Aghili, Produsen Tas di Surabaya yang Sukses Libatkan Perguruan Tinggi

Konten Media Partner
20 April 2021 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waluyohadi. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Waluyohadi. Foto: dok
ADVERTISEMENT
SURABAYA - Sejak tahun 2015, Waluyo merupakan salah satu produsen tas di Surabaya dengan merek Aghili. Sebuah pengembangan konsep kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, desainer, pengrajin kain, dan pengrajin kulit. Sehingga menghasilkan produk berbahan batik yang tidak hanya dijual dalam bentuk bahan baku, melainkan menjadi barang jadi dengan value yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
"Dikerjakan dengan sentuhan tangan artisan terpilih. Aghili menghasilkan produk berkualitas sebagai souvenir khas Indonesia," katanya.
Dia menyebutkan, sebelum bergelut dengan dunia bisnis, dia berprofesi sebagai dosen desain produk di sebuah universitas di Surabaya. Namun, dia lebih memilih menjadi pebisnis karena sesuai dengan minat dan keahliannya.
Salah satu produk Aghili. Foto: dok
"Awalnya usaha ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat, kemudian berkembang menjadi pola kolaboraksi antara dunia usaha dan program perguruan tinggi. Diawali dengan kolaborasi antara desainer dengan pengrajin batik Tanjung Bumi Madura," bebernya.
Saat ini, Aghili telah melebarkan sayap dan mengembangkan produk berbahan batik Dolly-Surabaya, tenun Lombok, tenun Kediri, juga pattern khas dari corporate yang memesan.
Waluyo menambahkan, kesuksesan Aghili didukung oleh talent artisan melalui kerja sama dengan SMK dan perguruan tinggi. "Bidang usaha Aghili sangat dinamis karena berhubungan dengan kreativitas yang membutuhkan talent atau artisan, untuk mendapatkan ide-ide segar, Aghili bekerja sama dengan perguruan tinggi dan SMK," bebernya.
ADVERTISEMENT
Setiap tahunnya, Aghili telah menjadwalkan siswa dan mahasiswa magang sebagai desainer, artisan, dan tenaga produksi. Adanya, jadwal magang yang dilakukan secara rutin, kata dia, sangat membantu di tengah pandemi.
"Sangat membantu sekali, dimana banyak kampus dan sekolah yang membutuhkan tempat magang sementara UKM banyak mengurangi tenaga kerja walaupun sebenarnya tetap membutuhkan tenaga kerja," bebernya.
Ke depannya, Aghili akan melebarkan sayap bekerja sama dengan institusi-institusi pendidikan lain.
Selain itu, Aghili juga akan membuat produk dengan jaringan distribusi nasional. "Selama ini Aghili hanya mengerjakan order custom atau pesanan korporat," jelasnya.
Tak lupa, Waluyo membagikan tips berbisnis. "Bekerja samalah dengan institusi pendidikan, karena perguruan tinggi memiliki program pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan magang yang sangat concern bagi perkembangan UKM. Dengan banyak menjalin kerja sama, akan membawa perubahan dan munculnya ide ide kreatif," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, Waluyo merupakan member komunitas Tangan Di Atas (TDA) sejak tahun 2015. "Banyak sekali manfaat bergabung TDA. Program kelompok mentoring bisnis atau KMB sangat bermanfaat bagi scale up usaha," pujinya.