Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menata Diri Guna Menyiapkan Talenta Digital Berstandar Global
28 Juli 2022 14:22 WIB
Tulisan dari Aan Evian Nanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aan Evian (21), mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur. Saat ini saya telah menyelesaikan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka studi independen Dicoding Indonesia Pengembang Front-End Web dan Back-End.
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang Software Developer adalah impian semua sarjana lulusan Informatika. Software Developer merupakan seseorang yang membangun sebuah software, ia juga bisa dikatakan sebagai seseorang yang merangkai kumpulan perintah kode untuk membuat sebuah sistem agar dapat berfungsi sesuai dengan kehendaknya. Terlebih lagi ketika karier seorang Software Developer memiliki peringkat terbaik ke-2 di bidang pekerjaan berbasis teknologi. Melihat hal itu membangkitkan semangat saya untuk mengikuti jejak menjadi seorang Software Developer guna menyiapkan talenta digital Indonesia di masa yang akan datang.
Semester 6, bukanlah waktu yang singkat untuk dilalui dan saya memutuskan untuk mengikuti Program Kampus Merdeka. Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah keterampilan sesuai dengan bakat dan minatnya dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan menghadapi masa depan.
Pada 07 Februari 2022 saya memulai Program Kampus Merdeka X Dicoding Indonesia Pengembang Front-End Web dan Back-End. Pada program studi independen ini saya dituntut untuk belajar intensif selama minimal 8 jam per hari. Dari situ saya belajar banyak hal baru tentang frontend web bagaimana cara membuat tampilan antarmuka web yang menarik dan interaktif menggunakan bahasa pemrograman Javascript yang dikombinasikan dengan HTML dan CSS. Selain itu, saya juga memperlajari beberapa cara mengelola sumber data di aplikasi backend.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dari kelas Dicoding tetapi saya juga mendapatkan sesi Instructur Lead (ILT) Tech dan ILT Soft skill. ILT Tech atau pelatihan yang dipimpin instruktur tech adalah sesi wajib, saya bisa belajar tentang topik pembelajaran dengan pelatih ahli. Di sesi ini saya juga bisa berbagi keluh kesah permasalahan saya ketika mendapati error saat menyelesaikan pengajuan proyek atau meminta saran kepada para ahli yang datang dari beberapa perusahaan teknologi terkemuka.
Di ILT soft skill saya banyak belajar materi tentang soft skill yang perlu saya tingkatkan seperti cara berpikir kritis, cara komunikasi yang efektif, dan mempersiapkan karir saya setelah menyelesaikan kuliah. Setiap minggu saya juga mendapatkan sesi konsultasi dengan seorang mentor yang mengingatkan tentang kemajuan progres belajar dan membuat saya termotivasi untuk terus belajar.
ADVERTISEMENT
Di akhir program saya mengerjakan projek akhir berupa website Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dan salah satu bentuk penerapan pengetahuan dan ilmu yang telah saya dapatkan selama mengikuti studi independen.
Projek akhir saya bernama Rafa Cake & Bakery. Rafa Cake and Bakery adalah suatu proyek aplikasi berbasis web yang bertujuan untuk pengenalan toko kue dan roti Rafa Cake and Bakery, pengenalan produk apa saja yang dijual di tempat tersebut, dan juga dapat memesannya melalui Whatsapp.
Seiring dengan perkembangan dunia digital, kebutuhan atas talenta digital berstandar global menjadi semakin banyak. Setidaknya dibutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital setiap tahunnya, dengan adanya program ini mahasiswa seluruh Indonesia mempunyai kesempatan untuk menjadi salah satu talenta digital sebagai penerus generasi muda Indonesia berwawasan teknologi digital.
ADVERTISEMENT