Aksi Kader Muhammadiyah Surabaya Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Risky Pratama
Journalist in Suara Surabaya as News Reporter
Konten dari Pengguna
1 Juni 2022 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Risky Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kader Muhammadiyah sedang melakukan aksi di jembatan Surabaya. Foto: Dokumen tim media kader Muhammadiyah
zoom-in-whitePerbesar
Kader Muhammadiyah sedang melakukan aksi di jembatan Surabaya. Foto: Dokumen tim media kader Muhammadiyah
ADVERTISEMENT
Pekikan suara aksi terdengar lantang. Temponya cepat seperti alunan musik rock. Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Surabaya (MUPALAS), Kader Hijau Muhammadiyah (KHM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dan Komunitas Pelajar Mengajar Surabaya sedang melakukan kolaborasi aksi untuk menyambut hari lingkungan hidup sedunia yang akan jatuh pada tanggal 5 Juni mendatang. Dengan penuh semangat, mereka melakukan creative long march di sepanjang jembatan Surabaya. Sesekali, berhenti dan melakukan orasi. Acaranya unik, mereka juga membuat pertunjukan teater monster plastik, membuat terkejut siapa saja yang sedang menontonnya.
ADVERTISEMENT
Di hari Ahad, 22 Mei itu, lebih dari 100 prtisipan aksi memadati jembatan Surabaya. Dengan mengangkat tagline #BersihLautkuSejahteraNelayanku mereka memiliki fokus seruan, yakni menyuarakan bahaya sampah yang mencemari pesisir dan laut Surabaya, khususnya yang berbahan dasar plastik.
Seorang pegiat lingkungan hidup yang tergabung dalam Kader Hijau Muhammadiyah (KHM), Iman Permadi, melakukan orasi. Ia telah lama menaruh hati pada gerakan peduli lingkungan. Entah kapan persisnya, yang jelas setiap ada acara semacam ini, ia selalu aktif menyumbang pikiran dan tenaga.
“Kami ingin benar-benar menggugah kesadaran masyarakat sekitar dalam menyuarakan kedaruratan ini, juga agar berdampak pada perilaku, sehingga cepat atau lambat dapat berdampak pada kebijakan pemerintah kota,” katanya sambil berorasi di tengah jalan jembatan.
ADVERTISEMENT
Kini usianya menginjak 29 tahun. Namun, semangatnya masih tampak membara. Dalam perkumpulan peduli lingkungan, ia tak hanya melakukan diskusi saja. Melainkan, ia juga melakukan berbagai macam jenis aksi. Tidak sedikit anak-anak muda yang juga ikut melakukan diskusi dan aksi. Rata-rata mereka berasal dari Surabaya bagian utara.
kader Muhammadiyah saat melakukan orasi. Foto: Dokumen tim media kader Muhammdiyah
Seorang koodinator Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Surabaya (MUPALAS), Syahries, dalam kesempatan itu ia juga melakukan orasi. Orasi menjadi mimbar bersama. Semua memiliki kesempatan yang sama untuk menuangkan pikiran dan keresahan. Dan Syahries, melancarkan orasinya dengan menekankan tujuan mereka dalam acara ini.
“Tujuan dari acara ini adalah untuk menyadarkan sekitar kita, karena mereka membuang sampah itu di pesisir dan akan berdampak pada mereka sendiri. Jangan sampai besok, tempat atau fasilitas ini bisa membahayakan warga sekitar,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Gaya orasi yang khas dan unik membuat siapa saja yang mendengarkan dapat fokus. Syahries kini telah berusia 24 tahun. Ia sering mengikuti acara kepedulian lingkungan. Khususnya, dalam kegiatan yang diadakan oleh gerakan mahasiswa pecinta alam.
kader Muhammadiyah saat melakukan aksi creative long march di jembatan Surabaya. Foto: Dokumen tim media kader Muhammadiyah
Aksi ini merupakan aksi kedua dari empat aksi yang direncanakan oleh mereka. Pertama, mereka melakukan brand audit sampah di pesisir pantai Kenjeran. Kedua, mereka melangsungkan aksi creative long march di sepanjang jembatan Surabaya. Ketiga, mereka akan kembali turun aksi. Tapi, ini bukan sekedar aksi yang hanya berada di daratan, ini adalah aksi yang dilakukan di lautan, tepatnya di laut selat Madura. Menarik bukan? Mereka datang ke laut dengan menggunakan perahu dan membawa kertas seruan aksi. Mereka menamai ini dengan aksi koreo laut. Dan yang keempat, merupakan acara puncak peringatan hari lingkungan hidup sedunia ini. Mereka meramu inti acara ini dengan melakukan nonton bareng hasil dokumentasi selama mereka aksi, sekaligus mendiskusikannya.
ADVERTISEMENT
Mereka akan melangsungkan puncak kegiatan di halaman SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Satu-satunya sekolah yang tepat berada di bibir pantai Kenjeran. Dalam rangkaian acara ini, mereka juga membuat pameran sampah plastik yang mereka dapatkan dari hasil brand audit di pekan pertama.
Di pagi itu, cuaca tampak cerah. Udara terasa gerah. Dan matahari beranjak naik ke ke atas kepala. Kaus katun yang dilapisi jaket tidak mampu menahan teriknya Surabaya. Kulit yang tidak ditutup kain terasa pedih. Keringat meluncur dua kali lebih cepat. Namun, semua itu terbayar ketika gerakan kepedulian lingkungan kembali muncul ke permukaan. Itu artinya, kepedulian sedikit demi sedikit mulai kembali ke jalannya.
Saya beruntung bisa melihat secara langsung, mendokumentasikan, dan mengikuti creative long march yang dilakukan oleh kolaborasi pegiat lingkungan hidup Muhammadiyah Surabaya. Teriakan tolak plastik sekali pakai yang penuh semangat itu membakar jiwa saya. Sungguh menghangatkan berada di tengah gerakan yang mulia ini. Bagi saya, ini adalah sebuah kebahagian bisa mengikuti aksi semacam ini. Sebuah aksi rangkaian aksi untuk peduli terhadap bumi, dan akan mewarisi kelestarian untuk generasi berikutnya.
ADVERTISEMENT
Gerakan ini sudah menjadi pengingat bagi saya dan siapa saja yang mengikutinya. Di Surabaya utara yang megah ini, kami bergerak, berkeluh kesah, dan berbagi cerita yang membuat hidup terasa lebih bergairah. Selamat hari lingkungan hidup sedunia. Mari memulai dari diri sendiri, kemudian sebarkan kebaikan untuk lingkugan dan sesama. Saling jaga, untuk bumi yang lebih baik kedepannya.