TDA Lamongan Galakkan Program Sedekah Nasi, Hingga 2 Tahun Capai 120.000 Bungkus

Konten Media Partner
5 Maret 2021 23:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengantri mengambil nasi bungkus dan sebotol air mineral yang disiapkan TDA Lamongan. (dok/TDA Lamongan).
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengantri mengambil nasi bungkus dan sebotol air mineral yang disiapkan TDA Lamongan. (dok/TDA Lamongan).
ADVERTISEMENT
LAMONGAN - Komunitas Tangan Di Atas (TDA) daerah Lamongan, patut diacungi jempol. Sejak dua tahun lalu hingga sekarang, menggalakkan Program Sedekah Nasi. Bila ditotal sudah 120.000 nasi bungkus dibagikan ke warga desa di Lamongan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dilaksanakan melalui divisi sosial dengan program Sedekah Nasi, yaitu berbagi nasi, gratis setiap hari, tentunya bersama lauknya.
Setiap harinya komunitas TDA membagikan nasi bungkus sebanyak 100 bungkus. Namun khusus di hari Jumat, lebih dari 300 nasi bungkus dibagikan.
Mustiko Adi Wibowo, Ketua TDA Lamongan mengatakan bahwa setelah dua tahun berjalan, ternyata sudah 120.000 bungkus nasi atau kotak, yang telah mereka bagikan di hampir semua desa di Lamongan secara bergantian.
Program Sedekah Nasi mendapat sambutan cukup siginifikan bagi warga yang membutuhkan.(dok/TDA Lamongan).
''Jika dikalkulasi selama dua tahun itu, setiap nasi bungkus Rp 10.000, maka kalau ada 120.000 nilainya mencapai Rp 1.2 miliar,'' katanya.
Dari manakah sumber dananya ? Mustiko mengatakan, sumber dana sedekah nasi ini dari kaleng TDA yang disebut kaleng ONE DAY ONE THOUSAND, yang telah diluncurkan jauh sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Kaleng tersebut diberikan kepada setiap anggota TDA Lamongan, yang diambil team Divisi Sosial sebulan sekali.
Dana hasil kaleng TDA juga digunakan untuk membantu anggota TDA yang sedang sakit, atau masyarakat sekitar yang tertimpa musibah. Seperti banjir yang memang kerap terjadi di wilayah Lamongan, terutama daerah aliran sungai Bengawan Solo.
''Beberapa kali kami memberikan donasi sekedar meringankan korban kebakaran, atau bahkan longsor termasuk juga ketika ada bencana nasional seperti gempa di Lalu atau di Lombok," kata Mustiko.
Hingga akhirnya, komunitas TDA Lamongan melakukan kegiatan sosial dengan program sedekah nasi.
Menurutnya, jumlah nasi bungkus yang telah dibagikan itu memang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, ketika memulai program mulia ini. Bahkan semua tergerak untuk berbagi dan memiliki energi untuk terus berbagi lebih.
Anggota TDA Lamongan membagikan nasi bungkus ke masyarakat di Lamongan.(dok/TDA Lamongan).
Terlebih di pandemi yang sudah satu tahun sedekah nasi terus bergerak, memberikan manfaat pada masyarakat penerima manfaat. Dengan program sedekah nasi juga sebagai rasa syukur atas nikmat Allah yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
"Sungguh sedekah tak akan membuat kami kekurangan. Nyatanya selama dua tahun lebih ini, kami melaksanakan sedekah nasi setiap hari, tak pernah habis dana kas untuk program ini. Donasi yang entah dari mana, terus mengalir di masa pandemi. Semakin banyak dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu sesama melalui Program Divisi Sosial ini," ujarnya.
Tak hanya itu, melalui program ini, mampu membangkitkan animo dan gairah masyarakat untuk ikut bersedekah. Dia menyebutkan jika pengiat nasi yang terdiri dari komunitas TDA menyalurkan bantuan tidak membuat bisnis mereka bangkrut, tetapi semakin menambah pendapatan.
"Penggiat nasi yang selalu aktif mengkoordinir memproduksi serta menyalurkan dengan mengupayakan tepat sasaran, usaha mereka juga Alhamdulillah oke oke aja malahan omzet bisnis mereka bertambah bahkan ada yang buka cabang baru," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk penyebaran nasi bungkus berserta lauknya itu, tim meletakkan nasi dalam lemari kaca di tepi jalan, almari itu bisa dipindah-pindahkan. Lalu masyarakat yang membutuhkan, langsung bisa mengambilnya, termasuk satu botol air mineral.