Konten dari Pengguna

Penggunaan Alat Transaksi Digital QRIS Pada Era Generasi Z

Aulia Lestari Ramadhani
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ekonomi pembangunan angkatan 2024
20 Oktober 2024 8:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aulia Lestari Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Transaksi Scan QR. Kredit foto : Aulia Lestari Ramadhani
zoom-in-whitePerbesar
Transaksi Scan QR. Kredit foto : Aulia Lestari Ramadhani
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dari berbagai aplikasi digital ke satu QR Code yang sama. QRIS telah menjadi salah satu alat pembayaran digital yang paling populer, terutama di kalangan Generasi Z (Gen Z). Era digital yang semakin maju dan berkembang, Gen Z menjadi pionir dalam adopsi teknologi terbaru, termasuk dalam hal transaksi keuangan. QRIS sebagai solusi pembayaran yang cepat, aman, dan efisien, sangat sesuai dengan gaya hidup dinamis Gen Z.
ADVERTISEMENT
Adopsi QRIS oleh Generasi Z
Generasi Z yang lahir dari tahun 1997-2012, tumbuh di era smartphone dan internet. Mereka cenderung lebih cepat mengadopsi teknologi baru, termasuk QRIS. Beberapa faktor yang mendorong adopsi QRIS di kalangan Gen Z antara lain:
a. Kemudahan penggunaan: Gen Z menyukai segala sesuatu yang cepat, mudah, dan praktis. QRIS menjawab kebutuhan ini dengan sempurna. Cukup dengan memindai kode QR, transaksi dapat diselesaikan dalam hitungan detik.
b. Fleksibilitas: QRIS dapat digunakan di berbagai merchant, dari warung makan hingga mall besar menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka.
c. Keamanan: Sistem transaksi QRIS lebih aman dibandingkan pembayaran tunai.
d. Integrasi dengan gaya hidup digital: QRIS terintegrasi dengan berbagai aplikasi yang sudah familiar bagi Gen Z yang serba digital.
ADVERTISEMENT
Dampak QRIS terhadap Perilaku Transaksi Generasi Z
Penggunaan QRIS telah mengubah cara generasi Z melakukan transaksi keuangan:
a. Penurunan penggunaan uang tunai: Gen Z cenderung membawa lebih sedikit uang tunai dan lebih mengandalkan pembayaran digital.
b. Peningkatan transaksi mikro: Kemudahan QRIS mendorong lebih banyak transaksi kecil yang sebelumnya mungkin dilakukan dengan tunai.
c. Perubahan pola konsumsi: Promo dan cashback yang sering ditawarkan melalui QRIS dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
d. Literasi keuangan digital: Penggunaan QRIS mendorong Gen Z untuk lebih memahami manajemen keuangan digital.
Tantangan dan Peluang
Meski adopsi QRIS di kalangan Gen Z tinggi, masih ada beberapa tantangan:
a. Kesenjangan digital: Tidak semua area memiliki infrastruktur yang mendukung QRIS, masih banyak daerah-daerah yang belum ada sarana QRIS.
ADVERTISEMENT
b. Keamanan data: Meningkatnya transaksi digital dapat meningkatkan risiko peretasan dan pencurian data.
c. Ketergantungan pada teknologi: Risiko ketika terjadi gangguan sistem atau baterai ponsel habis.
Namun, tantangan ini juga membuka peluang bagi inovasi lebih lanjut dalam sistem pembayaran digital, infrastruktur teknologi yang lebih merata dan edukasi finansial bagi Gen Z.
QRIS telah menjadi katalis perubahan signifikan dalam lanskap transaksi digital di Indonesia, terutama di kalangan Gen Z. Kemudahan, kecepatan, dan fleksibilitas QRIS sangat sesuai dengan gaya hidup generasi yang tumbuh di era digital ini. Seiring dengan semakin matangnya teknologi dan infrastruktur, QRIS berpotensi untuk semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya bagi Gen Z tetapi juga bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Penting bagi semua pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi pembayaran ini tapi tetap memperhatikan aspek keamanan dan inklusivitas finansial.
ADVERTISEMENT
Aulia Lestari Ramadhani, mahasiswi Ekonomi Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta