Konten dari Pengguna

Kemah Terlarang: Dari Kemah Menyenangkan Menjadi Mimpi Buruk

Nafila Widianingrum
Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta
21 Oktober 2024 13:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nafila Widianingrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dok. Pribadi: Foto Tiket Kemah Terlarang:Kesurupan Massal
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Pribadi: Foto Tiket Kemah Terlarang:Kesurupan Massal
Dominasi penayangan film horror di bioskop Indonesia pada tahun 2024 ini menjadi bukti kuat bagaimana minat masyarakat terhadap film horror yang tinggi. Film horror masih terus memiliki banyak peminat karena berfokus untuk menonjolkan unsur mistis yang diangkat dan menampilkan pengaruh budaya serta tradisi lokal yang semakin membuat penonton merasa dekat dengan kisah yang dibawakan. Seperti film Kemah terlarang: Kesurupan Massal menjadi salah satu dari sekian banyak film horror yang tayang baru-baru ini di bioskop Indonesia. Film produksi Rapi Film yang berkolaborasi dengan Sky Media Film, Legacy Pictures, dan Rhaya Flicks ini ternyata diangkat dari kisah nyata yang pernah terjadi di Yogyakarta pada tahun 2016 silam.
ADVERTISEMENT
Film ini disutradarai oleh Ginanti Rona, seorang sutradara yang terkenal dalam genre horror lewat karya-karyanya seperti Kalian Pantas Mati dan Qorin yang tayang tahun 2022 lalu yang juga meraih kesuksesan di bioskop. Dengan berbekal pengalaman yang sudah tidak perlu diragukan lagi, Ginanti dapat menciptakan atmosfer yang bukan sekedar menegangkan tetapi juga menghanyutkan dalam film ini. Lele Laila, penulis film ini yang juga sebelumnya pernah menggarap naskah-naskah film seperti KKN di Desa Penari, Asih, hingga Ivana. Ia sukses merangkai kisah dari kejadian nyata ini menjadi kental akan nuansa budaya jawa dan mengkolaborasikan elemen mistis antar karakter yang kuat.
Suasana tegang juga berhasil diciptakan dengan memanfaatkan kepercayaan lokal yang memperkuat unsur magis film ini. Dengan di bintangi oleh sederet aktor muda seperti Callista Arum, Fatin Unru, Nayla Purnama, Iqbal Sulaiman, Zenia Zein, Dimas Juju, Nihna Fitria, hingga Callista Mercy. Tidak hanya itu, aktor hits seperti Derby Romero dan Landung Simatupang yang menjadi pemeran pendukung semakin memberikan akting yang kuat dan seimbang. Kolaborasi antara aktor-aktor tersebut berhasil menghidupkan masing-masing karakter. Film ini perdana tayang di tanggal 10 Oktober 2024 kemarin dan saat ini tercatat sudah ditonton sebanyak 520.109 penonton.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari kisah nyata sekelompok pelajar SMA 1 Pandega yang akan melakukan perkemahan di hutan Wana Alus selama tiga hari dua malam serta tokoh Rini yang disini berperan sebagai tokoh utama ingin memberikan pembuktian bahwa dia bisa mengikuti perkemahan itu. Perkemahan ini adalah kegiatan rutin sekolah guna mengatur kemandirian siswa dan mempererat tali persahabatan dan kebersamaan. Awalnya, kegiatan perkemahan ini mendapatkan penolakan dari sesepuh desa yaitu Mbah Sonto. Namun, pada akhirnya panitia mendapatkan izin dari Mbah Sonto dengan beberapa wejangan. Mbah Sonto memberikan peringatan keras agar mereka semua mengikuti aturan-aturan yang ada di hutan tersebut.
Dijelaskan juga, bahwa hutan Wana Alus ini dikuasai oleh makhluk-makhluk ghaib dan panitia serta peserta harus bisa menghormatinya. Para peserta diharapkan untuk bisa menjaga sikap, perilaku, sopan santun, dan tidak melanggar batas-batas yang sudah ditetapkan oleh adat setempat. Salah satu syarat diizinkannya mereka menyelenggarakan acara perkemahan di hutan tersebut adalah mereka harus menguburkan sesajen sebagai sebuah simbol permohonan izin yang istilah jawanya nyuwun sewu atau kulo nuwun kepada apapun yang ada di dalam hutan tersebut.
ADVERTISEMENT
Acara perkemahan pun berjalan dengan baik meskipun beberapa peserta ada yang merasakan perasaan tidak nyaman. Di hari pertama, berbagai rangkaian kegiatan pun berlangsung dengan baik, mulai dari lomba hingga menuju pementasan drama. Namun, suasana berubah mencekam saat malam kedua perkemahan berlangsung. Beberapa peserta mulai mengalami kejadian-kejadian aneh dan mengerikan, yang memicu kepanikan di antara siswa dan panitia hingga Mbah Sonto pun turun tangan untuk membantu dan meredakan suasana yang sudah tidak karuan tersebut.
Film ini berhasil menciptakan nuansa mistis yang sangat kuat, keikutsertaan budaya jawa di dalam film ini juga menambah atmosfer yang mencekam serta menegangkan. Karena diangkat dari kisah nyata membuat film ini semakin membuat penonton penasaran dengan kisahnya dan memberikan nuansa yang asli. Kolaborasi antara aktor muda yang memberikan akting dengan sangat meyakinkan disusul oleh bergabungnya aktor hits yang beradu akting pun tidak luput menambah hidup cerita serta karakter masing-masing tokohnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, totalitas para pemain yang bisa membawakan bahasa jawa dengan baik juga menjadikan kelebihan tersendiri dari film ini. Penggunaan efek visual turut mendukung kesan horror dan mempertegas momen-momen mencekam dan dari segi editannya juga cukup terlihat mulus sehingga dapat menciptakan ketegangan yang pas. Adanya kombinasi ini membuat keseluruhan film dan adegannya terasa kuat dan intens serta memikat penonton yang sedang menyaksikannya. Di balik kisah horror yang diangkat, terdapat banyak sekali pesan moral yang tersirat di dalamnya, mulai dari bagaimana kita harus bisa menjaga sopan santun di tempat yang belum pernah kita jamah sebelumnya.
Meskipun Kemah Terlarang:Kesurupan Massal ini memiliki beberapa keunggulan, film ini pasti tidak luput dari kekurangan. Salah satunya adalah alur cerita yang terlalu lambat di awal sehingga perlu butuh waktu beberapa saat untuk bisa mencapai puncak ketegangannya. Jadi, tidak heran jika nantinya penonton merasa suasana yang dibangun untuk menuju kejadian horor berlangsung terlalu panjang. Beberapa adegan Jumpscare yang terlalu sering ditampilkan justru membuat penonton bisa menebak dan mengurangi efek terkejut yang seharusnya dirasakan. Penting untuk diingat bahwa ini adalah penilaian subjektif dan setiap orang memiliki pendapat yang berbeda. Banyak juga yang merasa puas dengan eksekusi dari film ini.
ADVERTISEMENT
Namun, kisah ini tidak berakhir hanya pada kejadian aneh dan mengerikan. Ada rahasia lain yang disembunyikan oleh seseorang yang tidak bertanggungjawab yang ikut dalam rombongan perkemahan itu juga. Ingin mengetahui kelanjutan ceritanya? Tonton Kemah Terlarang:kesurupan massal di bioskop terdekat dan temukan jawabannya.