Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Jalan Cinta : Antara Keyakinan dan Takdir
1 November 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 12 menitTulisan dari Ayu Saniatus Sholihah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kevin, seorang mahasiswa fotografi di Universitas Indonesia, pulang ke rumahnya di Lasem, Rembang, untuk merayakan Natal setelah setahun merantau. Ia berniat mengisi liburan dengan memotret objek unik di daerahnya, termasuk sebuah pesantren dengan akulturasi budaya Klenteng. Di sana, Kevin bertemu dengan Tiara, seorang santriwati yang membuatnya jatuh hati, bahkan memicu keinginannya untuk tinggal di pesantren demi mengenalnya lebih dekat. Setelah pergulatan batin yang mendalam, Kevin akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf, namun mendapati Tiara telah meninggalkan pesantren. Meskipun merasa kecewa, Kevin menyadari bahwa perjalanannya telah membawanya pada transformasi diri yang lebih bermakna.
ADVERTISEMENT
Tik-tok tik-tok, suara jam dinding berdetak seirama menemani malam yang sunyi. Hari semakin malam sedari tadi aku hanya mengedit tone beberapa foto hasil jepretan sore tadi. Di akhir semester 6 ini tepatnya bulan desember yang rasanya lama sekali untuk sampai pada tanggal 25 desember, untuk mengisi waktu luang biasanya kusibukan dengan mengambil beberapa foto alam ataupun Gedung yang kuanggap memiliki makna tertentu. Aku Kevin, seorang mahasiswa Universitas Indonesia semester 6 yang gemar di dunia fotografi. Aku tinggal ngekos di daerah Depok. Pada liburan akhir tahun, aku pulang ke rumahku yang berada di Lasem, Rembang untuk merayakan Hari Natal bersama keluargaku. Sudah setahun aku tidak pulang, semakin tidak sabar untuk bertemu adik kakakku.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di rumah, aku disambut dengan hangat oleh ibuku dengan disuguhkan beberapa makanan dan camilan.
“Wah, tumben Bu ada banyak jajanan di rumah, biasanya kosong.“ Tuturku.
“Yaaa sekali-sekali dong, mumpung kamu juga pulang.” Jawab ibuku.
Melihat ke sekeliling rumah, aku tidak menemukan adikku Revan dan kakakku Vano.
“Bu, Revan sama Vano di mana?” Tanyaku.
“Kakakmu Vano masih ada shift kerja, Revan masih main di rumah temannya di
Karangturi. Mungkin kamu mau jemput Revan pulang?”
“Ya Bu, siap.”
Sebelum berangkat, aku mengambil kameraku untuk mengambil beberapa shot foto karena aku mendengar ada tempat yang cukup unik di daerah sana yaitu pondok dengan akulturasi Klenteng.
Di perjalanan, aku cukup kesulitan untuk menemukan rumah teman adikku. Akhirnya aku berhenti di warung untuk beli minum dan berhenti sejenak. Sembari menikmati pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Dalam hati Kevin terucap “sungguh indah tempat kelahiranku sudah lama tidak ke sini, aku berharap ada sesorang perempuan di sini untuk menemaniku mengeksplor keindahan alam bersamanya”. Hari sudah petang, Kevin pun memutuskan untuk pulang dan ternyata adiknya sudah di rumah saja.
ADVERTISEMENT
Dalam mimpi Kevin termenung, ia gagal mengambil shot foto pondok dengan akulturasi Klenteng tadi. Kevin memutuskan untuk datang lagi ke tempat tersebut. Sembari memikirkan banyak tugas yang harus diselesaikan selam liburan akhir tahun ini.
Esok hari pun tiba, ia telah bermimpi ada seseorang yang mengubah hidupnya. “Astaga aku mimpi apa semalem, ada apa dengan gerangan ini. Aku nggak mau hidupku kenapa-napa” teriak Kevin. Tanpa pikir panjang, Kevin ingin menghilangkan mimpi buruk tersebut dengan menyibukkan diri dengan menyelesaikan misinya kemarin yaitu memotret tempat unik yang telah Kevin rencanakan.
