Lakukan Promo 3 Bulan Busana Muslim Milik Fajri Gufran Alami Kenaikan Penjualan

Busana Muslim Brand Maharrani dan Hamka Indonesia

Fajri Guffan Zainal dan Elsa Maharrani owner brand busana muslim Maharrani dan Hamka Indonesia. dok/pribadi

PADANG - Busana muslim menjadi salah satu pakaian yang banyak diburu masyarakat selama bulan ramadhan. Tak heran jika penjualan busana muslim mengalami kenaikan penjualan di bulan ramadhan. Seperti halnya Brand Maharrani dan Hamka Indonesia milik Fajri Guffan Zainal dan Elsa Maharrani.

Suami istri yang merupakan anggota komunitas Tangan Di Atas (TDA) Padang menekuni bisnis busana muslim untuk pria dan wanita berpusat di kota Padang. Namun, untuk saat ini bisnis yang mereka jalani telah memiliki warehouse di Bekasi dan Bandung.

Fajri sapaan akrabnya menjelaskan bahwa daya beli masyarakat sampai saat ini untuk produk fashion masih sangat baik. Hanya saja, beberapa produk mengalami penurunan, tetapi produk fashion diprediksi tetap akan mengalami kenaikan saat ini.

Menurutnya strategi yang dilakukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan promo, diskon ataupun bonus produk kepada pelanggan. Sebab, ini akan menjadi daya tarik yang luar biasa.

"Apalagi kalau diskon diberikan berlapis-lapis misalkan sudah diskon 50% kalau belanja Rp 1 juta bisa tambah diskon 10% dan kalau belanja lebih dari Rp 2 juta bisa dapat diskon tambahan 10% plus bonus produk lain. Seperti hijab ataupun scarf, selain itu juga dapat dilakukan dengan membuat produk untuk target pasar yang tepat. Sehingga dengan membidik pasar yang tepat dapat menggairahkan daya beli dari masyarakat," tuturnya.

Selama bulan ramadhan fajri telah memiliki strategi penjualan yang diterapkan menjelang ramadhan. Sehingga selama ramadhan fokus pada pengiriman produk dan menjual sisa stok.

"Untuk bulan ramadhan kami di Maharrani dan Hamka Indonesia memasang strategi justru jauh-jauh hari sebelum tiba bulan ramadhan. Jadi promosi untuk ramadhan justru sudah dilakukan sejak 3 bulan menjelang ramadhan," ungkapnya.

Menurutnya, strategi yang dilakukan sangat efektif untuk dapat meningkatkan penjualan. Yaitu sistem pre order produk lebaran. Selain itu juga menawarkan cicil pembelian sampai produk selesai dan dikirim.

"Kemudian juga promo bundling, diskon sampai dengan bonus scarf. Ketika ramadhan datang kami menawarkan produk berupa hampers mukena. Sehingga menarik bagi pelanggan untuk memberikan hadiah eksklusif kepada ibundanya ataupun kepada orang yang disayang," bebernya.

Fajri menambahkan promosi dengan memanfaatkan sosial media dapat meningkatkan penjualan, sehingga sangat disayangkan jika pengusaha saat ini tidak memanfaatkan social media sebagai salah satu media pemasaran. Dia mengatakan social media adalah alat pemasaran utama sebagai sarana membangun brand dan juga penjualan.

Sementara itu, dia mengungkapkan peluang bisnis fashion muslim di bulan ramadhan sangat menjanjikan bahkan ramadhan menjadi kesempatan para pengusaha fashion muslim untuk meraup keuntungan dua sampai tiga kali lipat dari bulan biasa.

"Maka dalam menghadapi biasanya memang membutuhkan strategi pertama, persiapan yang lebih awal dan jauh sebelum bulan ramadhan. Hal ini sekaligus memastikan stok barang siap untuk dijual ke pasar kemudian adanya promo dan diskon produk untuk menarik pelanggan. Sedangkan untuk pengusahaan fashion yang online biasanya mereka sudah membuat foto katalog dan berbagai konten video produk untuk kebutuhan pemasaran agar penjualan bisa maksimal," katanya.

Fajri juga mengingatkan kepada para pengusaha fashion muslim meski bulan ramadhan memiliki kesempatan untuk meningkatkan omzet agar tidak melupakan kualitas bahan baku dan kualitas produk. Sehingga, keberlangsungan brand fashion dapat berkelanjutan.

"Brand fashion yang dibangun harus tetap dipertahankan karena kalau pelanggan kecewa maka mereka tidak akan pernah order lagi produk kita,"imbuhnya.

Meski penjualan mengalami kenaikan tetapi juga perlu melakukan market research. Hal ini sangat penting dilakukan oleh pengusaha karena dapat meningkat pendapatan.

"Kami lakukan ketika pandemi covid 19 kemaren berkat market research kami lakukan kemudian mencari target yang baru melalui market research kami alhamdulillah bisa bertahan bahkan mengalami kenaikan penjualan setelah market research dilakukan. Termasuk ketika akan memasuki ramadhan, market research pastilah sangat dibutuhkan sehingga tidak asal dalam membuat produk dan tidak asal memasarkannya sehingga bisa mendapatkan hasil maksimal," terangnya.

Fajri menyebutkan jika bulan ramadhan motif baju muslim yang banyak digemari oleh masyarakat yaitu sarimbitan. Sebab pelanggan biasanya tampil serupa atau sama dengan keluarga lainnya. Sehingga menampakkan keharmonisan, kebersamaan, dan kasih sayang.

Sedangkan untuk warna tahun ini yang banyak digemari warna sage green menjadi salah satu warna terlaris dalam penjualan produk. Adapun harga jual mulai dari 200ribu sampai dengan 500 ribu rupiah.