Sentra Wisatawan Jawa Barat Tak Lagi Bandung

Aang Afandi
Belajar tentang Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebijakan Publik
Konten dari Pengguna
28 Juni 2021 11:01 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aang Afandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nasi Jamblang, khas Cirebon Jawa Barat. Nasi hangat dipadu dengan ragam sayur dan lauk yang menggoda selera. Dibungkus dengan daun Jati yang melegenda, konon sejarahnya berawal dari kerja Rodi di masa Belanda. Daun Jati ini mampu mengawetkan nasi sampai belasan jam. (Foto Aang Afandi)
zoom-in-whitePerbesar
Nasi Jamblang, khas Cirebon Jawa Barat. Nasi hangat dipadu dengan ragam sayur dan lauk yang menggoda selera. Dibungkus dengan daun Jati yang melegenda, konon sejarahnya berawal dari kerja Rodi di masa Belanda. Daun Jati ini mampu mengawetkan nasi sampai belasan jam. (Foto Aang Afandi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumlah wisatawan nusantara (wisnus) yang berkunjung ke daya tarik wisata dan akomodasi di Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung serta kota Cimahi (representasi Bandung Raya) sampai akhir tahun 2019 bila diakumulasi sebesar 16.424.465 pengunjung atau sekitar 25,42% dari total kunjungan wisnus ke Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Bila kota/kabupaten satelit Jakarta yang terdiri dari Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor dan Kota Bogor yang masuk provinsi Jawa Barat diakumulasi maka terdapat sekitar 14,4 juta kunjungan atau sekitar 22,28%.
Berarti dari dua wilayah aglomerasi ini mampu mendatangkan wisnus sebanyak 47,71% dari total kunjungan selama kurun waktu tersebut, hampir separuhnya. Sementara separuh kunjungan lainnya terbagi ke 18 kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. (sumber data: Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat, diolah).
Coba kita perhatikan kunjungan ke daerah lainnya, wisnus berkunjung ke kota dan Kabupaten Cirebon sebanyak 2,18 juta kunjungan (3,38%), sementara wisnus berkunjung ke kota dan kabupaten Sukabumi serta Kabupaten Cianjur sebanyak 5,6 juta kunjungan (8,7%).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya datang ke kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar sebanyak 6,09 juta kunjungan (9,4%), sementara ke area aglomerasi Indramayu terdiri dari Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten
Purwakarta sebanyak 4,9 juta kunjungan (7,7%). Ternyata persentasenya memang masih jauh dibandingkan dengan kunjungan ke Bandung raya, namun representasi angka – angka tersebut memberikan optimisme untuk terus bergerak bahwa berbagai wilayah di Jawa Barat layak dan menarik untuk dikunjungi. Selanjutnya yang mesti dicermati lebih detail adalah konsepsi aglomerasi di Jawa Barat ini pada konteks pariwisata, yang tentunya perlu pendalaman yang lebih.
Apa yang menarik dari Bandung Raya? Barangkali mereka menyediakan paket komplit, semuanya lengkap, semuanya tersedia. Tapi perlu diingat toh wisatawan juga tersegmentasi, mereka punya cara dan minat yang berbeda – beda, yang semuanya bisa dimanfaatkan oleh setiap wilayah. Bandung sebagai ibukota provinsi pastilah memiliki sarana prasarana kota yang memadai dan relatif lengkap, sulit untuk menandinginya. Bandung sebagai pusat Pendidikan, ini juga tak mudah bersaing dalam hal ini. Namun pasti ada sisi sisi lain, pasar ceruk lainnya yang dapat digarap dan barangkali itu tak tergarap atau tak dimiliki Bandung Raya.
ADVERTISEMENT
Coba kita kupas satu persatu,
Wilayah Sukabumi (Kabupaten & Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur), wilayah di barat daya Jawa Barat. Wilayah dengan pesona alam yang luar biasa. Tersedia layanan kereta api dari Bogor menuju Sukabumi lanjut ke Cianjur, ini sebenarnya moda yang menarik untuk pengembangan wisata ke depan. Waktu tempuhnya hanya sekitar 2 jam Bogor – Sukabumi, tentunya waktu tempuh yang ideal bagi sebuah perjalanan.
Tak lama dan tak melelahkan. Jembatan Situ Gunung, Jembatan yang sangat fenomenal di Sukabumi, jembatan ini pada ketinggian 150 meter dengan Panjang 250 meter, dengan pemandangan alam yang sangat indah. Di sekitar jembatan ini dikelilingi pohon – pohon dan juga perbukitan. Beberapa curug juga sangat menarik, seperti Curug Cigangsa, Curug Cigaso, serta kawah yang begitu populernya Kawah ratu. Beberapa pantai juga dimiliki Sukabumi. Kampung unik di Sukabumi yang dikenal sebagai Kampung Ciptagelar juga menarik dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Tradisi masyarakat dan rumah adat masih terjaga dengan apik, salah satu tradisinya adalah tradisi seren taun, penyerahan hasil bumi ke dalam lumbung. Cianjur juga sangat kaya dengan ragam alamnya, Kebun Raya Cibodas tentu tak bisa dilupakan, taman bunga nusantara dan Gunung Gedhe.
Indramayu, Kawasan industri. Indramayu merupakan Kawasan industri dan pertambangan, sehingga daya dukung ke arah sektor itu perlu menjadi perhatian serius. Peluang datangnya pekerja sektor tersebut, keluarga yang diajak berkunjung, atau tamu – tamu yang melakukan kunjungan berkaitan dengan keberadaan industri dan pertambangan ini dimungkinkan akan semakin besar.
