Konten dari Pengguna

Keindahan Magetan: Pesona Alam Tersembunyi yang Memanjakan Mata

Ghiza Syaralia
Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Sebelas Maret
16 Desember 2024 15:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghiza Syaralia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Air Terjun Tirtosari sebagai tempat wisata umum di Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Selasa (26/11/2024). Foto: Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Air Terjun Tirtosari sebagai tempat wisata umum di Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Selasa (26/11/2024). Foto: Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
“Kalau naik sedikit lagi, awannya bakal sebadan kita,” ucap salah satu wisatawan yang pernah mengunjungi air terjun setinggi 50 meter di Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Selasa (26/11/2024).
ADVERTISEMENT
Kabupaten di bawah kaki Gunung Lawu menawarkan berbagai keindahan alam yang memanjakan mata. Pemandangan indah disuguhkan saat memasuki Kecamatan Plaosan, di mana Telaga Sarangan berada. Di area wisata juga terdapat jalur lain menuju Air Terjun Tirtosari yang sering kali direkomendasikan masyarakat sekitar.
Tiket masuk telaga di banderol dengan harga dua puluh ribu per orang untuk pengunjung yang ingin menikmati keindahan telaga alami seluas 30 hektar. Jalur yang hanya muat satu mobil mengitari telaga dengan paving blok sebagai material pembentuk jalan. Kursi disediakan di bagian pinggir telaga untuk pengunjung yang membeli makanan di seberangnya. Sebagian besar menjual sate, mulai dari sate ayam hingga sate kelinci. Udara dingin membuat dua bapak-bapak membeli wedang ronde sambil mengisap rokok di tangannya.
ADVERTISEMENT
Tiga ekor bebek asyik menyusuri telaga, menghasilkan motif pada air yang terlihat tenang. Sekumpulan anak muda duduk santai sembari berbincang pelan. Bunga berwarna ungu yang mekar menambah pemandangan indah di sana. Kecantikan telaga yang telah digambarkan orang-orang benar adanya. “Kayak Lake Como,” ujar salah satu gadis kepada teman-temannya.
Speedboat yang sebagian masih dikerubuti terpal terlihat terikat di pinggir telaga dekat jalur masuk. Tiga di antaranya sudah digunakan pengunjung pada jam tujuh pagi. Speedboat hijau berkapasitas empat orang sibuk memutari telaga dengan perlahan. Tulisan “McLaren” menghiasi bagian depan menjadikan kapal cepat itu terlihat bergaya. Penumpang yang dibawa tersenyum lebar menandakan kepuasan dalam dirinya.
Di sisi barat daya dekat monumen pesawat tempur terdapat jalan bercabang mengarah ke tempat lain dengan loket di depan gapura. Sekumpulan anak muda dicegat oleh penjaga loket. “Masuk Air Terjun Tirtosari tujuh ribu mas,” kata sang penjaga. Salah satu dari lima anak muda menyodorkan uang lima puluh ribu. Tiket wisata diberikan oleh penjaga dan mereka diperbolehkan masuk.
ADVERTISEMENT
Motor yang mereka kendarai hanya bisa masuk sampai perkampungan. Perjalanan dari loket ke kampung warga ditempuh sejauh 900 meter, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki. “Kalau mau cepet naik ojek aja!” kata Irwansyah yang mengenal daerah sana. Sambil berjalan santai, teman-temannya hanya menggeleng dan memilih menikmati jalanan asri menuju air terjun yang katanya dekat.
Bunga merah bermekaran menghiasi jalanan kecil yang indah. Di sebelahnya terlihat petani yang sibuk dengan pekerjaan. Lima anak muda tadi masih tersenyum sumringah tidak sabar melihat kekayaan alam di Magetan. Sejauh 400 meter mereka tempuh dan sampai di jalan setapak menjulang tinggi yang tertutup kabut. Raut wajah lelah sudah mulai terlihat tetapi mereka tetap melanjutkan perjalanannya.
ADVERTISEMENT
Suara hewan kecil menemani mereka di perbukitan hijau yang asri. Jalur tanjakan semakin terasa melelahkan. Lumut menguasai jalanan hingga salah satu dari mereka hampir terpeleset. Tidak jauh dari sana, beberapa pos dan kamar mandi disediakan untuk beristirahat. Sesekali mereka berhenti, mengatur napas agar tidak terengah-engah.
Lelaki tua terlihat duduk santai menawarkan sewa payung dan tongkat kayu di tikungan kedua. Tampak arus air mengalir deras dari ketinggian. Udara segar pegunungan semakin terasa di kulit. Satu setengah kilometer hampir mereka lalui hingga sampai puncak. Gemercik air terjun semakin terdengar. Tangga menuju sumber suara membantu mereka melihat keindahan alam lebih dekat. Rasa lelah terbayarkan setelah mereka sampai di puncaknya.
Aliran air yang jatuh ke arah bebatuan memberikan efek gerimis. Kolam jernih di bawah air terjun terlihat sangat menyegarkan, ditambah dengan pepohonan rindang di sekelilingnya. Warung penjual sate masih menawarkan dagangannya di tempat yang saat itu sedang sepi. Suasana terasa damai diiringi kicauan burung yang indah. “Sini, rasain airnya!” kata Irwansyah setelah membasahi mukanya. Keempat temannya asyik memandangi keindahan alam itu. Perjuangan melalui jalur setapak yang menanjak dan licin telah terbayarkan. Ekspetasi mereka sesuai dengan yang dipikirkan. Tidak heran jika banyak yang merekomendasikan tempat ini sebagai surga terpencil di daerah Magetan.
ADVERTISEMENT