Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Waspadai Obesitas pada Anak
6 Juni 2021 14:24 WIB
Ā·
waktu baca 4 menitTulisan dari Asiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Obesitas merupakan permasalahan serius yang mulai menjadi perhatian di seluruh dunia. Di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2007, 2010, dan 2013 menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan prevalensi kegemukan dan obesitas pada anak usia sekolah.
ADVERTISEMENT
Riskesdas 2007 melaporkan prevalensi berat badan lebih pada anak usia 6-14 tahun anak lakiālaki 9,5 % dan anak perempuan 6,4 %. Riskesdas 2010 melaporkan prevalensi anak gemuk usia 6-12 tahun anak laki-laki 10,7% dan anak perempuan 7,7%.
Secara nasional dari Laporan Riskesdas 2013 masalah gemuk pada anak kelompok umur 5-12 tahun sebesar 18,8 % yang terdiri dari 10,8% gemuk dan 8,8% sangat gemuk (obesitas). Dari rekomendasi World Health Assembly telah mengeluarkan sejumlah panduan dan kebijakan untuk mengatasi permasalahan ini, baik oleh Kementerian Kesehatan maupun organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Anak yang dapat tumbuh kembang dengan baik merupakan investasi suatu bangsa, untuk menghasilkan SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas dan produktif untuk masa depan bangsa. Obesitas adalah masalah serius yang harus diperhatikan secara serius karena berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Memberikan makanan sehat pada anak menjadi salah satu cara yang bisa ibu lakukan untuk mengoptimalkan kesehatan anak.
ADVERTISEMENT
Bagaimana mengetahui seorang anak mengalami obesitas
Seorang anak dapat diketahui mengalami obesitas dengan melihat status gizi, melalui pengukuran antropometri yaitu penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
Perhitungan indeks massa tubuh dapat dilakukan dengan: membagi berat badan dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter (WHO AnthroPlus 2007).
Kegemukan adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak berlebihan dengan ambang batas IMT/U > 1 Standar Deviasi.
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak berlebihan dengan ambang batas IMT/U > 2 Standar Deviasi.
Dampak obesitas terhadap anak
Kondisi ini perlu diperhatikan oleh setiap orang tua, jika obesitas pada anak yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu berbagai penyakit. Orang tua kadang kurang memperhatikan bagaimana dampak obesitas pada anak. Obesitas pada anak akan membuat mereka merasa tidak cocok dengan lingkungannya, karena memiliki kondisi fisik yang tidak sama dengan temannya. Pada anak dengan masalah obesitas, mereka cenderung kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya.
ADVERTISEMENT
Kelebihan berat badan akan menyebabkan adanya tekanan berlebih pada persendian dan tulang. Obesitas dapat berdampak buruk pada kesehatan bisa menyebabkan beberapa penyakit di antaranya penyakit jantung, diabetes meletus (DM), dan kolestrol tinggi.
Masalah yang lain adalah gangguan pysikologis/kejiwaan ( kurang percaya diri, bulimia nervosa, serta masalah kurangnya estetika dalam berpakaian, sesak napas dan kurang energik dalam beraktivitas.
Penyebab timbulnya obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah kondisi yang biasanya diakibatkan pola hidup yang tidak sehat. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori. Masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan (Almatsier, 2010).
ADVERTISEMENT
Kegemukan terjadi pada anak disebabkan karena makan berlebih, kurangnya aktivitas fisik, makan makanan yang siap saji (junk food), faktor genetik, status sosial ekonomi, dan faktor lingkungan.
Makanan yang praktis, seperti makanan beku, camilan asin, dan pasta kalengan, juga berkontribusi terhadap kenaikan berat badan yang tidak sehat. Beberapa anak mudah gemuk karena orang tua tidak tahu bagaimana memilih atau menyiapkan makanan sehat. Pola makan yang buruk yang mengandung banyak lemak atau gula dapat menyebabkan kenaikan berat badan dengan cepat.
Solusi penanganan anak obesitas
Pencegahan obesitas di mulai sejak usia muda dan sedini mungkin, seorang ibu sangat penting untuk membantu anak untuk mempertahankan berat badan yang sehat, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
ADVERTISEMENT
Peran orangtua sangat penting untuk mengatasi obesitas pada anak yaitu dengan cara pengaturan dan pendampingan pola makan anak dengan menu gizi seimbang, karena pola makan sangat menentukan kesehatan tubuh dan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh serta makanan yang di makan anak akan berpengaruh terhadap bentuk fisik.
Melakukan pemantauan terhadap anak untuk aktivitas fisik seperti olahraga (jalan kaki, lompat tali) karena akan membantu pembakaran kalori yang ada di dalam tubuh serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan pembentukan massa otot tubuh.
Hal lain yang harus diperhatikan ibu adalah makanan yang berlemak, manis serta minuman yang manis (es krim, soft drink), sebagai pengganti ngemil bisa konsumsi banyak sayur dan buah-buahan.
Memberikan edukasi dalam pembekalan ilmu pengetahuan untuk mengubah perilaku kebiasaan makan yang tidak sehat, diharapkan anak kooperatif dalam mengikuti pola makan dengan menu gizi yang seimbang sehingga tercapai anak yang sehat, kuat, dan berat badan anak yang ideal.
ADVERTISEMENT
Opini saya dengan pengaturan asupan gizi, perbaikan kebiasaan atau pola makan, peningkatan aktivitas fisik diharapkan angka obesitas dapat ditekan.