Memungkinkan pula datangnya tamu atau ekspatriat yang bertugas di daerah Indramayu ini, Kawasan industri Indramayu yang semula 2000 Ha. Direvisi menjadi 20.000 Ha berpeluang perkembangan industri Indramayu semakin pesat. Keberadaan sarana akomodasi yang memadai, kebutuhan rumah makan dan restoran sesuai dengan selera pengunjung bahkan keberadaan katering-pun sangat dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Bahkan umumnya katering – katering dengan standar higienitas tinggi menjadi sebuah prasyarat. Aktivitas wisata yang dibutuhkan juga cenderung segmented. Wisata Kesehatan, seperti keberadaan tempat spa, terapi kebugaran dan sejenisnya sangat dibutuhkan. Bahkan peluang besar yang menarik adalah keberadaan produk ekonomi kreatif, selain kuliner yang tersedia di Indramayu, termasuk oleh – oleh dan suvenir.
Karena banyaknya tetamu dan kolega, kebutuhan membawakan atau mengirimkan oleh – oleh dan suvenir khas jadi peluang. Batik Tulis Paoman dan kerajinan bordir dengan motif Seruni, Bunga Tulip atau Tapak Kebo bisa terus dikembangkan. Termasuk oleh – oleh keripik dan dodol mangga, berbahan dasar Mangga Gedong Gincu, sebagai manga khas Indramayu, yang saat ini sudah masuk ke mall – mall di berbagai wilayah di Indonesia. Kerupuk udang dan terasi khas Indramayu juga bisa terus di-Branding. Indramayu ini bisa kolaborasi dengan Karawang, yang sebenarnya juga berpeluang terus berkembang sebagai pusat industri.
ADVERTISEMENT
Kawasan Tasikmalaya. Wisata budaya dan alam. Menikmati pantai Selatan Pangandaran yang eksotis, berbelanja produk seafood dan menikmatinya secara fresh. Bahkan menikmati gran canyonnya Pangandaran juga menarik. Dilanjut dengan menikmati ragam budaya Tasikmalaya.
Kita bisa mengunjungi Kampung Naga, yang kental dengan adat dan budaya, rumah – rumah penduduk dengan desain yang relatif sama dengan atap ijuk, sungguh mempesona. Aktivitas keseharian yang masih menjalankan nilai – nilai tradisi dan adat istiadat sunda.
Kawasan Cirebon (Kabupaten & Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan). Di Cirebon ini kita menemukan berbagai situs budaya, termasuk keberadaan Kraton, seperti Kraton Kasepuhan, Kraton Kanoman, Kraton Kacirebonan, Taman Goa Sunyaragi, Masjid Sang Cipta Rasa dan Wisata Ziarah Sunan Gunung Jati. Kekuatan Batik Cirebon, salah satunya daerah Trusmi menjadi kekuatan bagi Cirebon. Bergerak ke selatan, maka kita menuju ke kabupaten kuningan dengan suasana pegunungan.
ADVERTISEMENT
Beberapa resort dan vila tersedia di sana, walaupun sarana akomodasi ini sebagai sudah terbilang tua. Museum Linggarjati, menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia di masa kemerdekaan. Potensi buah – buahan menjadi komoditi yang menarik bagi wisatawan.
Jika kita petakan maka di luar Bandung Raya, Jawa barat di sisi barat Daya punya potensi alam yang luar biasa, di Tenggara ada kekuatan wisata pantai selatan Jawa yang melegenda dan potensi sumber daya ikannya, sementara di timur laut sangat kuat nilai – nilai sejarahnya, sementara di wilayah Indramayu adalah Kawasan industri yang berkembang yang nantinya fasilitas kota mungkin akan diarahkan untuk memenuhi hal tersebut.
Brand keunggulan masing – masing wilayah inilah yang mesti didorong, dikenalkan dan dibuat paket – paket wisatanya lebih komplit. Masih ada beberapa kekuatan yang dipunya Jawa barat, Kampung – kampung tradisional yang masih kuat tradisi dan nilai budaya, keberadaan pasar – pasar tradisional yang unik, dan komoditas ekonomi kreatif, utamanya batik.
ADVERTISEMENT
Barangkali kita tak hanya sekadar bicara jumlah kunjungan sebagai pembandingnya, tetapi bagaimana kue pariwisata ini dapat dinikmati oleh setiap Kabupaten/kota di Jawa Barat dengan segala kekuatan dan potensinya.
Bagaimana kabupaten/kota yang basisnya bukan di sektor itu mampu menjadi penopang, sektor ini, sebagai penyokong dari hasil pertanian, perkebunan atau perikanannya. Atau bahkan dari hasil industri kecilnya yang semakin berkembang.
Bagaimana tape ketan manis berbungkus daun jambu air (Peuyeum) dari Kuningan, jadi komoditi yang semakin dikenal di Jawa Barat, sebagai industri yang manis bagi para pengusaha dan pekerjanya. Barangkali ini jadi inspirasi komoditi ekonomi kreatif lainnya. Bagaimana akhirnya wisata itu, tak lagi hanya pergi ke Bandung, tapi tertarik ke daerah lainnya di Jawa Barat dengan ragam dan pesonanya.
ADVERTISEMENT
Penulis adalah pemerhati pariwisata dan ekonomi kretaif.