yang memancing (perkelahian), kami mengingatkan bahwa kami datang bukan sebagai musuh. Kami juga selalu menekankan anak-anak untuk membedakan ketika sedang berada di bawah emosi atau enggak. Jadi kalau harus mengalah, ya, mengalah saja. Bukan berarti kalah," pungkasnya.
Lebih lanjut, Andri menuturkan pihaknya belum berencana untuk menjadikan suporter sekolah tersebut sebagai ekstrakulikuler (ekskul). Ia menilai, Laskar Gonzaga bukan kegiatan rutin, yang membutuhkan waktu ekstra.
ADVERTISEMENT
"Laskar Gonzaga muncul sendirinya saja, bukan secara khusus untuk ekskul. Ini bisa dikemas secara bersama dan enggak selalu setiap hari," ucap dia.