news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Wibu, Bau Bawang?

Rahmatul Fajar
Mahasiswa S-1 administrasi kesehatan, Universitas Negeri Makassar dan untuk saat ini belum bekerja
21 Oktober 2024 13:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmatul Fajar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber gambar: rahmatul fajar
zoom-in-whitePerbesar
sumber gambar: rahmatul fajar
ADVERTISEMENT
APA YANG DI MAKSUD DENGAN WIBU ?
Wibu menurut KBBI adalah orang yang terobsesi dengan budaya dan gaya hidup orang Jepang. Secara umum, wibu dapat didefinisikan sebagai orang yang sangat mencintai dan terobsesi dengan budaya Jepang, meskipun mereka bukan warga negara Jepang. Kecintaan ini tidak hanya terbatas pada anime, tetapi juga mencakup berbagai elemen lain seperti lagu-lagu Jepang, idol, dan kebiasaan sehari-hari yang berkaitan dengan budaya Jepang.
ADVERTISEMENT
Sejarah istilah wibu
Sejarah istilah "wibu" berkaitan erat dengan perkembangan budaya populer Jepang di kalangan penggemar di luar Jepang, terutama di dunia Barat. Berikut adalah gambaran lengkap mengenai asal-usul dan evolusi istilah ini.
Awal Mula: Istilah "wibu" berasal dari kata "weeaboo," yang pertama kali muncul di forum internet 4chan pada awal 2000-an. Istilah ini digunakan untuk menggantikan kata "wapanese," yang merupakan singkatan dari "wannabe Japanese" atau "white Japanese." "Wapanese" awalnya digunakan untuk menghina orang-orang non-Jepang yang terobsesi dengan budaya Jepang, terutama anime dan manga.
Perkembangan di Internet: Seiring berjalannya waktu, istilah weeaboo berkembang menjadi lebih umum dan mulai digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang menunjukkan kecintaan berlebihan terhadap budaya Jepang. Dalam konteks ini, wibu sering kali dianggap sebagai bentuk ejekan terhadap mereka yang terlalu terobsesi dengan aspek-aspek tertentu dari budaya Jepang, tanpa pemahaman yang lebih dalam tentang tradisi dan sejarahnya.
ADVERTISEMENT
Penggunaan di Indonesia: Di Indonesia, istilah wibu mulai populer seiring dengan meningkatnya minat terhadap anime dan manga. Banyak orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai wibu, meskipun istilah ini sering kali memiliki konotasi negatif, merujuk pada stereotip bahwa mereka adalah individu yang anti-sosial atau tidak memiliki kehidupan normal.
Istilah wibu sering kali disertai stigma negatif. Banyak orang memandang wibu sebagai individu yang tidak menghargai budaya mereka sendiri dan terlalu mengagungkan budaya asing. Hal ini diperparah dengan gambaran media yang sering menampilkan wibu sebagai orang-orang yang terasing secara sosial atau memiliki perilaku ekstrem, seperti menikahi karakter anime.
CIRI-CIRI WIBU
Beberapa ciri-ciri yang umum ditemukan pada seorang wibu meliputi:
1. Obsesi Berlebihan dengan Jepang: Wibu sering kali menganggap semua hal yang berkaitan dengan Jepang lebih unggul dibandingkan budaya lainnya.
ADVERTISEMENT
2. Penggunaan Bahasa Jepang: Mereka cenderung menyisipkan bahasa Jepang dalam percakapan sehari-hari dan mungkin menggunakan istilah seperti "ohayo" atau "arigatou" secara rutin.
3. Nama Media Sosial: Wibu sering mengubah nama akun media sosial mereka menjadi nama dalam bahasa Jepang atau menggunakan aksara Jepang.
4. Pacar Khayalan: Banyak wibu yang memiliki apa yang disebut "waifu" (karakter anime perempuan) atau "husbando" (karakter laki-laki) sebagai pacar khayalan mereka.
5. Meniru Gaya Hidup Jepang: Mereka mungkin mencoba meniru perilaku dan gaya hidup orang Jepang dalam keseharian mereka.
PERBEDAAN ANTARA WIBU DAN OTAKU
Meskipun sering disamakan, terdapat perbedaan antara wibu dan otaku. Otaku lebih spesifik merujuk pada seseorang yang fanatik terhadap anime dan manga saja, sedangkan wibu mencakup kecintaan terhadap seluruh aspek budaya Jepang. Dengan kata lain, semua otaku bisa dianggap wibu, tetapi tidak semua wibu adalah otaku.
ADVERTISEMENT
BAU BAWANG ?
Istilah "wibu bau bawang" mengacu pada stereotip negatif yang melekat pada sebagian penggemar budaya Jepang, khususnya mereka yang terobsesi dengan anime dan manga. Berikut adalah penjelasan mengenai keterkaitan antara wibu dan istilah ini.
ASAL USUL ISTILAH
Pencetus Istilah: Istilah "wibu bau bawang" pertama kali dipopulerkan oleh YouTuber Indonesia, Ericko Lim, saat menghadiri acara cosplay. Ia menyebutkan bahwa beberapa wibu terlalu terobsesi dengan budaya Jepang hingga mengabaikan kebersihan pribadi, yang menyebabkan munculnya bau tak sedap, mirip dengan bau bawang.
Makna Stereotip: Dalam konteks ini, "bau bawang" menggambarkan perilaku wibu yang dianggap ekstrem, di mana mereka lebih fokus pada kecintaan terhadap budaya Jepang dan kurang memperhatikan aspek kehidupan sehari-hari seperti kebersihan.
ADVERTISEMENT
1. Obsesi Berlebihan: Banyak wibu yang terobsesi dengan segala hal berbau Jepang, mulai dari anime hingga kebiasaan sehari-hari orang Jepang.
2. Pengabaian Diri: Stereotip ini mencakup anggapan bahwa beberapa wibu mungkin jarang mandi atau tidak menjaga penampilan, sehingga menciptakan citra negatif.
3. Kehidupan Sosial: Wibu sering kali dianggap memiliki kehidupan sosial yang kurang normal karena terlalu terfokus pada minat mereka terhadap budaya Jepang.
PANDANGAN UMUM
Meskipun istilah "wibu bau bawang" sering digunakan sebagai ejekan, penting untuk dicatat bahwa tidak semua penggemar budaya Jepang memenuhi stereotip ini. Banyak orang yang menikmati anime dan budaya Jepang tetap menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari mereka dan tidak mengabaikan kebersihan atau interaksi sosial.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, istilah ini mencerminkan pandangan negatif yang sering kali tidak adil terhadap penggemar budaya Jepang dan menunjukkan bagaimana stereotip dapat terbentuk dalam masyarakat.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, istilah wibu mencerminkan fenomena sosial yang kompleks terkait dengan pengaruh budaya Jepang di seluruh dunia. Meskipun banyak penggemar yang mengidentifikasi diri mereka sebagai wibu dengan bangga, stigma dan stereotip negatif tetap ada dalam masyarakat. Seiring waktu, pemahaman tentang apa itu wibu mungkin akan terus berkembang sejalan dengan perubahan dalam cara orang melihat budaya populer Jepang.