Yany Sulistyorini Pengusaha Fashion Sebut Bisnis Seperti Lari Maraton

Konten Media Partner
13 Oktober 2021 23:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brand Ainaa lekat dengan fashion moslem syar'i
zoom-in-whitePerbesar
Brand Ainaa lekat dengan fashion moslem syar'i
ADVERTISEMENT
TANGERANG - Yany Sulistyorini pengusaha fashion muslim syar'i dengan brand Ainaa. Awal mula menjalankan bisnis tahun 2011 bertemu dengan sesama distributor fashion muslim syar'i.
ADVERTISEMENT
Yany menceritakan jika bisnis dimulai lantaran memiliki latar belakang yang sama. Sehingga, sudah memiliki pengalaman hingga akhirnya membuat brand berdua dengan temannya.
"Jadi, dari menjadi produsen tanpa ilmu, lalu jatuh. Kemudian jadi marketer, reseller lalu distributor berbagai brand fashion moslem syar'i. Karena fashion tidak jauh dari wanita yang artinya tidak jauh dengan saya sendiri yang selalu membutuhkan fashion dalam kehidupan sehari-harI, " ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa bisnis yang tengah dijalani berawal dari ketidaksengajaan. Sebab, saat itu dia tengah bekerja sebagai karyawan dari swasta, BUMN dan PNS.
"Sebelum resign dari PNS, saya membuat brand hijab. Saat itu lagi tren Hijabers jualan lewat online, dan konsinyasi di berbagai macam butik di berbagai daerah, di FX Sudirman dan hijabenka.com. Setelah itu cashflow 0 rupiah, dan butik-butik menutup tokonya," terangnya.
Sejumlah rancangan baju hijab syar'i dengan brand Ainaa. dok
Jatuh bangun dalam menjalankan bisnis telah dirasakan Yany. Bahkan dia pernah menyumbangkan semua dagangan lantaran stok menumpuk. Hingga akhirnya dia kembali marketer casual fashion moslem karena tidak memiliki modal sama sekali.
ADVERTISEMENT
"Ya, stok menumpuk tanpa tau harus jual kemana. Akhirnya semua barang disumbangkan. Saya sempat menjadi marketer setelah terkumpul hasil dari marketer kurang lebih 2-3jt rupiah, saya ganti jualan handsocks, kaos kaki, cadar. Dari beli hanya selusin lama2 belinya banyak. Alhamdulillah jualan dari ngecer sampai grosir makin berkembang. Terkumpul uang lagi, akhirmya bisa menjadi distributor brand fashion moslem syari," bebernya.
Bisnis yang dijalani berawal dari 1 sampai banyak dan jadilah seperti saat ini memiliki brand sendiri, dan dikeluarkan dari salah satu brand.
"Karena saya punya brand sendiri di saat brand-brand lain tidak masalah. Alhamdulillah brand sendiri yang berpartner dengan teman, Ainaa mulai terlihat perkembangannya. Bahkan cara-cara marketing kami mulai ditiru brand lain," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dia berharap Ainaa dapat menebarkan banyak manfaat untuk umat dan menjadi holding company bagi usaha-usaha di bawahnya. Yany menambahkan bahwa bisnis seperti lari marathon, bukan sprint.
"Maka nikmatilah prosesnya, jangan terburu-buru, jangan mau instan saja. Karena di dalam proses itu banyak pelajaran yang bisa kita dapat," pungkasnya.