Tibalah Kevin di desa Karangturi, desa dimana terdapat pesantren dengan akulturasi khonghucu. Saat di pondok itu Kevin melihat ada seseorang yang seakan menyentuh hatinya. Kevin jatuh cinta, melayang tidak tertolong. Jantung berdetak dan mata tidak bisa berkedip. Dalam hati Kevin “Tuhan Yesus, aku ingin dia, sungguh cantik tampak rupanya, izinkan aku memilikinya”. Dan ternyata cewek itu mondok di pesantren tersebut. Tak pikir panjang Kevin tiba-tiba datanglah hidayah dari Allah berkeinginan untuk tinggal di pesantren tersebut.
ADVERTISEMENT
Kevin segera mendaftarkan diri dan meminta izin pengasuk pondok agar diperbolehkan tinggal di pesantren ini selama liburan. Ustad, saya Kevin, izinkan saya selama liburan ini tinggal di pesantren yang seperti klenteng ini”, tanya Kevin. Pak ustad membatin, “Kenapa kok tiba-tiba ada orang bermuka cina-cinaan dating untuk mondok disini, jangan-jangan penyelundup atau orang yang nggak baik”. Pak ustad menjawab, “Sebelum menjadi santri sementara di sini kamu harus menyerahkan identitas kamu terlebih dahulu”. “Baik ustad, sebentar saya ambilkan”, tegas Kevin. Setelah dilihat identitasnya ternyata dia non muslim dan ustad bersyukur bakal ada calon muallaf baru di pesantren ini. “Baik, saya terima kamu disini, tapi dengan syarat, kamu harus taat peraturan dan dilarang melanggar larangan di sini”, kata ustad. “Baik ustad saya siap”.
ADVERTISEMENT
Kevin mengambil baju dan keperluannya, dan bersemangat untuk mondok demi bisa mendapatkan cewek itu. Baru setengah jam di pondok tersebut, Kevin menulis surat kepada cewek itu dan ingin menikahinya. Tak lama kemudian keduanya berkenalan dan berbincangbincang tak kenal waktu. Sampai akhirnya ketahuan ustad, dan tak piker Panjang, segeralah Kevin di beri peringatan, dan jika mengulanginya lagi, bakal dikeluarkan.
Beberapa hari kemudian…………….., Keduanya sudah nyaman dan saling menyukai. Tapi ada satu jawaban yang membuat cewek itu illfeel. Ternyata Kevin beragama Kristen, ia boleh menikahinya asalkan mau pindah agama dan mendalami ajaran agam islam.
Dengan kebingungan dan pikiran yang sangat kacau sore itu kevin akhirnya kembali ke rumah dalam keadaan suntuk, sesampainya di rumah kevin langsung masuk ke kamar dan karena rasa penasaran yang tinggi langsung membaca artikel mengenai pernikahan beda agama dalam islam sampai terlelap tidur.
ADVERTISEMENT
Esoknya matahari bersinar cerah cahayanya memasuki kamar kevin lewat jendela yang dibuka lebar oleh ibu setiap fajar. Katanya agar udara segar dapat masuk dan menjernihkan pikiran, namun hal tersebut tidak berlaku bagi kevin yang pikirannya sedang suntuk suntuknya. Pagi ini rencananya kevin akan pergi ke rumah yusuf teman dekatnya saat SMA untuk membicarakan masalah ini. Setelah bersiap siap kevin langsung pamit dan bergegas ke rumah yusuf.
Sesampainya di rumah yusuf, “permisi, selamat pagi tante”. Sapa kevin
“yaampun pagi kevin, lama ga ketemu kamu, nyari yusuf ya? Tanya tante rania ramah “iya tante mau ngobrol ngobrol nih, lama gak ketemu” jawab kevin.
