Kisah Herdi Bachtiar Jatuh Bangun Merintis Bisnis Fashion Perempuan

Konten Media Partner
23 Februari 2021 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Herdi Bachtiar, berbisnis pakaian dalam perempuan dari kios hingga jadi grosir terbesar di Sulawesi Tenggara.(foto:/dok.pribadi).
zoom-in-whitePerbesar
Herdi Bachtiar, berbisnis pakaian dalam perempuan dari kios hingga jadi grosir terbesar di Sulawesi Tenggara.(foto:/dok.pribadi).
ADVERTISEMENT
SULAWESI - Pejalanan panjang Herdi Bachtiar berbisnis fashion pakaian dalam perempuan butuh kerja keras yang luar biasa. Sehingga menjadi tempat grosir dan eceran khusus pakaian dalam perempuan terbesar di Sulawesi Tenggara.
ADVERTISEMENT
Herdi Bachtiar, memulai bisnisnya tahun 2005. Berjualan pakaian pria dan perempuan secara eceran di pasar. Kemudian pada tahun 2009, Herdi melihat peluang lain di fashion perempuan. Khususnya pakaian dalam perempuan. Segmen khusus pakaian dalam perempuan ini belum ada yang menggelutinya secara khusus di daerahnya.
Salah satu gerai pakaian dalam perempuan milik Herdi Bachtiar.(dok/pribadi).
"Tahun 2005 saya mulai jualan pakaian pria dan perempuan di pasar. Kemudian Tahun 2009 mulai fokus menjual pakaian dalam perempuan. Saya melihat peluang itu. Karena belum ada yang fokus ke usaha ini," terangnya.
Dalam mengembangkan bisnis berbagai cara telah dilakukan. Namun, di tengah menjalankan bisnis fashion itu, dia sempat mengubah usaha dengan menjual pakaian khusus pria dewasa.
" Jadi, sebelum berkembang seperti sekarang saya juga pernah menyewa kios dan meminjam uang ke bank. Alhamdulillah sekarang sudah punya outlet sendiri, dan menjadi pusat grosir serta eceran khusus pakaian dalam perempuan terbesar di Sulawesi Tenggara," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan untuk membuka usaha hal yang paling utama mengetahui market yang menjadi sasaran bisnis. Selain itu juga menemukan celah, sehingga memungkinkan untuk mengembangkan bisnis.
Adapun pakaian dalam perempuan yang dijual, diantaranya bra, legging, celana dalam. Harganya dibandrol variatif. Tergantung merknya. Ada yang harga Rp 25 ribu hingga Rp 150 ribu.
Sedangkan untuk celana dalam perempuan dewasa mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 30 ribu. Sedangkan untuk anak-anak mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 35 ribu.
"Ya, itu harga untuk masing-masing barang sesuai dengan merek yang dipilih,"ujarnya.
Rencananya untuk mengembangkan bisnis membuka cabang di beberapa Kabupaten Sulawesi Tenggara, serta ingin memiliki brand produk sendiri.
Bersama komunitas TDA.(dok/pribadi).
Tak lupa dia membagikan tips bisnis kepada pembaca, diantaranya mental yang kuat, energi untuk belajar, bekerja keras, menjalin silaturahmi dengan orang-orang positif dan banyak berdoa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, bergabung dengan komunitas TDA dimulai tahun 2019 dan mendapatkan banyak manfaat.
" Salah satu manfaatnya saya jadi punya keluarga baru tempat sharing masalah usaha dan lainnya. Terlebih lagi jadi bisa melihat arah pengembangan usaha lanjut,"tandasnya.