Konten Media Partner

Rizky Fitri Owner Kuliner Mardjoe Martabak yang Punya 19 Cabang

31 Maret 2021 23:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizky Fitri owner kuliner Mardjoe Martabak.(dok/pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Rizky Fitri owner kuliner Mardjoe Martabak.(dok/pribadi)
ADVERTISEMENT
PEKANBARU - Rizky Fitri owner kuliner Mardjoe Martabak mulai tertarik menggeluti dunia bisnis sejak tahun 2010. Keinginan membuka bisnis semakin kuat ketika tengah bekerja di perusahaan minyak.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan tahun 2010 menjadi tahun yang sangat kuat untuk menjadi pengusaha khususnya di dunia digital. Bahkan, keinginan untuk berpindah jalur menjadi pengusaha semakin kuat.
Rizky menjelaskan ketika keinginan semakin kuat untuk menjadi pengusaha, tetapi ridho orang tua belum kelihatan untuk fokus menjadi pengusaha.
"Akhirnya harus paralel kerja dan berjualan dilakukan, dengan itikad kuat membuktikan ke orang tua kalau jalur pengusaha bukan jalur yang ga bagus untuk dipilih menjadi kendaraan hidup," jelasnya.
Dia menyebutkan, jika dalam waktu yang singkat bisnis yang dipilih adalah kuliner dengan sasaran yang tepat dengan target pasar jelas. Tak hanya itu, menjalani bisnis kuliner trafiknya harian.
"Jadi bayangannya lebih mudah untuk dimasuki, ide untuk bisnis martabak itu setelah 3 tahun mencoba di bisnis kuliner buka tutup, gonta ganti produk. Alhamdulillah pertumbuhannya sangat baik," ucapnya.
Paket Lengkap Martabak Mardjoe.
Sementara itu, di tahun ke 2 membuka usaha martabak, orang tua Rizky baru memberikan izin dan ridho dengan pilihannya. Sehingga dia resign dari pekerjaan dan fokus menjadi pengusaha kuliner.
ADVERTISEMENT
"Setelah orang tua Ridho langsung resign dan fokus untuk menjadi pengusaha bisnis kuliner menjadi pilihan sederhana pada saat berpikir ritual makan adalah ritual harian, dengan tingkat kemudahan untuk memasuki kategori itu juga paling mudah dengan resource yang sekecil kecilnya," imbuhnya.
Selain itu, bisnis martabak menjadi pilihan, lantaran melihat kondisi pasar di sekitar yang sangat berpotensi untuk di naikkan levelnya. Hanya dengan mengunggulkan dari sisi hygienitas, sehingga pasar menengah pun terbidik.
Keju Martabak Manis Mardjoe.(dok)
"Usaha martabak itu bukanya sore sampai malam, menjadi keuntungan karena bersempatan untuk ikut membangun langsung sepulang dari kerja, dengan langsung berjualan setelah pulang dari kantor. Alhamdulillah, produk diterima dipasar, seiring dengan itu, hasrat untuk buka cabangpun menggebu," bebernya.
Melihat potensi bisnis kuliner yang sangat berkembang pesat, dalam kurun waktu 1 tahun Rizky dapat membuka 3 cabang sekaligus.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah dalam 1 tahun itu 3 cabang pun berhasil dibuka dengan respon konsumen yang luar biasa," ujarnya.
Namun, bisnis yang tengah dijalani mengalami masa yang paling berat dialami, yaitu pembajakan karyawan.
Martabak Manis rasa Cokelat dan Kacang.(dok)
"Pembajakan karyawan oleh orang lain karena melihat potensi dari pasar martabak yang pada saat itu membuat orang lain ikut melirik. Ini masalah terberat dalam bisnis," terangnya.
Hingga akhirnya dia menemukan komunitas TDA yang sangat tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Dia menyebutkan komunitas TDA menjadi tempat curhat dan belajar bisnis.
"Sehingga sistemasi bisnis pun menjadi jawaban singkat untuk masalah yang muncul. Alhamdulillah sekarang cabang sudah 19," ujarnya.
Dia menghimbau bagi pembaca yang ingin mendirikan bisnis untuk memperhatikan kekuatan management. Sebab, kekuatan management menjadi keharusan dengan bisnis model martabak.
ADVERTISEMENT
"Dengan pertumbuhan banyak cabang ini, visinya adalah menjadi penyedia makanan martabak terdepan (leader). Sehingga pertumbuhan cabang dengan sistem kemitraan menjadi salah satu chanel pengembangannya nanti," katanya.
Dia menambahkan bahwa goal dan mimpi besar menjadi dasar motivasi dalam menjalankan bisnis. Namun jika tidak dibarengi dengan penurunan goal menjadi langkah yang bisa dieksekusi. Sehingga goal akan hanya menjadi sekedar mimpi.