Usnedi, Mantan Karyawan di Jepang yang Kini Jadi Bos Home Cleaning

Konten Media Partner
4 Februari 2021 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Usnedi Syahputra. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Usnedi Syahputra. Foto: dok
ADVERTISEMENT
TANJUNGPINANG - Dahulu, Usnedi Syahputra merupakan karyawan di salah satu perusahaan di Jepang. Namun, dia memutuskan keluar dan berhenti menjadi karyawan.
ADVERTISEMENT
"Saya pernah kerja di perusahaan Jepang sejak tahun 1999-2004. Dalam rentan waktu itu, saya ke Jepang 2 kali. Tepatnya di Pulau Kyushu Kota miyazaki. Setelah itu, saya kerja di asuransi Bringing Life BRI group. Kemudian tahun 2005 -2015 di Prudential pernah di posisi unit manager Prudential," ujarnya.
Di tahun 2016, dia mulai membuka usaha kemitraan namun hanya berjalan selama 1 tahun. Selain itu, dia juga pernah membuka usaha kangen Water tetapi hanya berjalan selama 3 bulan dan berhenti.
"Akhirnya saya dapat ide buka usaha Jasa Bersih Rumah, cleaning service online. Buka usaha ini sejak 29 Maret 2017 diambil tanggal kelahiran anak laki-laki saya 29 maret," ujarnya. Usaha tersebut terletak di Jalan Pramuka Lorong Timor No 17A Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
"Saya melihat jika di daerah saya belum ada orang buka usaha seperti saya, karena ini kan jenis usaha yang sebagian orang mungkin berpikiran gengsi. Padahal usaha jika dilakukan dengan melihat peluang akan membuahkan hasil," bebernya.
Dia menyebutkan, usaha tersebut dirintis bersama anaknya. Semua pekerjaan dilakukan berdua. Namun, pengembangan bisnis cleaning servis di Kota Riau sangat cepat. Hingga akhirnya, dia membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain.
Di tengah pandemi seperti sekarang, dia merasakan dampak berupa penurunan omzet. "Menurun omzet saya dari target kira-kira kurang 20 persen dari target awal. Tetapi kami bersyukur masih bisa bertahan," ujarnya.
Namun, dia terus mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan menyediakan paket lengkap desinfektan.
ADVERTISEMENT
Usnedi merupakan member komunitas Tangan Di Atas (TDA) wilayah Tanjungpinang sejak Maret 2017. Menurutnya, dengan berkumpul bersama komunitas, menjadi salah satu langkah pemgembangan usaha. Selain itu, produk yang dimilikinya bisa lebih banyak dikenal oleh orang secara luas.
"Banyak yang saya dapat. Tentunya energi positif yang tidak hanya berbicara bisnis tapi juga kegiatan sosial secara aktif," sebutnya.