Ini Keistimewaan Motor Mario Suryo Aji di Balap CEV Moto3

AUTOBUZZ
Menyuguhkan konten-konten yang ringan dan menghibur. Semoga Anda suka.
Konten dari Pengguna
14 Juni 2021 18:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AUTOBUZZ tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pebalap Indonesia, Mario Suryo Aji di balapan CEV Moto3. Foto: dok. AHM
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Indonesia, Mario Suryo Aji di balapan CEV Moto3. Foto: dok. AHM
ADVERTISEMENT
Beberapa hari yang lalu pebalap asal Indonesia, Mario Suryo Aji berhasil meraih pole position pada sesi kualifikasi CEV Moto3 seri Catalunya pada Sabtu 12 Juni 2021 lalu. Ia mencetak 1 menit 48,224 detik pada sesi kualifikasi pertama (QP1), kemudian mencatat 1 menit 49,724 detik pada sesi kualifikasi kedua (QP2).
ADVERTISEMENT
Tentunya untuk dapat mengendarai motor yang dibuat khusus untuk berkompetisi di Moto3 tidaklah semudah itu. Moto3 dikenal sebagai kelas pemula, dalam kelas ini banyak pebalap muda yang mengasah kemampuannya agar mampu mencapai kelas yang lebih tinggi.
Moto3 memiliki regulasi mesin yang hampir sama dengan MotoGP. Mesin yang digunakan di Moto3 bebas dari pabrik apapun, kemudian pabrikan yang menyediakan mesin itu menjadi konstruktor.
Untuk Mario Suryo Aji, pebalap tersebut berkompetisi bersama Astra Honda Racing Team, yang mana mesinnya menggunakan buatan Honda. Motor yang digunakan oleh Mario merupakan Honda NSF250RW.
Sesuai dengan regulasi, mesin yang digunakan adalah mesin 250cc 4-tak DOHC satu silinder. Mesin tersebut mampu menghasilkan daya 54 dk dan RPM yang dibatasi hingga 13,500 mengikuti regulasi.
Pebalap Indonesia, Mario Suryo Aji di balapan CEV Moto3. Foto: dok. AHM
Meskipun hanya menggunakan mesin 250cc, tenaga yang dikeluarkan dari motor tersebut lebih besar dibandingkan dengan motor-motor yang diproduksi massal seperti CBR250 atau Ninja 250R.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, performa impresif tersebut terpaksa berakhir secara antiklimaks. Karena pada Race 1, Mario finis pada posisi keenam yang sebenarnya ia mampu meraih podium namun ia sempat kena senggol oleh pembalap lain.
Kemudian pada Race 2, Mario hampir mendapatkan podium namun ia gagal finis karena mengalami crash ketika balapan tinggal beberapa lap lagi.
Hal tersebut sangat disayangkan, tetapi melihat performa Mario yang sangat baik, masih ada harapan untuk pembalap asal Indonesia ini untuk berdiri kembali dan meraih podium.