Mengenal Sejarah Tugu Kota Malang Sebagai Momentum Kemerdekaan yang Sakral

Konten Media Partner
15 Oktober 2020 8:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tugu Malang atau Tugu Kota Malang. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Malang atau Tugu Kota Malang. (Foto: Wikipedia)
ADVERTISEMENT
Siapa yang kenal dengan Tugu Kota Malang? Terletak di Alun-alun Balai Kota Malang, monumen itu masih terus memancarkan pesonanya.
ADVERTISEMENT
Faktanya, menara tugu yang berada di depan Balai Kota Malang ini ternyata memiliki nilai historis cukup besar. Tugu Kota Malang tersebut menjadi salah satu monumen yang pertama kali yang didirikan di Indonesia pada masanya. Makna utama dari berdirinya tugu itu ialah untuk memperingati berdirinya negera Republik Indonesia.
Dr. R. Reza Hudiyanto, M. Hum, pakar sejarah Universitas Negeri Malang (UM) menyatakan bahwa alasan terpilihnya Kota Malang di antara deretan lainnya terpaut dua hal. Pertama, karena di tahun 1946 hampir semua kota besar seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya jatuh ke tangan sekutu yang dikuasai oleh Belanda.
Depan Balai Kota Malang tempat Tugu Kota Malang bakal dibangun. (Foto: Dok)
Kedua, Malang dinilai memiliki infrastruktur yang memadai dan paling modern kala itu. Lokasinya pun strategis dan secara fisik merupakan kota yang paling bagus.
ADVERTISEMENT
"Tahun 1946, setelah kota kota besar dikuasai sekutu, tinggal beberapa kota di wilayah pedalaman. Yaitu Jogja, Surakarta, Madiun, Kediri dan Malang. Di antara kota itu Malang merupakan kota dengan aspek infrastruktur yang paling modern, lapangan terbang, stasiun kereta api, dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya, seperti trem dan sebagainya. Malang itu merupakan kota yang paling bagus," bebernya pada video berdurasi 5.28 melalui serial akun Instagram @pemkotmalang
Dalam video yang digarap oleh Diskominfo Kota Malang dengan judul "Sejarah Monumen Tugu Kota Malang" ini, Reza juga menambahkan bahwa membangun sebuah identitas kelompok ini juga dipengaruhi oleh faktor politik.
"Kalau di Jogja, di situ juga sudah ada Tugu dan di Jogja untuk membangun monumen itu sangat tidak mungkin karena itu adalah wilayah Sultan. Begitu pun di Surakarta, tidak mungkin karena itu adalah wilayah Sunan. Nah, satu-satunya tempat yang netral di mana Republik Indonesia bisa mewujudkan ekspresinya melalaui struktur fisik saat itu hanya di Malang. Itulah mengapa Malang dijadikan tempat dibangunnya pertama kali monumen yang merepresentasikan keberadaan bangsa Indonesia waktu itu," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Monumen Tugu Kota Malang ini dibangun dengan tiga struktur bagian. Bambu runcing pada bagian atas sebagai simbol perlawanan.
Kemudian relief di bagian tengah. Dengan setiap sisinya ada ukiran lima pulau besar, gambar proklamasi hingga lambang pancasila sebagai identitas Indonesia yang paling dibanggakan.
Sementara dibagian paling bawah atau basement ini sebagai penopang dasar yang kerap disebut padma. Semacam struktur bangunan berbentuk bunga teratai dengan ciri khas candi.
"Bagian tengah yang berdiri diatas padma itu melambangkan kesucian. Dari apa? Yakni Indonesia dan Pancasila yang tidak boleh diusik karena dibanggakan oleh seluruh rakyat Indonesia, Sementara bambu runcing ibarat lambang keberanian dari jiwa revolusi waktu itu," tutur Reza
Bangunan tugu ini dibangun dengan peletakan batu pertamanya, tepat pada 17 Agustus 1946 oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Doel Arnowo dan disaksikan oleh M. Sardjono Wiryohardjono yang kala itu menjabat sebagai Walikota Malang. Monumen ini juga sebagai wujud kebebasan Indonesia dari dominasi kolonialisme Belanda selama 100 tahun lamanya.
ADVERTISEMENT