Berawal dari Hobi Kuliner, Rizki Prasetya Adi Sukses di Bisnis DKM Cake

Konten Media Partner
21 Mei 2021 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizki Prasetya Adi dan istri
zoom-in-whitePerbesar
Rizki Prasetya Adi dan istri
ADVERTISEMENT
JEMBER - Rizki Prasetya Adi menekuni bisnis kuliner dengan brand DKM Cakes tahun 2008, di tengah kesibukanya menjadi karyawan perusahaan swasta di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Rizki menceritakan jika bisnis kuliner kue dilakukan sebagai bisnis sampingan. Kemudian tahun 2009 pindah ke Depok sampai tahun 2011. Namun, di tahun 2012 dikarenakan harus kembali ke kampung halaman yang ada di Jember, akhirnya DKM Cakes mulai berkembang di Jember.
Produk DKM. dok
"Jadi, pada saat itu sebagai couple preneur saya full sebagai entrepreneur dan istri masih aktif sebagai PNS Pusat, dan karena bisnis yang makin berkembang akhirnya tahun 2016 istri terpaksa resign dari PNS. Alhamdulillah sampai sekarang DKM Cakes makin berkembang," terangnya.
Dia menyebutkan memilih untuk mengembangkan bisnis dan meninggalkan PNS karena sesuai dengan hobi wisata kuliner. Rizki sering melakukan kuliner bersama istrinya mulai dari makanan pinggir jalan sampai restoran. Hingga akhirnya, Rizki memberanikan diri untuk membuka kuliner sendiri.
Produk DKM. dok
"Sebelum yakin mengembangkan DKM Cakes di Jember saya sudah pernah beberapa kali mencoba bisnis lainnya. Seperti beternak ikan patin, berjualan bakso bebek bakso yang terbuat dari daging bebek sampai berjualan sayur dan bumbu keluar masuk pasar. Tetapi karena hobi saya adalah berwisata kuliner, akhirnya lebih memilih mengembangkan DKM Cakes di Jember yang pernah dirintis di Jakarta dan Depok," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan rencananya untuk mengembangkan bisnis DKM Cakes akan membuka cabang di setiap kota dalam waktu dekat. Hal ini sesuai dengan visi dan misi perusahaan lebih mendekatkan dengan para customer loyal DKM Cakes.
Rizki membagikan tips untuk memulai bisnis diantaranya bisnis harus diawali dengan passion. Sebab, jika mengalami jatuh bangun dalam menjalankan bisnis sesuai dengan passion akan memiliki komitmen.
Salah satu produk DKM. dok
"Jangan terlalu idealis dengan produk terus menggali kebutuhan target market kita. Jangan pernah berpuas diri dan berhenti belajar dalam mengembangkan bisnis karena di era milenial dan era digital marketing saat ini semuanya mungkin dan mudah dicapai. Usaha kelas rumahan dengan berbekal media onlline bisa beromset milyaran jadi harus selalu optimis. Kita bisa,"tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Rizki bergabung dentan komunitas TDA sejak tahun 2009/2010 yang masih berbentuk mailing list. Banyak manfaat yang didapat diantaranya jaringan bisnis, mentor bisnis dan ilmu bisnis.
"Pada saat pindah ke Jember saya bergabung dengan TDA Surabaya di tahun 2014 dan join di Group WA TDA Surabaya. Dengan bergabung di TDA kita bisa belajar langsung dengan para pelaku praktisi bisnis bukan hanya motivator bisnis. Sehingga ilmu yang di share adalah real kenyataan di lapangan pada saat kita berbisnis. Selain itu ilmu dan informasi di TDA selalu update. Sehingga tidak perlu takut ketinggalan trend saat ini," pungkasnya.