Dari Warung Bakso, Kini Heri Mustofa Miliki 3 Cabang Bakso Rango Frozen

Konten Media Partner
9 Maret 2021 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Heri Mustofa. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Heri Mustofa. Foto: dok
ADVERTISEMENT
BOGOR – Memulai usaha dari nol, harus diakui tidaklah mudah. Namun, pelaku usaha harus memiliki semangat agar tidak mudah menyerah dalam merintis bisnis hingga benar-benar mencapai kesuksesan.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang bisa dipelajari dari Heri Mustofa, pemilik usaha Bakso Rango Frozen, yang mengawali usahanya dari sebuah warung kecil. “Dimulai dengan membuka warung bakso tersaji (belum frozen, sekarang sudah masuk frozen) tahun 2007,” kenang Heri Mustofa, pada Senin (08/03/2021).
Berkat ketekunannya, Heri akhirnya bisa membuka 3 cabang usaha. Bahkan, merek dagangnya diakui oleh Dirjen HKI dan memperoleh ijin edar dari MD, BPOM, dan MUI.
Produk Rango. Foto: dok
“Kemudian buka 3 cabang, lalu pada tahun 2011 merek Rango disetujui Dirjen HKI. Tahun 2015 mulai masuk ke frozen food. Tahun 2019 sudah memperoleh ijin edar MD dari BPOM, halal MUI, serta serifikat GMP (Good Manufacturing Practise),” ungkapnya.
Pria 47 tahun ini mengungkapkan, mengapa dirinya memilih berbisnis bidang kuliner. Dia merasa, bakso merupakan makanan yang akan terus digemari masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Pernah di tengah jalan tergoda bisnis yang di luar pilar bisnis utama seperti menjadi agen sepeda motor listrik. Tapi menurut saya makanan bakso akan terus digemari. Kemudian saya bisa merancang bisnis saya masuk ke 3 pilar bisnis yaitu Rango Food, Rango Farm, dan Rango Mart,” ungkapnya.
Pria asal Bogor ini juga mengatakan, dalam bisnis, dia harus memiliki grand why yang kuat seperti memberi manfaat untuk masyarakat luas.
“Terus konsisten dengan inovasi produk, mengikuti aturan kesehatan yang berlaku,” tuturnya
Sekarang, Heri sedang membangun Rango Koi & Food Station dengan luas lahan 1.500 meter di Jalan Ciangsana No 60 Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
“Diharapkan tempat ini menjadi ajang pertemuan para pebisnis, sambil santai menikmati ikan koi dan tentu juga bisa membeli koi untuk dibawa pulang sebagai koleksi ikan hias di rumah atau kantor. Tentu para tamu juga bisa menikmati Bakso Rango dengan seluruh variannya,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Heri mengaku bergabung di Komunitas Tangan Di Atas (TDA) pada tahun 2016 dan memiliki TDA Passport nomor 775.
Dia merasa, TDA adalah komunitas yang asik karena anggotanya memiliki semangat bisnis yang tinggi. “TDA itu ajang asyik ngobrol bisnis, juga bertemu dengan orang-orang yang punya semangat sukses,” ungkapnya.
Terakhir, dia memberikan pesan kepada para pengusaha muda yang ingin memulai usahanya sendiri. “Terus konsisten berinovasi di bidang bisnis yang dimasuki,” pesannya.