Konten dari Pengguna

Kematangan Emosi pada Masa Remaja

Zulfia Azzahra
Mahasiswi Bimbingan dan Konseling Universitas Sebelas Maret Surakarta
30 Oktober 2024 13:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zulfia Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Foto: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-dengan-tank-top-abu-abu-3812746/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Foto: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-dengan-tank-top-abu-abu-3812746/
ADVERTISEMENT
Masa remaja atau pubertas sering dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”. Pada fase ini, individu mengalami kelabilan emosi, yang ditandai dengan perubahan perasaan yang cepat dan kesulitan dalam mengontrol emosi. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh remaja. Ciri-ciri remaja pada fase ini yaitu mudah marah, tersinggung, semangat berlebihan, dan menunjukkan emosi yang ekstrem.
ADVERTISEMENT
Perubahan-perubahan ini adalah bagian wajar dari perkembangan seorang individu. Namun, jika kelabilan emosi ini tidak ditangani dengan baik, dapat menghambat kematangan emosional remaja, yang menjadi salah satu tugas perkembangan penting di masa ini.
Menurut Davidof (Asih & Pratiwi, 2010), kematangan emosi adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan menyalurkan emosinya dengan cara yang positif. Hurlock menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi kematangan emosi, termasuk usia, perubahan fisik dan kelenjar, serta jenis kelamin. Remaja yang telah mencapai kematangan emosional umumnya dapat mengelola emosi mereka dengan baik, serta mampu mengekspresikan perasaan pada waktu dan tempat yang tepat.
Murray mengidentifikasi karakteristik kematangan emosional pada remaja, diantaranya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jobson (2020) menunjukkan bahwa sekitar 74% remaja memiliki tingkat ketidakmatangan emosional yang tinggi, yang dapat mengarah pada perilaku negatif dan agresif. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maryam dan Fatmawati (2018) yang mencatat bahwa 80,65% pelaku bullying di SMPN 9 Banda Aceh memiliki kematangan emosi yang rendah. Ketidakmatangan emosional sering kali disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti perlakuan orang tua yang terlalu melindungi, yang membuat anak tidak dapat mandiri.
Untuk membantu remaja mencapai kematangan emosionalnya,ada beberapa hal yang bisa dilakukan, diantaranya:
Menurut pendapat saya, remaja tidak dapat mencapai proses kematangan emosinya sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari orang tuanya yaitu dengan menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada anak serta mendukung anak dalam hal-hal positif sehingga anak akan merasa lebih nyaman dan terbuka kepada kedua orang tuanya. Selain itu, layanan dari guru BK di sekolah juga sangat penting untuk memberikan pemahaman mengenai cara untuk mengontrol emosi dan meluapkan emosinya pada aktivitas-aktivitas yang positif. Sehingga dengan melakukan hal-hal trsebut diharapkan tingkat kematangan remaja akan lebih baik.
ADVERTISEMENT
Jadi dapat disimpulkan bahwa kematangan emosi pada remaja merupakan hal yang sangat penting karena ini dapat berdampak pada perilakunya kedepan. Namun pada kenyataannya masih banyak kasus yang terjadi sebagai akibat dari ketidakmatangan emosi remaja yang tidak disadari oleh masyarakat, hal ini dikarenakan kurangnya perhatian orang tua, guru dan masyarakat mengenai kematangan emosi pada remaja. Oleh karena itu, dukungan dari orang tua, guru, dam masyarakat sangat dibutuhkan bagi remaja dalam mencapai kematangan emosi. Ini dapat dilakukan dengan memberikan dukungan, perhatian, kasih sayang, dan pengertian serta dengan mendorong pengungkapan emosi yang baik melalui berbagai aktivitas yang postif. Sehingga diharapkan remaja dapat mencapai kematangan emosi yang optimal.
Disusun oleh: Zulfia Azzahra dan Prof. Dr. Andayani, M.Pd.
ADVERTISEMENT
Sumber:
Aulia, H., & Desmita. (2024). Upaya Meningkatkan Perkembangan Emosional Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Citra Pendidikan (JCP), 4 (3), 1960-1967.
Kematangan emosi remaja dalam pengentasan masalah. (2017). In Jurnal Penelitian Guru Indonesia - JPGI (Vol. 2, Issue 2, pp. 30–31) [Journal-article]. IICET Journal Publication.
Ragita, S. P., Fardana, N. A., & Departemen Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. (2021). Pengaruh Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan Terhadap Kematangan Emosi Pada Remaja. Buletin Riset Psikologi Dan Kesehatan Mental, 1–1, 417–424.