Foto Estetik di Museum: Keren Banget

Aang Afandi
Belajar tentang Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebijakan Publik
Konten dari Pengguna
12 Juli 2021 13:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aang Afandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sebuah foto yang menunjukkan bentuk dan tulisan stempel di masa kerajaan Melayu. Salah satu koleksi Museum Negara Kuala Lumpur. (Foto Aang Afandi)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah foto yang menunjukkan bentuk dan tulisan stempel di masa kerajaan Melayu. Salah satu koleksi Museum Negara Kuala Lumpur. (Foto Aang Afandi)
ADVERTISEMENT
Aesthetic [adj.], menjadi popular dalam beberapa waktu terakhir, utamanya bagi pengguna dan penikmat foto di Instagram. Istilah Bahasa inggris, bermakna estetik, sesuatu yang berhubungan dengan keindahan. Merupakan kata sifat yang menyatakan keindahan, yang lebih dalam lagi berarti rasa yang timbul dari seberapa indah suatu objek yang dapat dilihat dan dirasakan.
ADVERTISEMENT
Objek foto ini berarti bisa point of view-nya (sudut pandang), model/orang yang difoto, latar belakang/depan foto (alam, langit, tanaman, pantai), pencahayaan (terang, gelap, kombinasi) atau bahkan penciptaan foto siluet.
Berkunjung ke museum, menjadi hal yang menarik. Jika boleh menyisir IG asep kambali menyebut, “Museum adalah tempat bertemunya waktu. Karena saat berada di museum, kita akan terhempas ke masa lampu, dengan balutan suasana masa kini, dan di saat yang sama kita akan dapat bermimpi tentang masa depan.” Ada hal yang menarik dengan museum, yang barangkali membuat pengunjung tertarik merekamnya dalam bingkai foto.
Foto apa saja yang lazim di buat oleh pengunjung?
Secara garis besar dua hal, foto pengunjung tersebut dan museumnya (termasuk koleksi museum). Pengunjung berfoto dengan latar museum, atau saat sedang menikmati koleksi (difoto dari sisi samping atau membelakangi kamera), keseriusan memperhatikan koleksi museum menjadi angle menarik untuk diabadikan.
ADVERTISEMENT
Ada lokasi tertentu yang menarik jadi spot foto, halaman dengan taman dan bangunan museum jadi favoritnya, atau bahkan ikon museum tersebut, misalnya bangunan sisi depan yang juga Nampak dengan nama museum. Bangunan dengan tiang-tiang kokoh bangunan museum jadi tempat yang menarik, selain itu foto pengunjung dengan objek koleksi museum tertentu bisa jadi pilihan, semisal foto berdekatan dengan patung/arca yang unik.
Foto saat membatik, di museum batik, karena museum menyediakan tempat workshop juga menarik. Bagaimana ekspresi pengunjung yang serius dengan memegang canting dan kain yang siap dibatik/dicanting.
Terdapat pula museum tertentu yang memberi magnet yang kuat menjadikan pengunjung tertarik mengekspresikan gaya berfotonya, bahkan dengan gaya yang totalitas. Bergaya bak seorang model, mengangkat tumit, memiringkan tubuh, dan menoleh ke arah kamera dengan latar taman dan bangunan museum, yang secara kebetulan ada angin semilir yang menyibak rambut, jadi foto yang eye catching. Foto pada tempat berundak, tangga batu/keramik, bisa juga jadi pilihan menarik.
ADVERTISEMENT
Lantas memfoto koleksi. Ya ini menarik karena museum kebetulan sesuai dengan apa yang disukai pengunjung. Misal museum batik dan pengunjungnya menyukai sekali produk batik ini. Foto yang dicipta misalnya kain-kain batik koleksinya beserta tulisan informasi tentang batik tersebut. Atau peralatan-peralatan membatik misalnya, termasuk di dalamnya alat-alat untuk memberi warna bagi batik. Ada wadah besar semacam baskom besar di atas perapian yang biasa digunakan untuk memberi warna kain batik.
Memfoto koleksi batik menjadi daya tarik tersendiri, jangan lupa dengan papan keterangannya, barangkali itu dibutuhkan. menjadi sulit ketika koleksi tersebut didalam kaca. salah satu mensiasatinya dengan menempelkan lensa kamera pada kaca tersebut, untuk menghindari pantulan (foto Aang Afandi)
Di museum lainnya, terdapat arca, artefak, stempel zaman dulu, kita – kita tertentu bisa menjadi objek foto.
Do & Don’t? Perhatikan apa yang dipersyaratkan dari sebuah museum. Terdapat museum yang melarang memotret, tentunya kita harus mematuhinya. Atau mungkin tidak diperkenankan dengan kamera profesional, berarti hanya boleh memanfaatkan kamera hand phone. Adapula boleh menggunakan kamera, namun tidak diperkenankan menggunakan lampu flash. Dan jangan sampai momen kita memotret, mengganggu kenyamanan pengunjung lainnya.
ADVERTISEMENT
Jangan hanya untuk mengejar hasil sebuah foto, lantas merusak atau menyalahi aturan museum. Lakukan aktivitas foto secara wajar, lantas tidak memfoto semua bagian dari museum. Datang ke museum untuk menikmati, mengamati, berlibur dan menemukan sesuatu yang lain. Sehingga aktivitas memfoto bukan aktivitas satu-satunya tentunya.
Inspirasi. Memfoto lanskap atau jarak pandang yang jauh, dari lantai atas ke bawah, apalagi bisa vertikal, sehingga Nampak kepala-kepala pengunjung, ataupun sebaliknya. Memfoto koleksi, yang tidak mesti harus seluruh bagian. Misal foto koleksi patung, maka tidak harus memfoto dari ujung rambut sampai ujung kaki. Namun bagian tertentu bisa jadi hal yang menarik.
Misal bagian wajahnya. Sehingga akan Nampak detailnya, semisal sedang memejamkan mata, mulut sedikit terbuka dan rambut yang acak-acakan. Atau bagian jari jemari yang mengepal yang menandakan tanda kemarahan. Detail sebuah patung mampu terekam dalam sebuah foto makro yang dibuat. Bermain komposisi, bisa warna, gelap dan terang, termasuk komposisi pencahayaan. Terdapat museum tertentu yang cenderung dengan pencahayaan temaram. Bangunan museum tertentu bisa memberikan kesan simetris seakan berbentuk pada pola tertentu dengan gradasi warna tertentu.
Memfoto dengan gaya siluet, jadi salah satu pilihan. Pengunjung diantara koleksi arca - arca di Museum Mpu Purwa Malang (Foto Aryasuta)
Ekspresi keluarga tertentu jadi asyik ditampilkan, anak – anaknya sedang menunjuk objek tertentu, sementara kedua orang tuanya memperhatikan dengan saksama. Sehingga hidden foto jadi menarik untuk diwujudkan.
ADVERTISEMENT
Sesampai di rumah pengunjung ini akan mendapatkan foto – foto yang aesthetic, “indah dan cantik”. Barangkali akan memunculkan rasa suka dan senang atas hasil fotonya, coba di bagi dalam akun Instagram dan ternyata banyak yang menyukainya. Sama sama sepakat menemukan keindahan dalam sebuah foto. Menjadikan banyak orang terkesan, memunculkan rasa senang di hati dan memberikan sebuah senyum, ”foto ini memang cantik”.