Nekat Resign dari Bank, Rudi Sahputra Dirikan Usaha Properti

Konten Media Partner
26 Februari 2021 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rudi Sahputra. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Rudi Sahputra. Foto: dok
ADVERTISEMENT
DEPOK - Berani mengambil resiko, itulah yang dijadikan patokan oleh Rudi Sahputra dalam mengambil jalan kesuksesan. Bagaimana tidak? Dia nekat resign atau mengundurkan diri dari salah satu bank demi memulai usaha property developer.
ADVERTISEMENT
"Pada 2004 sampai 2011 saya berkarir di Bank, terakhir di BSM sebagai Accounting Officer. Tapi karir tidak terlalu signifikan, sehingga saya membutuhkan tantangan baru," ungkapnya, pada Jumat (26/02/2021).
Pada saat masih bekerja di bank, dia mendapatkan peluang untuk mengajukan proposal kepada salah satu investor perumahan. Dari situlah, dia memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya.
Rudi Sahputra. Foto: dok
"Di tahun 2011 saya ada peluang mendapatkan investor perumahan. Saya siapkan proposal project dan memberanikan diri presentasi di depan investor. Ternyata langsung tembus proposal project property saya yang senilai Rp 1,5 miliar," kenangnya.
"Akhirnya saya nekat 'membakar kapal' dengan resign dari bank. Setelah itu penghasilan saya jadi tidak menentu, tapi kesempatan tidak datang 2 kali, akhirnya project property pertama saya di-launching seluas 1 hektare. Dan project ini dijalankan berdua bersama teman saya yang sama-sama resign dari kantor yang berbeda," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Keputusan pria yang tinggal di Depok ini tidak salah, perusahaan yang dia beri nama Jari Propertindo Group ini sudah 9 proyek yang dilaksanakan. Dia juga sudah melakukan ekspansi di bidang-bidang lain dengan 5 perusahaan baru.
"Dua perusahaan di bidang konstruksi dan konsultasi, dan 3 perusahaan lainnya di bidang pengadaan barang," terangnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran 18 Juni 1979 ini menceritakan mengapa dia memilih usaha di bidang properti.
"Sepanjang jeli melihat peluang, legalitasnya clean dan clear, maka uangnya tidak akan hilang. Aset properti makin lama makin naik. Tanah didiamkan tidak akan hilang, harga akan terus naik, bisa disebut investasi jangka panjang. Kebutuhan rumah tidak akan pernah habis sampai kapanpun," ucapnya.
"Keuntungan di properti relatif masih stabil. Hasil dari properti bisa diinvestasikan dengan cepat ke bidang lain. Properti bisa diwariskan ke anak cucu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa membangun usaha properti yang kuat, Rudi mengatakan harus memiliki team yang berkelanjutan. Sebab, team adalah ujung tombak dalam keberlangsungan bisnis properti.
"Lalu dalam menghadapi regulasi pemerintah daerah yang berubah-ubah, kita harus cepat melakukan antisipasi. Kebijakan KPR perbankan harus diantisipasi sejak dini. Harus dapat memelihara kontraktor dengan baik. Pola jualan dari offline menjadi online harus diantisipasi dengan merekrut team digital marketing yang expert," sebutnya.
"Dan terakhir, lebih baik akusisi lahan yang luas sekalian, sehingga bisnisnya jangka panjang daripada lahan kecil tapi umurnya pendek," tambahnya.
Ke depan, dia memiliki rencana untuk membangun kawasan perumahan seluas 100 hektare di tahun 2025.
"Dan project di tahun 2024 adalah menjadikan perusahaan saya jadi Initial Public Offering (IPO)," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain berpengalaman di perusahaan bidang properti, ternyata Rudi juga memiliki pengalaman yang luar biasa di organisasi.
"Saya menjadi Direktur Kebijakan Publik Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Pusat pada tahun 2019-2021, Bendahara Umum Himperra (Himpunan Pengembang Perumahan Rakyat) DPD Jawa Barat tahun 2021-2023, dan Wakil Ketua Umum Jaringan Wirausaha Anak Negeri (Jawara) tahun 2021-2025," ungkapnya.
Terakhir, Rudi memberikan tips wirausaha. "Di tiga tahun pertama sebaiknya fokus dalam satu bisnis, bangun team yang berkelanjutan, perlu mentor yang mumpuni dalam menguatkan fondasi bisnis, dan masuk dalam komunitas bisnis untuk membangun jaringan dan silaturahmi," pungkasnya.