Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cagar Budaya Kota Tua Yang Bercerita
14 Juni 2022 7:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Aang Afandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini cukup banyak para Manajer Kota berupaya menjalankan amanahnya untuk menengok kembali aset kotanya berupa bangunan cagar budaya untuk direstorasi kembali menjadi sebuah aset cagar budaya yang otentik, original dan berwujud seperti sedia kala. Bangunan - bangunan ini seakan menjadi saksi bisu masa lalu yang kembali di era kekinian. Suasana klasik, syahdu, dan unik terpadu dalam wujud kekinian yang penuh warna.
ADVERTISEMENT
Bangunan - bangunan cagar budaya ini tentunya bukan sekedar space - space ruang yang hanya untuk berfoto semata, membangun nostalgi atau memberi warna yang berbeda dari wujud kota saat ini pada umumnya. Namun alangkah eloknya bila cagar budaya ini mampu dan secara alami mengajak pengunjungnya, warga kota yang datang untuk kembali melihat, mendengar dan merasakan cerita panjang dari setiap jengkal cagar budaya yang ada.
Cerita tentang keberhasilan para kaum pribumi membangun pabrik - pabrik hasil alam yang megah, besar dan spektakuler. Pasar tradisional lama yang bersih dan apik, dengan tata kelola yang rapi. Para pedagang kaki lima yang tertata rapi di tepian jalan dengan detil sajiannya. Ataupun rumah makan lama bagi kalangan priyayi yang mampu menunjukkan kemewahannya sesuai zamannya.
ADVERTISEMENT
Kita bisa belajar, mengapa sebagian bangunan tersebut dikombinasi dengan kolam - kolam air yang ternyata mampu menjaga keawetan bangunan, kita mampu menemukan kaca - kaca bangunan dengan konsep glass painting yang unik dan cantik, bahkan tata lampu kala itu yang tertata dengan apik pula. Tak ketinggalan bagaimana bangunan kala itu sudah memikirkan sirkulasi udara yang baik, dengan penempatan pintu dan jendela pada sisi yang tepat dan jumlah yang memadai.
Cagar budaya tak hanya sekedar cagar budaya benda atau tangible cultural heritage, tetapi didalamnya disertai dengan intangible cultural heritage. Cagar budaya yang tak benda, seperti tata cara, kebiasaaan, resep makanan dan minuman, seni pertunjukan, kerajinan tradisional, tradisi, ekspresi lisan dan adat istiadat masayarakat bahkan perayaan di hari tertentu.
ADVERTISEMENT
Kita akan menemukan manfaat daun jati untuk bungkus Nasi jamblang yang ternyata secara kesehatan terbukti manfaatnya. Kita jadi memahami mengapa daun pisang, daun kelapa muda dan daun jambu air juga memiliki nilai guna yang lebih sebagai kemasan tradisional, selain keunikannya dan kecantikannya. Kita baru ngeh, mengapa minuman tertentu lebih optimum fungsinya ketika diseduh dalam keramik - keramik tertentu ketimbang dalam sebuah gelas. Ketika menemukan bagaimana para koki - koki masa lalu itu punya resep - resep ajaib agar makanan terasa tidak amis dan semakin kuat muncul rasa gurihnya.
Cara berpakaian, cara menyajikan, tata urutan makan tak kalah dengan table manner para sahabat kaum barat. Kita punya kekhasan event piring terbang dengan urutan teh panas dengan Sosis Solo yang khas, dilanjut dengan Sup, lantas main menu dan diakhiri dengan Es Puding dengan Sirup yang menarik.
ADVERTISEMENT
Barangkali kita sudah tidak mengenali lagi yang namanya Gempo, Kletikan, Bongko, Srebe, Bledus atau bahkan Dumbleg. Mungkin yang kita tahu hanyalah Bikang, Onde onde dan Nogosari. Padahal luar biasa kekayaan kuliner kita, yang layak dieksplorasi kembali.
Sudah selayaknya kita memahami Tangible cultural heritage dan Intangible Cultural Heritage secara paripurna dan komprehensif, sehingga kita benar - benar berkesempatan mengeksplorasi keduanya dengan baik. Tak hanya sekedar punya dokumen foto ataupun potongan video yang riuh rendah. Tetapi kesan kuat dalam pikiran dan benak kita, tentang keagungan, kemegahan dan sebuah pembelajaran yang berharga dari masa lalu. Dari cerita kota tua yang sarat makna. Selayaknya diwujudkan.