Setelah dipersilahkan masuk oleh tante rania, kevin dan yusuf mengobrol di taman belakang halaman rumah. Kevin yang sangat gundah dan bingung langsung menceritakan segala kejadian yang membuatnya jatuh cinta pada perempuan muslim.
ADVERTISEMENT
“hah lo serius suka sama sama dia, bentar deh ini lo Cuma kagum doang kali?” tanya yusuf kaget.
“enggak suf ini tuh beneran beda banget rasanya, nggak kayak biasanya” kevin menjawab serius.
“kalo semisal lo mau serius ya, harus pindah muslim vin, gabisa lo sama dia nyatu dengan lo tetep sama agama yang sekarang, gini deh sekarang lo coba pikir bener bener dan coba bicarain sama keluarga dulu”
“oke suf makasih ya sarannya, tapi gua mau nanya kalo semisal aisyah yang gua ajak pindah ke agama gua bakal mau ga ya?
“kalo mau atau nggak nya gua gatau tapi kayaknya susah banget vin terlebih dia dari keluarga pondok” jawab yusuf
ADVERTISEMENT
Setelah berbincang bincang dengan yusuf cukup lama, matahari tak terasa mulai terik yang menandakan sholat jumat akan segera dimula segera kevin berpamitan pulang kepada yusuf dan tante rania.
Seminggu sudah berlalu dengan segala pertimbangan yang matang kevin memutuskan untuk membicarakan perihal ia akan pindah agama islam pada keluarganya. Malam harinya ia meminta untuk ayah ibu dan adiknya untuk berkumpul setelah makan malam.
Kevin menyampaikan mulai dari kejadian awal ia bertemu aisyah kemudian keputusan bulatnya untuk pindah agama islam dan akan melamar aisyah
“kevin! Kamu gak bisa seenaknya pindah agama kamu pikir ibu dan ayah akan setuju, ibu gak habis pikir kenapa bisa kamu kepikiran buat pindah agama!” ujar ibu kevin yang kaget setengah marah.
ADVERTISEMENT
“buk, kevin tau ini pilihan yang sulit tapi keputusan itu sudah kevin pertimbangkan matang matang bu, maafin kevin yang udah ngecewain ibu tapi kevin yakin buk, ini adalah keputusan yang tepat”. Kevin berusaha menjelaskan.
Suasana rumah yang awalnya nyaman kini berubah berkebalikan, ayah yang sedari tadi diam berusaha memikirkan solusi terbaik walaupun pikirannya masih terkejut dan kacau. Vano yang sedari tadi hanya menyimak dengan tatapan tidak percaya akan rencana yang akan ku lakukan. Dan ibu langsung memasuki kamar setelah alasan yang kujelaskan. Setelah itu ayah menyuruku memasuki kamar dan mempertimbangkan sekali lagi atas keputusan ini.
Keesokan harinya ayah mengajak kevin berbicara dan menanyakan mengenai keputusan kevin, dan kevin menjawab sudah bulat mengenai keputusannya, ayah hanya menasehati kevin mengenai keputusannya.
ADVERTISEMENT
“ jika ini memang keputusan yang terbaik, maka ayah akan menghargai keputusan mu, lagi pula ini pilihan kevin sendiri atas kehidupan yang nanti akan kevin jalani nanti ayah akan coba bicara dengan ibu”. Ujar ayah kevin
Setelah itu ayah memelukku dan langsung memasuki rumah. Setelah mendapat persetujuan tidak langsung dari ayah, kevin bergegas mengajak yusuf untuk menemaninya ke masjid dan akan menjadi seorang mualaf.
Tak terasa sudah satu minggu kevin menjadi seorang mualaf dan belajar agama islam dari internet, pak ustad, dan yusuf yang senantiasa menemaninya.
Tepat esok hari jumat pagi kevin berencana untuk Kembali ke pondok lasem ia berencana untuk segera melamar perempuan pujaannya itu. Sesampainya disana kevin langsung disambut dengan tanga terbuka oleh pak ustad yang memang sudah lama tidak pernah mendengar kabar kevin. Pak ustad pun mulai bertanya perihal apa myang kevin dapatkan setelah tinggal beberapa hari di pondok pesantren.
