Berawal dari Nekat, Pristia Ratna Handayani Kini menjadi Pengusaha Kuliner

Konten Media Partner
16 Mei 2021 21:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pristia Ratna Handayani pengusaha di bidang kuliner
zoom-in-whitePerbesar
Pristia Ratna Handayani pengusaha di bidang kuliner
ADVERTISEMENT
TANGERANG - Pristia Ratna Handayani pengusaha di bidang kuliner dengan nama Doyan Nyemil mulai mendirikan bisnis sejak bulan April tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19, sampai dengan 12 Desember 2020 menjual berbagai frozen food.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, bahwa pemesanan paket berjalan dengan lancar dan dapat diterima masyarakat. Semua pesananan dikirim dengan menggunakan ekspedisi.
"Alhamdulillah ramai dan lancar. Namun mulai 13 Desember saya beranikan diri di tengah pandemi, buka cafe di dekat rumah, mencari yang dekat karena saya punya anak perempuan. Biar bisa mondar mandir ke rumah tidak keanginan karena angin malam berbahaya buat kesehatan," ujarnya.
Gerai Doyan Nyemil. dok/pribadi
Dia memilih lokasi untuk bisnis di pinggir jalan yang sangat strategis sehingga mudah untuk dikunjungi konsumen. Pristia mampu mengubah lahan kosong yang gelap disulap menjadi cafe menarik dengan hiasan lampu dan pernak pernik lainya.
"Waktu itu, saya cari lokasi usaha yang di pinggir jalan. Alhamdulillah bu haji yang punya tanah baik hati, beliau mempersilahkan saya usaha disini. Alhamdulillah ramai, lancar dan insyaAllah berkah," terangnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini bisnis yang tengah dijalani berjalan selama 6 bulan. Berkah yang luar biasa di bulan Ramadhan sebab dia mendapatkan banyak pembeli hingga kewalahan untuk melayani.
Sebelumnya dia telah menjalani bisnis online di bidang edukasi, rumah humairoh dengan menjual buku-buku sunnah anak dan dewasa, dan juga buku buku pelajaran. Selain itu, dia juga menjual burger, kebab dan roti maryam.
"Semua saya lakukan di rumah saya suka dengan anak-anak jadi target market saya anak-anak dan remaja. lalu saya puter otak lagi saya berfikir untuk menjual gorengan modern dan clasic yaitu modern sosis, dumpling, kornet, otak otak, donat ubi ungu, donat isi coklat. Clasic lontong, pastel, bakwan, kolak pisang ubi, sagurangi, biji salak alhamdulillah semua laris manis,"ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan jika bisnis kuliner dilakukan dengan modal nekat sebab tidak di hargai sebagai istri dan masalah rumah tangga lainnya yang memicu untuk bangkit, mengalihkan energi positif.
Pelanggan anak-anak, mengelola camilannya sendiri. dok/pribadi
"Jadi, saya berpikir jangan terbuang untuk hal-hal ga penting mulai Desember awal saya riset pasar, beli peralatan dan perlengkapan, survei lokasi, serta bahan untuk mulai usaha kuliner secara offline. Alhamdulillah atas izin Allah di permudah jalan saya mulai 13 desember 2020 saya buka cafe doyan Nyemil dengan modal seadanya. Menata hati untuk kuat dan tegar atas masalah yang ada mengalihkan perhatian dengan kesibukan ini, luka hati saya terobati sampai sekarang,"ucapnya.
Rencananya, untuk mengembangkan bisnisnya dia ingin buka cafe serba ada. Dengan menjual makanan favorit customer yang semua serba ada.
ADVERTISEMENT
"Konsepnya self service lebih ke latihan motorik anak. Contohnya memotong apa yang di beli customer, menggoreng apa yang sudah customer potong, jadi ada rasa kepuasan dalam belajar memasak mungkin di rumah mereka tidak terexpresi sedangkan di cafe doyanNyemil saya silahkan untuk mengexpresikannya," imbuhnya.
Selain itu, dengan perolehan laba sebagian akan digunakan untuk menyantuni anak yatim. Dia juga memiliki program dengan memberikan free setiap hari Jumat untuk anak yatim. Sedangkan, sebagian laba lainnya untuk menabung pergi haji dan menafkahi anak anak, bapak dan almarhumah mamanya.
Pristia membagikan tips bisnis diantaranya niat mencari nafkah lillahi ta'ala, fokus pada 1 hal, tekun dan konsisten.
"Jadi yang mengganggu, singkirkan, tekuni, konsisten dan insya Allah hasil mengikuti proses, dan yang paling penting biar usaha berkah santuni anak yatim saya juga baru dapat ilmu dan mengamalkanya sejak awal januari 2021. Alhamdulllah atas izin Allah tidak ada yang mustahil," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Bergabung pada komunitas TDA sejak tahun 2014. Banyak manfaat yang diperoleh, di antaranya belajar dari WS yang TDA adakan.
"Banyak teman seperjuangan yang bisnis, diajarkan dari mentor langsung. Isi materinya daging semua masya Allah. Bermanfaat banget lalu di adakannya KMB. Saya bisa bertukar pikiran dengan teman sekelompok yang mensupport saya karena masalah internal keluarga. Mentor dan teman membuatku bangkit dari keterpurukan," tandasnya.