Bisnis Software Tanpa Modal, Deddy Novrandianto Kini Punya 3 Perusahaan

BANDUNG - Deddy Novrandianto pengusaha bergerak di bidang Software Development, PT. Swamedia, mulai merintis bisnis tahun 1999, bersama 15 teman kuliahnya. Dia mulai menekuni bisnis di akhir masa kuliah di kampus STT Telkom.

Deddy sapaan akrabnya, menceritakan bahwa bersama dengan teman satu angkatan kuliah mendirikan usaha di bidang software.

" Waktu, itu belum banyak usaha sejenis yang muncul. Sehingga muncul peluang untuk kami membuka bisnis di tahun 1999. Awal mulainya industri digital yang dikenal dengan era Dotcom buble," ujarnya.

PT Motio Labs Indonesia salah satu anak perusahaan bergera pada kreatif animasi, desan hingga Virtual Reality.(foto/dok)

Selain itu, dengan membuka bisnis di bidang software, menurutnya sesuai dengan jurusan kuliah yang diambil, yaitu teknik informatika. " Bisnis yang kami mulai ini bertujuan untuk memberikan solusi digital pada perusahaan yang membutuhkan," terangnya.

Deddy menyebutkan bahwa usaha yang dirintis pertama kali bisa dibilang tanpa modal. Selain itu dirinya tidak memiliki background bisnis. Sebab, semua tim pendiri dari jurusan teknis.

" Jadi kami mengalami pasang surut dan dinamika proses usaha," ucapnya.

Namun saat ini, PT Swamedia telah memiliki 100 orang karyawan. Adapun proyek yang pernah dilakukan diantaranya mengelola panggilan PT Telkom dan Telkomsel interkoneksi antar operator, billing dan CRM, membantu Jasa Marga untuk membuat sistem pembayaran non tunai. Sedangkan di bidang logistik Cargo udara bersama anak perusahaan PT Garuda Indonesia memberikan solusi proses pengiriman barang di bandara.

PT Motio Labs Indonesia bergerak pada desain, animasi dan virtual Reality.(dok/pribadi).

Bisnis yang dijalankan terus berkembang hingga mendirikan PT Mobi Media Mandiri yang bergerak di bidang informasi keuangan, koperasi dan perbankan. Kemudian PT Motio Labs Indonesia untuk sisi kreatif animasi, desain hingga Virtual Reality.

" Terakhir mendirikan PT. Hami Digital Medika di bidang solusi digital dunia medis," terangnya.

Saat ini, solusi digital akan menjadi nafas setiap usaha di masa depan, hingga proses automisasi industri. Sehingga kebutuhan digital akan selalu tumbuh di masa depan. Terlebih di masa pandemi perkembangan era Industri 4.0 membuat transformasi digital lebih cepat.

Rencananya, untuk mengembangkan bisnisnya, Deddy akan terus membuka ruang kolaborasi bersama berbagai pihak untuk tumbuh bersama.

"Terus menjaga pertumbuhan usaha untuk tetap bertahan hingga 20 tahun. Meningkatkan kerjasama usaha dengan usaha usaha lain. Sehingga usaha tetap bertumbuh dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat," jelasnya.

Deddy berpesan bagi para pembaca yang tengah menjalankan bisnis, atau akan membuka usaha, agar tetap kosongkan gelas, karena ilmu ilmu usaha dan bisnis selalu berkembang dan dinamis.

Sementara itu, bergabung dengan TDA sekitar tahun 2011 di Bandung, yang sering mengadakan kegiatan Bandung Entreprenuer Forum.

"Banyak manfaat yang saya peroleh. Diantaranya sebagai tempat belajar bisnis. Karena anggota-anggotanya bersedia untuk saling berbagi tips usaha. Dan sebagai tempat berjejaring untuk kegiatan bisnis maupun sosial," ungkapnya.