ADVERTISEMENT
Kevin dengan sigap menceritakan tentang semua yang yang ia lakukan setelah ia pulang dari pondok pesantren, mulai dari dari dia yang berusaha mempelajari islam dan tak lupa ia memberikan kabar akan dirinya yang telah melantunkan syahadat dan resmi menjadi seorang muslim.
“Alhamdulillah saya ikut senang mendengar kabar ini, semoga kamu bisa tetap istiqamah menjalaninya. “
“aamiin ya allah, saya pasti akan berusaha semampu saya. Mohon maaf sebelumnya, alasan saya kembali kesini juga karena ingin membicarakan sesuatu dengan bapak”
“ada apa nak kevin? kok mukamu jadi tegang gitu, ada yang bisa saya bantu?.“
“gini pak, maksud kedatangan saya disini ingin melamar seorang perempuan di pondok pesantren ini.”
“perempuan di pondok ini? namanya siapa ?.”
ADVERTISEMENT
“ itu pak perempuan yang dulu pernah saya ajak bicara.”
“oh itu namanya tiara, baru 2 hari yang lalu ia dijemput orang tuanya untuk pulang. Orang tuanya sudah memberikan surat pengunduran diri tiara dari pondok pesantren ini”
Mendengar berita itu Kevin terkejut setengah mati tidak percaya bahwa perempuan yang ia dambakan selama ini pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal atau bahkan salam perpisahan kepadanya.
Ia merasa bodoh dan kecewa karena telah berharap pada seorang perempuan yang bahkan namanya saja ia baru tau sekarang. Tapi nasi sudah menjadi bubur, Kevin hanya bisa terdiam dan bersedih. Setelah beberapa menit dia termenung kevin memberanikan diri untuk bertanya pada pak ustad.
“kalau boleh tau kenapa tiara keluar dari pondok ini ya pak? Kenapa tiara tiba tiba pulang”
ADVERTISEMENT
“saya juga kurang tau kalau soal itu nak, orang tua tiara tidak mengatakan apa apa, mereka hanya bilang kalau ada urusan keluarga.” jawab pak ustad
“oala kalau begitu saya pamit dulu ya pak, semoga bapak dan sekeluarga sehat selalu. Terima kasih atas segala bantuan dan motivasi yang bapak berikan kepada saya, sampai saya bisa menjadi lebih baik seperi sekarang.”
“ iya nak kevin, saya juga senang bisa membantu nak kevin. Hati hati di jalan yaa, titip salam juga untuk orang tua nak kevin di rumah.”
“iyaa pak siappp, terimakasih saya pamit dulu. Assalamualaikum.”
“waalaikumsalam sehat sehat nak! jangan lupa selalu bersyukur, jika memang kalian berjodoh pasti kalian akan bertemu kembali!.”
ADVERTISEMENT
Setelah kevin pergi dari pondok pesantren itu kevin pergi ke sebuah café untuk sekedar bersinggah dan beristirahat. Ia mulai melihat laman instagramnya yang sudah lama tidak ia buka. Ia mulai menghapus beberapa foto atau video yang masih berkaitan dengan kepercayaannya dulu. Ia yakin bahwa keputusan yang dia ambil ini adalah takdir dan jalan terbaik untuk kehidupannya.
Betapa terkejutnya ia ketika ia tidak sengaja melihat foto yang menampilkan tiara dan seorang lelaki sebertukar cincin dan berfoto bersama. Hari itu juga akhirnya ia tahu alasan kenapa tiara keluar dari pondok pesantren,
Beberapa tahun berlalu setelah kevin memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Sekarang hidup kevin sudah berubah ia menjadi seorang fotografer professional. Hari itu ,saat kevin sedang bekerja memotret seorang model di taman. Tanpa sengaja ia berpapasan dengan seorang perempuan yang sangat mirip dengan perempuan di pondoknya dahulu. Perempuan itu berlari lari mengejar seorang anak kecil berusia 5 tahun. Tak butuh waktu lama untuk kevin menyadari bahwa itu adalah tiara. Kevin langsung mengumpulkan keberanian dan mencoba berbicara dengan wanita tersebut.
