Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
3 Aksi Wajib Chef William Wongso Saat Blusukan ke Pasar
29 Oktober 2017 8:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari M. Aji Surya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pasar dan kuliner bak setali dua uang. Persis seperti pasar dan master chef William Wongso. Kemanapun pria tenar ini pergi, lebih suka blusukan ke pasar daripada masuk mall.
ADVERTISEMENT
Demikian juga saat William Wongso tiba di kota terbesar kedua di Korsel, Busan (27/10). Bukannya langsung check in di hotel bintang lima, malah langsung menuju pasar ikan. Sejak masuk gerbang pasar, ia langsung sudah berakrab ria dengan aneka binatang laut yang dijajakan. Matanya berbinar, mulutnya banyak berkomentar dan kameranya jeprat-jepret.
Melihat blusukannya William Wongso ke pasar ikan di Busan memang unik. Di antara kegiatan yang wajib dilakukan super chef ini, minimal ada tiga hal.

William Wongso merupakan salah satu maestro kuliner Indonesia yang sangat rajin mendokumentasikan isi pasar. Menurutnya, pasar adalah sebuah tempat unik yang memiliki karakter tersendiri sebagai hasil perkembangan budaya dari masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ia antara lain, sangat tertarik dengan busana para pedagang. Katanya, terdapat ciri khas kostum pedagang pasar dari satu zaman ke zaman lainnya. Selain itu, pasti, kamera kecilnya selalu dihadapkan pada produk, yang kali ini berasal dari laut. Aksi jeprat-jepret tidak pernah ditinggalkannya sejak lama.
“Pedagang di pasar-pasar Indonesia, misalnya, memiliki kostum yang berbeda-beda. Mereka biasanya menjaga pakaian adat budaya setempat. Inilah obyek yang menarik untuk dijepret. Sebuah keindahan yang luar biasa,” ujarnya.

Sang maestro selalu bertanya kepada kepada pedagang di pasar tentang semua hal terkait ikan yang dijajakan. Tidak jarang terjadi diskusi yang seru tentang asal muasal ikan serta perbandingan di negara lain.
William Wongso tampaknya menguasai aneka isu ikan. Bahkan, ia sering minta agar ikan tertentu disembelih dan dimakan di tempat. Bagi para pendampingnya, tidak ada cara lain kecuali dan mengikuti.
ADVERTISEMENT
“Ini namanya ikan penis laut, kalau diangkat akan mengeluarkan air yang disimpannya. Coba minta dibersihkan dan kita cobain. Kayaknya enak,” ujarnya.

Isi pasar biasanya berupa produk mentah atau setengah matang. Tidak ada cara lain untuk menikmatinya secara paripurna kecuali menyantap setelah di masak. Untuk ini, sang maestro akan senang hati makan di warung.
Seperti saat berada di pasar ikan Busan, ia beserta rombongan mengakhiri kunjungan dengan santap siang di warung lokal pinggir pasar. Ia akan memilih ikan yang khas lalu diminta untuk disantap bersama. Rupanya ia makan tidak banyak, seolah melakukan testing rasa saja.
“Makan tidak boleh banyak-banyak. Bila tidak ada koordinasi antara mulut dan pencernaan maka seseorang bisa cepat mati. Otak kita harus melakukan kontrol terhadap apa dan seberapa banyak makanan yang harus dimasukkan dalam tubuh,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rupanya, blusukan ke pasar merupakan aktivitas wajib layaknya sekolah saja. Di dalam pasar William Wongso belajar, berdiskusi lalu mengabadikannya. Itulah salah satu rahasianya menjadi kampiun chef di Indonesia.