Konten dari Pengguna

Saya Merasakan Duka Warga Surabaya

M. Aji Surya
Diplomat dan mahasiswa Program Doktoral Pengkajian Amerika Universitas Gadjah Mada (UGM).
14 Mei 2018 0:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M. Aji Surya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ledakan bom di Gereja Surabaya (Foto: Antara/HO/HUMAS PEMKOT)
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan bom di Gereja Surabaya (Foto: Antara/HO/HUMAS PEMKOT)
ADVERTISEMENT
Minggu malam merupakan salah satu malam favorit warga kota pahlawan. Namun malam ini (13/6/18), menjadi malam penuh duka. Kota terasa sepi dan warga enggan nglencer.
ADVERTISEMENT
Rangkaian bom yang mengguncang kota Surabaya tidak bisa diremehkan siapapun. Dampaknya terasa begitu hebat masuk ke relung hati warga kota. Sejak siang hingga malam, Surabaya tampak dirundung kesedihan.
Hari ini, jalan-jalan kota tampak jauh lebih sepi dari biasanya. Warga kelihatan enggan keluar dan tetap siaga di dalam rumah. Berita yang terus ditayangkan oleh berbagai media membuat semua menjadi “berdiam”.
Suasana Pascabom di Sebuah Mall (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pascabom di Sebuah Mall (Foto: istimewa)
Salah satu pertokoan ternama yang jaraknya kisaran 6 km dari ledakan bom terdekat, misalnya, tampak lengang. Hanya beberapa gelintir warga memang terlihat jalan kesana kemari. Sementara, para pemuniaga berdiri dan ngobrol ngalor-ngidul.
“Sejak siang, sangat sepi. Biasanya, Minggu malam cafe ini penuh sampai jam 20.00. Namun hari ini nyaris kosong blong. Mungkin ini dampak pengeboman,” ujar seorang penjaga cafe ternama.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, beberapa toko yang menjual pakaian, makanan dan aneka roti juga sepi. Bahkan beberapa toko di mall tersebut memutuskan untuk tidak buka. Mall yang mewah itu bak kuburan saja.
Keadaan menjadi lebih tidak menentu tatkala kisaran pukul 21.30 dikabarkan terjadi ledakan lagi di Sidoarjo. Warga yang masih berada di mall lebih memilih untuk segera pulang ke rumah. Emoh menjadi korban sia-sia.
“Kami pulang saja. Apa boleh buat. Ini urusannya nyawa,” ujar salah seorang pengunjung mall.
Suasana Pascabom di Sebuah Mall (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pascabom di Sebuah Mall (Foto: istimewa)
Pada saat yang sama, dalam sebuah pertemuan di lantai 8 hotel berbintang di tengah kota, pimpinan sidang sempat memberikan peringatan kepada peserta pertemuan agar tidak jalan-jalan keluar dari hotel karena keadaan masih rawan.
ADVERTISEMENT
Kota Surabaya yang merupakan salah satu favorit saya, hari ini benar-benar berduka. Suasana malam ini jauh berbeda dengan kemarin sore yang penuh dengan keramaian dan keceriaan.
Bagaimana tidak, kemarin saya sempat makan malam di mall dengan pengunjung yang bejibun. Makanan yang saya pesan baru datang hampir satu jam kemudian. Namun malam ini, toko dan restoran tampak sepi. Surabaya yang saya kenal “ramah”, kini tiada lagi.
Semua yang saya lihat hanyalah duka yang mendalam. Kesepian yang ada merupakan refleksi dari kekecewaan dan kemarahan warga terhadap serangan para teroris. Warga kota pahlawan pasti akan bangkit melawan sebagaimana mereka pernah mengusir penjajah Belanda. ()
Suasana Pascabom di Sebuah Mall (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pascabom di Sebuah Mall (Foto: istimewa)