Driver Ojek Online, Waspadalah!

Curhat Ojek
Semua keluh kesah, suka-duka, dan cerita driver ada di sini!
Konten dari Pengguna
23 Februari 2017 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Curhat Ojek tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi begal (Foto: LeoFra)
Saking penasarannya dengan film 'Istirahatlah Kata-kata', saya dan teman saya janjian untuk nonton bareng sepulang kerja. Tapi sialnya, bos teman saya mengadakan meeting mendadak hingga janji kita untuk nonton molor sekitar satu setengah jam.
ADVERTISEMENT
Jadilah sekitar pukul 23.00 kami baru keluar bioskop. Singkat cerita, karena sudah lama tidak bertemu, kami memutuskan untuk tidak langsung pulang dan ngopi dulu.
Mengingat besok masing-masing harus kembali menjadi "buruh", satu jam yang kami luangkan di kedai kopi harus dirasa cukup. Karena tidak bisa mengejar kereta terakhir, akhirnya saya memesan Gojek untuk pulang. Sms dari driver pun masuk ke hp saya.
"Mba, mohon ditunggu ya, mbak pake baju apa?"
Saya membalas sms driver sambil berlalu ke meja kasir untuk membayar kopi yang saya pesan. Baru saja saya selesai membayar, driver sudah mengirim sms lagi.
"Mbak di mana ya? Saya udah sampe nih"
Gesit sekali pergerakan driver ini, haha.
ADVERTISEMENT
Setelah berpamitan dengan teman dan bertemu driver, seperti biasa, ia memberi masker, headcap, dan helmnya. Motor pun melaju. Di perjalanan, saya masih sibuk dengan hp yang daritadi saya mainkan. Driver tiba-tiba mengingatkan saya, "Mbak, maaf hp-nya taruh tas aja, soalnya dua hari lalu saya hampir aja kena begal".
Sontak saya langsung nurut sekaligus kepo dengan pernyataan abang driver tadi.
"Wah, kok bisa bang? Daerah mana tuh?"
"Pasar Minggu mbak, kemaren lusa saya nganter cewe, seusia mbak kali, lebih tua dikit, jam seginian, dia mau ke Manggarai, keabisan kereta katanya".
Waktu itu kalo tidak salah, saya tengok jam tangan saya pukul 00.21. Hmm, sudah lewat tengah malam rupanya.
Abang itu kembali bercerita, "Saya sebenernya udah sadar mba, kok ini motor buntutin mulu, agak curiga sih saya".
ADVERTISEMENT
"Tapi ngga bawa senjata tajam kan, bang?"
"Untungnya ngga sih, mbak. Dia berdua tapi, yang satu fokus jambret, yang satu fokus ngendarain motor".
Dilihat dari perawakannya, abang itu mengira-ngira usia yang 'membegal' penumpangnya ini di bawah 20 tahun.
"Belasan akhir kayaknya sih, mbak"
Abang Gojek yang heroik ini menyebut, ia sempat melirik pada kaca spion motornya, dan sudah ancang-ancang jika motor di belakangnya itu adalah begal.
Nyatanya benar saja, motor tersebut menyalip dan terus mepet pada motornya. Mereka pun sempat saling mendahului dan berkejaran, maklum jalanan agak sepi saat itu.
chasing (Foto: giphy)
Lucunya, abang Gojek bercerita ke saya bahwa dia sempat memegang tangan si pembegal dan terjadi tarik-tarikan.
Ketika tangan si begal berhasil ditarik dan motornya mendekat, dengan cekatan abang Gojek itu menendang motor pembegal.
ADVERTISEMENT
"Terus gimana bang?" tanya saya penasaran
"Beuh, nyungsruk dia mbak! Abis itu saya langsung aja tancep gas, ngebut banget bodo amat dah"
Sisanya, si mba penumpang yang masih dalam keadaan syok terus meminta maaf atas keteledorannya bermain hp di jalan sekaligus berterima kasih terus menerus. Begitu kata abang Gojeknya.
"Abis itu saya dikasih tip gocap mbak, hehe alhamdulillah, lumayan".
Cerita abang Gojek saya tadi itu, mungkin tidak semujur nasib abang Uber yang diceritakan oleh seorang teman. Teman saya ini memang tanpa tedeng aling, urat malunya mungkin sudah putus. Setelah berkenalan dengan Bang Sandi (nama driver Uber) dan mengajak selfie abang Ubernya itu, ia minta diceritakan sebuah cerita. Biar ngga basi di jalan, katanya.
ADVERTISEMENT
Jadi, teman dari si abang Ubernya itu juga pernah jadi korban begal di daerah Cinere. Motornya dia Vario 150 yang baru. Lebih sedihnya lagi dia baru banget mulai mencicil motor itu di bulan Desember 2016 kemarin.
ADVERTISEMENT
Begitulah kurang lebih kisah nahas berdasarkan penuturan abang Uber teman saya. Ceritanya yang berapi-api itu tak henti di situ. Bang Sandi lanjut bercerita sambil mengendarai motornya yang dia bilang sudah lumayan jadul.
Di waktu yang hampir bersamaan, teman sesama ojek online Bang Sandi yang lain juga terkena musibah. Motor NMAX yang sudah hampir lunas untuk 2 tahun cicilan pun raib oleh penumpang wanita yang menggoda~
Ada yang bilang, laki-laki itu bisa jatuh bahkan hancur jika urusannya, harta, tahta, wanita. Nyatanya, itu benar adanya! Tapi, teman Bang Sandi ini kebagian apes bukan persoalan aneh-aneh dengan wanita. Ia hanya berusaha menolong penumpang wanitanya yang beberapa kali minta berhenti lantaran matanya kelilipan.
ADVERTISEMENT
“Bang, sebentar berhenti. Tolong tiupin mata saya dulu”.
flirty eyes (Foto: giphy)
Lalu, ketika kawan Bang Sandi selesai meniup matanya. Apa yang terjadi?
Ia mulai sadar dan ternyata… ada di perkebunan. Yang ia sendiri tak tahu itu di mana itu. Motornya raib, ia kena hipnotis.
Niat baik memang belum tentu berujung dengan kebaikan juga. Tapi ketahuilah, bahwa Tuhan tidak pernah tidur. Beruntungnya, handphone dan uang teman Bang Sandi itu masih tersimpan aman di jaket.
Untuk para driver ojek online, mungkin pesan dari Bang Napi, preman aneh nan bijak yang memakai topeng sebelah itu masih harus diingat baik-baik. Dari balik jeruji besinya ia berkata: "Kejahatan terjadi bukan karena hanya ada niat jahat, tapi juga kesempatan. Waspadalah, waspadalah!"
ADVERTISEMENT