ADVERTISEMENT
“ assalamualaikum tiaraaa.. ingatt saya nggak?” kevin bertanya,
“waalaikumsalam mas, mas siapa yaa?”
“saya kevin tiara.. masa kamu sudah lupa sama saya..”
“eh yaallah ternyata mas kevin, maaf mas tadi sempet pangling lihat mas kevin sekarang”
“iya gapapa ti, gimana kabarmu sekarang?”
“alhamdulillah baik mas, mas kevins sendiri bagaimana sekarang”
“alhamdulillah saya juga baik, ngomong ngomong kalau boleh tahu anak itu anakmu?” “iya mas, ini anak kedua saya”
Kevin menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan suami tiara yang dari tadi tak terlihat di dekatnya.
“ maaf sebelumnya kalau lancang, suamimu dimana?”
“oh lagi dinas keluar kota mas”
Tiba tiba kevin menyadari adanya perubahan wajah tiara yang tiba tiba terlihat tegang dan serius. Tiara pun berkata.
ADVERTISEMENT
“ sebelumnya saya boleh ngomong sesuatu mas?”
“ ada apa tiara? Ngomong aja gapapa”
“gini mas, saya au minta maaf perihal dulu dipondok. saya belum sempet ngomong sama mas kevin kalau saya pergi dari pondok, saya dulu takut buat ngomong sama mas kevin. Saya takut mas kevin marah sama saya, jujur saya juga nggak tahu bakal jadi kayak gini.. dulu tiba2 orang tua saya datang dan bilang bahwa mereka sudah menjodohkan saya dengan laki laki dikampung saya. Saya juga ga berani nolak karena memang itu permintaan terkahir orang tua saya. Mereka sudah lama sakit mas, saya ingin membahagiakan mereka. Sekali lagi saya minta maaf mas saya tahu mas bakal kecewa sama saya. Kalau mas mau marah gapapa saya terima memanh itu salah saya” ucap tiara sambil menangis
ADVERTISEMENT
Melihat hati tiara yang menangis kevin pun tidak sanggup menahan air matanya juga. Di tengah taman yang rindang itu mereka berdua menangis mengingat berbagai keinangan indah mereka dulu. Kevin mencoba tegar dan menenangkan tiara dengan menepuk nepuk pundaknya. Di tengah kesedian itu kevin pun membalas pernyataan tiara.
“udah gapapa tiara, hari itu saat saya tahu kamu menikah jujur memang saya sangat kecewa dan marah. Tapi gapapa sekarang saya sudah tahu alasan kamu pergi meninggalkan saya. Saya juga tidak bisa berbuat banyak. Mungkin memang ini adalah takdir terbaik dalam kehidupan kita berdua.
Dari jauh rekan kerja kevin memanggil kevin untuk segera kembali bekerja. Waktu istirahatnya sudah selesai. Ia segera bergagas dan pamit kepada tiara.
ADVERTISEMENT
“ tiara, saya harus kembali bekerja. Terimaksih atas segala kejujuran dari pernyataanmu tadi.
Saya menghargai semua keberanian kamu untuk mengatakan hal itu.”
“iya mas, sekarang saya sudah lega. ”
“ iyaa, semoga kamu selalu bahagia. Assalamualaikum”
“waalaikum salam mas, aamin terimakasih”
Hari ini semua beban yang mereka berdua tanggung bertahun tahun. Akhirnya terbayarkan, mereka mengakhiri segalanya dengan ikhlas. Kevin menjalani hidupnya sebagai fotografer. Sedangkan tiara sekarang sudah menjadi seorang ibu rumah tangga ia hidup Bahagia dengan keluarga kecilnya.
The end