Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Berawal Hobi Ngopi, Anas Amrullah Kini Miliki 2 Outlet Kedai Kopi Atas Garasi
29 Maret 2021 21:48 WIB

ADVERTISEMENT
MATARAM - Anas Amrullah pengusaha kedai kopi dengan nama Kopi Atas Garasi bermula dari kesenangan terhadap kopi yang menjadi salah satu aktifitas dilakukan ketika pergi ke luar kota.
ADVERTISEMENT
Anas menjelaskan bahwa pergi keluar kota dengan mencari kedai kopi, merupakan suatu keharusan untuk dilakukan. Tak hanya menikmati seduhan kopi, Anas juga memperhatikan cara kerja barista.
"Saat ke luar kota, saya hunting kedai kopi, untuk menikmati seduhan kopi di kedai-kedai kopi tersebut. Melihat barista memproses roasted bean menjadi segelas kopi. Sesuatu yang mengasyikkan bagi saya," ungkapnya.
Ketertarikan membuka bisnis kopi semakin kuat, dengan tersedianya perlengkapan penyeduh kopi di rumahnya.
"Jadi, ketertarikan ini makin kuat ketika saya mulai mencoba belajar nyeduh kopi sendiri. Beli alat-alat seduh sendiri. Nyari roasted bean dan nyeduh kopi untuk teman-teman yang sering datang ke rumah, untuk ngobrol dan diskusi. Tempat ngobrolnya di gazebo yang letaknya di atas garasi rumah tinggal saya," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan ada keinginan untuk membuat kedai kopi, tetapi belum berani lantaran ilmu meyeduh kopi belum cukup. Namun, dia tidak putus asa untuk terus berlatih hingga belajar khusus di Surabaya.
"Akhirnya, saya putuskan mulai buka kedai kopi di tahun 2018, dan sampai sekarang sudah ada dua oulet," katanya.
Menurutnya, bisnis kedai kopi memiliki pasar yang cukup luas sebagai negara penghasil kopi nomor empat di dunia dengan rasio peminum kopi masih sedikit. Sedangkan,kopi sebagai minuman yang memiliki sejarah panjang.
"Dan yang menarik penikmat dan pencinta kopi perlahan juga sudah bergeser ke para milenial. Kopi kedepannya akan tetap menjadi gaya hidup, dan ketika bisa menggarap milenial untuk mengkomsumsi kopi, pasarnya akan terus berkembang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Anas menyebutkan bisnis kedai kopi yang ditekuni adalah salah satu bisnis dimulai dari sebuah kesukaan atau passion.
"Dari bisnis ini saya juga belajar untuk melayani orang lain nyeduh kopi itu hal yang bisa dilakukan oleh siapa saja, tetapi hasilnya akan berbeda ketika nyeduh kopi dengan rasa senang dan cinta," terangnya.
Anas menambahkan bahwa bisnis yang dibangun dengan passion memiliki rasa yang berbeda. Sebab, dilakukan dengan menikmati suka dan duka.
Sementara itu, memasuki 4 tahun perjalanan Kedai Kopi Atas Garasi bisa dinikmati terlebih ketika wabah covid-19 mulai mewabah di Indonesia. Anas mengatakan dengan adanya wabah sangat memukul semua usaha termasuk kedai kopi. Pembatasan jam operasional, WFH, perkuliahan lewat daring.
Hal ini yang menyebabkan sedikit orang untuk nongkrong dan melakukan diskusi di kedai kopi. Oleh sebab itu, dia harus beradaptasi, dengan mulai merubah sistem dengan kopi take away.
ADVERTISEMENT
Selain itu, membuat kopi untuk hampers (bingkisan), menyiapkan pesanan online melalui website. Dia menyebutkan salah satu tantangan di bisnis kedai kopi adalah harga peralatan, mesin espresso, grinder dan biaya operasional seperti biaya listrik.
"Kami menyesuaikan jenis peralatan yang kami gunakan, disesuaikan dengan flow konsumen, dan peralatan tersebut tidak semua kami beli, khususnya mesin kami sewa dari vendor mesin, ini sangat membantu kami dalam pengembangan bisnis ini," ucapnya.
Rencananya untuk pengembangan bisnis akan lebih fokus konsep kedai kopi take away dan coffee on demand (catering coffee).
Target tahun ini, Anas ingin menambah tiga outlet lagi di Kota Mataram. Menyiapkan platform untuk jualan online sendiri, untuk memudahkan konsumen memesan kopi, Anas terus berinovasi.
Seperti membuat produk cold brew coffee dan mengemasnya dengan menarik. Produk ini menurut Anas, cukup laris untuk dijadikan sebagai bingkisan (hamper) bagi teman, sahabat dan keluarga.
Sebagai bentuk inovasi produk, Anas juga mengembangkan layanan coffee on demand (coffee catering). Melayani permintaan seduhan kopi di meeting, ulang tahun dan resepsi perkawinan.
ADVERTISEMENT
''Kami menyebut layanan ini KAG Special Brewing, dengan menyiapkan peralatan, barista, roasted bean dan proses menyeduh kopinya, yang hadir di acara bisa menyaksikan langsung. Kemudian menikmati kopi yang fresh dengan aroma kopi yang menggoda," terangnya.
Apa tipsnya hingga bisnisnya bisa berjalan seperti sekarang ini? Anas mengatakan memulai bisnis haruslah tekun, belajar ilmu bisnis dan techical skill.
Menurut Anas, kedai kopi jadi salah satu bisnis yang lagi tren. Semakin banyak kedai kopi yang buka, tapi banyak juga yang tutup. Untuk bisa bertahan, tumbuh dan berkembang, serta di tengah pandemi, tips yang Anas jalankan adalah menghitung ulang HPP (Harga Pokok Penjualan). U ntuk dapat harga yang kompetitif disesuaikan dengan segmen pasar yang dituju. Memilih suplier yang bisa mensuplai roasted bean yang terjaga kualitasnya dan harganya sesuai.
ADVERTISEMENT
''Selain itu, kalau saya untuk bisnis yang baru saya tekuni, sebagai pemilik bisnis selain belajar ilmu tentang bisnis, seorang owner juga harus belajar technical skill. Sehingga memahami a - z bisnis tersebut. Dalam proses pengembangan akan lebih mudah, karena sudah memahami fase dan titik kritis di bisnis tersebut," bebernya.
Bergabung dengan komunitas TDA sejak tahun 2011 dan menjadi inisiator terbentuknya TDA Mataram serta menjadi Ketua TDA Mataram 1.0.
Bagi Anas, TDA saat ini adalah salah satu organisasi UMKM yang terbesar di Indonesia. Organisasi yang tumbuh dengan kekuatannya sendiri dan memiliki anggota yang memang riil pelaku UMKM.
''Saya mengikuti banyak organisasi dunia usaha, ada sesuatu yang berbeda saya rasakan di TDA, organisasi yang secara konsisten menjalankan nilai-nilai yang dikembangkan dalam organisasi ini. Silaturrahim, Integritas, Berpikiran Terbuka, Orientasi Pada Tindakan, Keseimbangan Dalam Hidup, adalah kunci berkembangnya TDA sampai saat ini. TDA keren banget, organisasi yang terus tumbuh dan mengikuti perkembangan jaman bangga jadi bagian dari TDA," pungkasnya.
ADVERTISEMENT