Reinfeksi COVID-19, Begini Rasanya

Asiah
Pegawai Negeri Sipil di Puslitbang Sumber Daya dan Yankes
Konten dari Pengguna
11 Juni 2021 15:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source: Freepik.com/ Ilustrasi Mematuhi Protokol Kesehatan
zoom-in-whitePerbesar
Source: Freepik.com/ Ilustrasi Mematuhi Protokol Kesehatan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sampai hari ini pandemi COVID-19 di Indonesia belum berakhir, dari 3 Januari 2020 hingga 7 Juni 2021 terdapat 1.856.038 kasus yang terkonfirmasi Covid-19 dengan 5,832 kasus baru dan 51.612 kematian. Per 31 Mei 2021, total 27.326.339 dosis vaksin telah diberikan (WHO, 2021). Menurut Lancet Infectious Diseases, seseorang tidak hanya berpeluang terinfeksi Covid-19 dua kali, tetapi juga bisa lebih parah ketika terinfeksi kedua kalinya ataupun sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Secara global, infeksi ulang bisa terjadi dalam kurun waktu yang cukup cepat seperti hanya 48 hari berlalu antara tes positif pertama dan kedua yang dilakukan pasien. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa antibodi virus corona bertahan setidaknya tiga bulan.
Namun, para peneliti dan pejabat kesehatan masyarakat berulang kali mengatakan bahwa belum ada cukup bukti untuk mengatakan seberapa baik antibodi COVID-19 dan seberapa lama mampu melindungi orang dari infeksi di masa depan.
Source: Freepik.com/ Ilustrasi Termenung

Kembali swab PCR

“Saya besok divaksin untuk mendapatkan surat keterangan COVID-19, semoga hasilnya negatif.”
“Aamin YRA, siapkan dirimu untuk ikut di swab lagi.” (kata teman)
“Ya harus siap, kita kan mau jalan hehehe, walaupun hati ini tidak bisa dipungkiri, ada rasa takut, tapi itu harus tetap dijalani, hal yang biasa menjadi terbiasa, cuek sajalah apa pun hasilnya akan saya terima.”
ADVERTISEMENT
“Hasil swab PCR diumumkan setelah selesai bekerja di kantor, saya sangat terkejut ketika mendengar hasil swab PCR positif lagi, (info dari satgas), perasaan begitu galau, sedih, tidak karuan, kenapa saya hasilnya positif lagi?”
“Tapi harus tetap semangat, demi mempertahankan imun tubuh agar tidak down. Setelah itu saya langsung memutuskan untuk tidak ikut pergi tugas luar.”
“Keesokan harinya satgas puskesmas menelepon, mewawancarai tentang status, kondisi, dan akan diisolasi di mana?” Dari puskesmas hanya menyarankan untuk menjaga protokol kesehatan, minum vitamin dan mengkonsumsi gizi seimbang.” (percakapan antara saya dengan satgas puskesmas)

Reinfeksi Covid-19 dengan status OTG, begini rasanya

Sebenarnya pada bulan Maret 2021 itu saya ditugaskan bekerja keluar kota. Sebelum pergi, saya harus di swab PCR terlebih dahulu untuk kebutuhan surat perjalanan, namun hasilnya sangat mengejutkan, saya kembali dinyatakan positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Saya sempat tidak percaya dengan hasilnya tapi faktanya seperti itu dan saya harus menerima kenyataan bahwa saya terinfeksi COVID-19 yang kedua kalinya dengan status OTG. Ya, bulan desember lalu saya sudah pernah dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala, setelah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari, dengan hasil Swab PCR negatif, saya akhirnya dinyatakan sembuh.
Sangat tidak terduga, tapi kali ini saya benar-benar tanpa gejala. Saya merasa malu karena terinfeksi COVID-19 lagi dan diberi waktu isolasi mandiri lagi selama 14 hari. Penyintas COVID-19 itu daya imunitasnya hanya bisa bertahan kurang lebih 3 bulan, setelah itu bisa saja terinfeksi kembali COVID-19 namun itu juga tergantung pada kondisi kesehatan dan daya tahan tubuh masing-masing. Jika terinfeksi kembali sebelum 3 bulan, kemungkinannya terinfeksi mutasi Covid-19 yang baru.
ADVERTISEMENT
Saat dinyatakan positif lagi, saya memberitahukan keluarga agar segera melakukan tes swab karena mereka kontak erat dengan saya dan Alhamdulillah hasilnya negatif. Saya yang terinfeksi COVID-19 dua kali ini, sungguh sangat terheran-heran, setelah kejadian desember lalu pun saya menjadi berhati-hati seperti menerapkan protokol kesehatan, tidak pernah makan telat dan selalu minum vitamin.
Reinfeksi COVID-19 yang saya rasakan ini sangat berbeda dengan yang pertama kali. Sebenarnya banyak sekali yang reinfeksi COVID-19 dengan gejala yang bervariasi, entah itu tidak bisa mencium bau-bauan atau hilang rasa pengecapan bahkan sampai sesak napas yang amat berat. Berbeda dengan yang saya rasakan, reinfeksi ini benar-benar tanpa gejala, tidak sedikitpun saya merasakan gejala COVID-19, saya sehat namun sebenarnya saya membawa virus tanpa sepengetahuan orang-orang.
ADVERTISEMENT

Kegiatan selama isolasi

Saya menjalani isolasi mandiri di rumah demi kesehatan sendiri dan mencegah penularan kepada keluarga ataupun tetangga, lagian daripada dipikirin terus malah jadi stres dan membuat imun menjadi turun, lebih baik saat isolasi mandiri dibawa happy saja dan untungnya saya mengisi kegiatan selama 14 hari ke depan dengan berjemur, konsumsi gizi seimbang, mengerjakan tugas kantor, menghadiri webinar-webinar melalui zoom serta melakukan hal-hal yang positif.
Tidak terasa tiba-tiba sudah 10 hari berlalu, saya benar-benar tidak merasa ada gejala sampai hari kesepuluh ini, akhirnya saya memutuskan untuk di swab lagi, memastikan bahwa saya sudah negative atau belum. Setelah menunggu hasilnya keluar, alhamdulillah saya dinyatakan negatif COVID-19. Untuk para penyintas COVID-19 juga bisa divaksin terhitung sejak 3 bulan setelah sembuh dari COVID-19, hal ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh para penyintas, apalagi virus corona yang sudah bermutasi dan sekarang banyak varian barunya.
ADVERTISEMENT

Pesan saya

Ya, dari yang saya alami ini saya berpesan kepada semuanya untuk selalu mentaati protokol kesehatan, jangan terlalu percaya diri bahwa anda sehat, ternyata saat di swab hasilnya positif, jadi demi kebaikan semuanya kita sama-sama mematuhi aturan yang ada dengan hal kecil seperti menggunakan masker bila bepergian ke tempat yang ramai, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Apalagi saat ini ada vaksin gratis dari pemerintah, jadi bagi yang belum divaksin mari divaksin, begitu juga yang sudah divaksin, jangan terlalu euforia karena mentang-mentang sudah divaksin jadi bisa bebas jalan-jalan keluar, tetapi kita juga harus tetap waspada dan berhati-hati dengan COVID-19.