Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Caffe Kereta Api Milik INKA Madiun
16 April 2022 21:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Aang Afandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bila kita menyusuri Jalan Pahlawan Madiun, yang ikonik dengan Malioboro-nya Madiun dari arah selatan menuju utara, kita dimanjakan dengan trotoar yang menarik. Lampion khas dengan logo Kampung pesilat, mencoba menunjukkan ikon Madiun sebagai Kampung Pesilat. Pusat perbelanjaan, Balaikota, Kantor Bakorwil, dan caffe cabe. Sampailah pertigaan menju ke stasiun bila ambil kanan, teruslah menyeberang rel KA, sampailah kita di Kawasan industry INKA yang relative besar. Maka bertemulah disisi kanan gerbong Si Belo Kuda Troya (gerbong K2 Berwarna oranye putih) yang merupakan prototipe kereta pertama yang dibuat INKA dan kereta bus yang berada disisi luar.

Apa yang menarik? keberadaan Caffe Arum Dalu yang berada di bangunan gedung, yang dulunya adalah ruangan direksi menjadi tempat yang asyik untuk bersantap. bahkan terdapat beberapa ruang VIP yang bisa menjadi pilihan menarik sebagai tempat meeting dalam jumlah peserta yang tidak terlalu besar namun relatif representatif. Makanan dan minuman yang ditawarkan menarik, khas caffe walaupun terdapat pilihan makanan berat khas Jawa yang bisa menjadi menu untuk buffet ketika melakukan meeting di tempat ini.
ADVERTISEMENT
Lantas berikutnya adalah keberadaan museum INKA atau kereta api dengan berbagai miniatur jenis kereta yang pernah dibuat oleh INKA dari masa ke masa. Barangkali bagi mereka yang berusia diatas 30 tahun atau bahkan 45 tahun akan menjadi bahan nostalgia dengan livery kereta - kereta yang berbeda dari masa ke masa.
Mendalami tentang industri kereta api dari masa ke masa menjadi menarik di tempat ini. Museum yang disajikan menjadi bahan tepat untuk mendalaminya. Pertanyaan sederhana yang perlu diperhatikan adalah apakah ini merupakan museum dengan fasilitas caffe, ataukah caffe dengan nuansa museum? jawaban ini untuk memperkuat brand produk, sehingga penikmat semakin bisa merasakan pesan yang dibangun, sembari mendengarkan "Perjalanan membawamu. Bertemu denganku, ku bertemu kamu. Sepertimu yang kucari." bait Tulus terdengar dengan lembutnya saat petang jelang malam.
ADVERTISEMENT