TDA Yogyakarta Gelar Workshop Ngiklan Meta Ads Tanpa Boncos

TDA Yogyakarta gelar workshop. foto/dok.tda yogyakarta

Yogyakarta - Komunitas Pengusaha Tangan Di Atas (TDA) daerah Yogyakarta menggelar workshop berkolaborasi dengan Mebiso mengusung tema Bongkar Rahasia Ngeiklan Meta Ads bertempat di Hotel Harper Malioboro Yogyakarta, Sabtu (28/09/2024).

Ketua TDA Jogja, Achmad Sirojuddin mengatakan, workshop ini dilakukan untuk mengedukasi peserta melakukan iklan tanpa harus pemborosan. Tak hanya itu, kegiatan ini juga untuk menjalin silaturahmi dengan komunitas lainnya.

Suasana workshop TDA Yogyakarta. foto/dok.tda yogyakarta

"Workshop ini juga untuk mengenalkan TDA Yogyakarta kepada komunitas pengusaha lainnya, karena dalam kegiatan ini kita juga turut mengundang dari HIPMI Sleman diwakili Kak Verasari Sanjaya, HIPMI Kota Jogja diwakili Kak Lia Mayasari, Komunitas SIJI Jogja diwakili Kak Syaroful Azka dan Komunitas Entrepreneur Club diwakili Kak Vian," bebernya.

Kegiatan ini diikuti para pelaku bisnis yang ada di Kota Yogyakarta. Peserta dikenakan biaya administrasi sebesar 200 ribu rupiah.

Sedangkan narasumber pada kegiatan ini yaitu, Eny Kusumawardani praktisi Meta Google dan Tiktok Ads, Pras praktisi Meta Google dan Tiktok Ads serta Hesti Rosa CEO of Mebiso. Kegiatan dimulai pukul 08.30 sampai 15.00 WIB.

Hadir pula pada kesempatan itu Bu Eny, praktisi Meta Ads dengan ribuar order sehari.

''Menyampaikan materi bagaimana cara ngiklan Meta Ads yang simpel bahkan emak saja bisa, Om Pras praktisi Meta Ads dan Konten Ads, menyampaikan formula membuat konten yang power full ketika diiklankan di Meta Ads,'' jelasnya.

Narasumber selanjutnya Hesti Rosa, CEO dari Mebiso menyampaikan pentingnya melindungi merk bisnis mendaftarkan merk.

Dia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan penjualan para pelaku usaha dengan strategi Meta Ads yang tepat. Selain itu juga memberikan edukasi kepada pelaku usaha untuk mengurus merk bisnis.

"Dengan kegiatan ini semoga lebih meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya memproteksi bisnis dengan merk yang terdaftar," kata Achmad Sirojuddin.