Konten Media Partner

Berawal dari Reseller Roti, Kini Lalu Moh Iqbal Miliki 3 Outlet Brand Lokal

24 Maret 2021 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lalu Moh Iqbal dengan Brand Roti Gembong Mandalika miliknya. (dok/pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Lalu Moh Iqbal dengan Brand Roti Gembong Mandalika miliknya. (dok/pribadi).
ADVERTISEMENT
LOMBOK - Lalu Moh Iqbal menggeluti bisnis kuliner sekitar 6 tahun. Awalnya hanya sebagai reseller. Hingga akhirnya membuka perusahaan roti dengan brand Roti Sukses.
ADVERTISEMENT
Lalu menceritakan, sebelumnya pernah bekerja di perusahaan komputer dan menjadi teknisi selama kurang lebih 2 tahun. Tidak lama kemudian resign. Dia mulai membuka usaha servis komputer.
"Jadi, tahun 2011 lulus SMK kerja diperusahaan komputer, 2013 resign di dan membuka freelance servis komputer sampai tahun 2014," terangnya.
Pada pertengahan kuliah, Lalu mendapatkan tugas mewajibkan untuk membuat usaha dan membuka toko selama 2 bulan. Pada awal menjalankan bisnis dia membuka usaha Es Sarang Cinta dan menjual beberapa kue manis.
"Tahun 2014 berawal dari tugas kampus, akhirnya memutuskan untuk membuka perusahaan roti," jelasnya.
Selama menjual makanan tak jarang dia diusir. Hingga berurusan dengan Satpol PP. Dia menjual dagangan dengan mendatangi beberapa perkantoran, sekolah dan perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
"Saya menjajakan usaha es sarang cinta dan roti manis tersebut di kampus dan kantor yang berdekatan dengan kampus STIE AMM Mataram,'' katanya.
Sambil kuliah. Lalu jualan roti dari kampus ke kampus, dari Instansi pemerintahan di Provinsi NTB sampai instansi pemerintahan Lombok Barat. Tak jarang Lalu diusir, karena tidak diperbolehkan berjualan di area Instansi pemerintahan.
''Saya sering kucingan-kucingan dengan petugas Satpol PP. Karena berjualan di kompleks perkantoran Gubernur NTB," ungkapnya.
Bisnis miliknya semakin hari mengalami perkembangan. Akhirnya selama kurang lebih 1 tahun menjadi reseller, memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri.
"Usaha yang awalnya saya lakukan sendiri mulai dari membeli bahan baku, produksi, mengemas, hingga menjualnya saya lakukan sendiri sambil kuliah,'' tuturnya.
ADVERTISEMENT
Usaha Roti Sukses itu dijual ke kantor pemerintahan dan perbankkan dengan cara mejajakan langsung atau ke pedagang kaki lima. Sering juga diusir dari perkantoran Perbankan. Karena jualan dalam kantor.
Akhirnya, bisnis Roti Sukses bisa diterima masyakat. Hal ini terbukti dengan banyaknya permintaan setiap hari semakin naik. Oleh sebab itu, Lalu menambah karyawan untuk membantu proses produksi.
Usaha yang dimulai dari nol saat ini membuahkan hasil. Sebab Roti Sukses sudah tersedia di seluruh mini market yang ada di Lombok.
"Saat ini Roti Sukses sudah ada di seluruh mini market yang ada di Lombok. Seiring berkembangnya usaha ini, Alhamdulillah saat ini memiliki 26 team untuk membantu di usaha Roti Sukses," jelasnya.
Sementara itu, di tengah pandemi, Lalu mengembangkan unit usaha bakery baru yaitu roti gembong mandalika. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat menginginkan roti yang enak, murah dan besar serta gampang dipesan secara online dan delivery. Maka saya membuat brand roti baru RGM yang sangat murah dan enak, serta dapat dipesan secara online melaui Medsos atau web, maka kami akan antarkan langsung ke depan pintu rumah konsumen," tuturnya.
Saat ini,Rroti Gembong Mandalika telah memiliki 3 outlet yaitu RGM cabang Sriwijaya di Jl. Sriwijaya No.1D Mataram, RGM cabang RSUP Provinsi NTB Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen, RGM Cabang Rembiga di jl. Dakota No.2 Rembiga.
Rencananya untuk mengembangkan bisnis dia akan memasarkan usaha Roti Sukses ke seluruh wilayah yang ada di Indonesia, membuka cabang Roti Gembong Mandalika di seluruh titik strategis di NTB.
ADVERTISEMENT
Apa kunci suksesnya? Pasang niat tekat yang kuat, dan semangat agar bisa lebih bermanfaat untuk orang banyak, konsisten dan terus belajar, baca target pasar, terus bergerak dan berinovasi, pantang menyerah.
"Itu sedikit tips bisnis dari saya maka Jadilah pemenang," pesannya.
Lalu bergabung dengan komunitas Tangan Di Atas (TDA) sejak tahun 2015. Banyak manfaat yang diperoleh diantaranya ilmu bisnis dan mentor.
"Banyak manfaat yang saya dapat ilmu bisnis dari awal membangun sampai sekarang. Bisa belajar dari mentor TDA yang ada, dan bimbingan juga sama mentor TDA dari membangun usaha sampai mengembangkan," pungkasnya.