Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Beradaptasi saat Pandemi, Iwan Setiawan Dirikan Aplikasi Bisnis Kuliner Online
29 April 2021 15:43 WIB
ADVERTISEMENT
BANDAR LAMPUNG - Iwan Setiawan merupakan pemilik usaha kuliner online dengan nama Belawa Food dengan akun temanbelanja.com. Dia mulai menjalani bisnis sejak bulan Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, sebelumnya memiliki perusahaan berbasis IT khusus pemrograman dan beberapa bisnis lainnya. Namun, karena suatu hal, bisnis tersebut harus ditutup sebelum adanya pandemi. Kemudian, dia mulai terfikirkan bisnis kuliner dengan sistem online.
"Saat pandemi COVID-19 datang bulan Maret 2020, saya berpikir ini saatnya create (buat) bisnis baru yang diadaptasi dengan kondisi pandemi. Saya berpikir kondisi pandemi, suasana mencekam, orang tidak berani keluar rumah, orang menunda perjalanan, dan membatalkan banyak agenda. Tapi satu hal yang tidak akan ditinggalkan, mereka tetap makan," jelasnya.
"Saya meyakini kuliner akan tetap dibutuhkan. Hanya saja harus meredesign channel distribusinya dari beberapa bisnis yang sudah pernah saya jalani. Hal yang paling penting dalam merintis bisnis adalah bagaimana kita bisa menemukan produk yang tepat untuk market yang akan kita sasar," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian bulan April 2020, dia mulai membuka usaha penjualan makanan dan bahan makanan secara online melalui website temanbelanja.com.
"Semua orderan dikirim ke lokasi pembeli oleh kurir dengan pembayaran COD atau transfer," jelasnya.
Iwan melakukan promosi produknya menggunakan Facebook Ads. Dia menjual produk pertama yang bisa disimpan lama dalam freezer yaitu ayam fillet, sambal instan, dan bumbu instan. "Kemudian berkembang ke makanan siap saji seperti ayam ungkep, bebek ungkep, chicken katsu, ayam kekep, dan lain-lain," bebernya.
Tak diduga, bisnis yang tengah dijalaninya mengalami penjualan yang sangat baik. Bahkan produknya dapat diterima di tengah masyarakat secara luas.
Iwan telah menjadikan peluang menjadi bisnis, agar dia tetap bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19 dengan keadaan ekonomi yang tidak stabil.
ADVERTISEMENT
"Waktu saya jualan itu tepat, karena saat itu orang-orang tidak berani belanja ke pasar apalagi ke mal. Sehingga mereka memilih belanja online dan enaknya lagi penjualan menggunakan Facebook Ads ini bisa diatur sesuai dengan budget iklan," ujarnya.
"Target saya sebenarnya adalah bagaimana membuat konsumen tidak hanya belanja satu kali, tapi belanja lagi dan lagi. Oleh karenanya, konsumen yang belanja awal dari iklan itu harus dirawat dan dilayani dengan baik supaya balik belanja lagi maka budget iklan akan terpangkas bahkan hampir nol rupiah," paparnya.
Kini, produknya semakin dikenal oleh masyarakat bahkan jumlah konsumennya semakin bertambah.
Tak hanya itu, produk yang baru dia rilis juga cepat direspon oleh pasar. "Produk baru yang kami rilis adalah tumpeng sate dan ayam kekep. Kedua produk tersebut bisa dibilang menjadi gebrakan baru di dunia kuliner. Selain itu, tumpeng yang biasanya dibuat dari nasi kuning, kami coba berkreasi dengan menggunakan sate dan lontong, ternyata sangat disukai konsumen karena hiasannya yang cantik," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia merupakan member komunitas Tangan Di Atas (TDA) sejak tahun 2016.
Dia mengaku banyak manfaat yang diperoleh di TDA. "TDA itu bagi saya adalah rumah sekaligus sekolahan untuk belajar bisnis. Semua orang di TDA suka membagikan ilmu, saling sharing, dan saling menguatkan. Budaya egaliter, dimana orang yang sukses dan orang yang baru merintis bisnis bisa nongkrong bareng saling sharing tanpa tersekat kasta," pujinya.