Konten dari Pengguna

Idulfitri: Momentum Kemenangan Untuk Melakukan Refleksi & Pengembangan Diri

Abdul Bari
a life long learner, saat ini berkarir sebagai Direktur Kelembagaan dan Layanan di PT Jaminan Kredit Indonesia (PT Jamkrindo)
30 Maret 2025 5:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdul Bari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Idulfitri bukan sekadar hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, tetapi juga menjadi momen berharga untuk melakukan refleksi dan memperbaiki diri. Setelah menjalani Ramadan yang penuh dengan latihan kesabaran, pengendalian diri, dan peningkatan spiritualitas, kita diingatkan bahwa esensi sebenarnya dari Idulfitri adalah kembali ke fitrah, yakni kembali menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih berempati terhadap sesama.
ADVERTISEMENT
Di era serba digital ini, kita memiliki akses yang luas terhadap berbagai informasi. Setiap hari, kita membaca berita, mendengar opini, dan melihat berbagai peristiwa melalui media sosial dan platform digital lainnya. Namun, di tengah derasnya arus informasi tersebut, kita sering kali kehilangan waktu untuk merefleksikan kehidupan kita sendiri. Kita lebih banyak menilai dan mengomentari orang lain daripada melihat ke dalam diri sendiri dan bertanya: "Apa yang perlu saya perbaiki? Apa yang bisa saya lakukan agar menjadi pribadi yang lebih baik?"
Dalam konteks kekinian, dinamika hukum, politik dan ekonomi semakin mempertegas pentingnya refleksi diri. Jangan sampai kita terjebak dalam pusaran informasi dan terjebak dalam sikap saling menyalahkan tanpa introspeksi. Kita mudah terpancing emosi oleh perbedaan pandangan, da keinginan untuk berkomentar, namun lupa bahwa perubahan yang nyata harus dimulai dari diri sendiri. Idulfitri mengajarkan kita untuk lebih bersabar, lebih memahami perspektif orang lain, dan lebih bijaksana dalam menyikapi perbedaan dan situasi.
ADVERTISEMENT
Kemenangan di hari Idulfitri bukan hanya tentang berakhirnya Ramadan, tetapi juga tentang keberhasilan dalam menahan hawa nafsu, meningkatkan ketaqwaan, serta menjadi pribadi yang lebih baik. Namun, setiap kemenangan juga membutuhkan refleksi. Kita perlu bertanya kepada diri sendiri, apakah kemenangan ini benar-benar membawa perubahan positif dalam hidup kita? Apakah kita hanya merayakan Idulfitri sebagai tradisi tahunan, ataukah kita benar-benar menjadikannya sebagai titik awal untuk menjadi pribadi yang lebih baik?
Dalam Islam, refleksi atau muhasabah diri adalah hal yang sangat dianjurkan. Muhasabah adalah upaya untuk mengevaluasi diri sendiri, memperbaiki kekurangan, dan meningkatkan kualitas hidup agar lebih baik di hadapan Allah dan sesama manusia. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr: 18)
ADVERTISEMENT
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan harus dievaluasi, karena segala amal akan dipertanggungjawabkan. Rasulullah juga bersabda "Orang yang cerdas adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian." (HR. Tirmidzi)
Foto: paxels
Idulfitri adalah pengingat untuk senantiasa bercermin pada diri sendiri. Apakah kita sudah menjalani hidup dengan ketakwaan? Apakah kita sudah cukup berbuat baik kepada orang-orang di sekitar kita? Apakah kita masih menyimpan dendam dan amarah yang seharusnya kita lepaskan? Inilah saatnya untuk mengambil jeda, menata hati, dan berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan memaknai kemenangan secara lebih holistik dari berbagai aspek.
Refleksi dan perbaikan diri bukanlah sesuatu yang hanya dilakukan setahun sekali saat Idulfitri. Ini harus menjadi perjalanan yang terus-menerus. Jika selama ini kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk melihat kelemahan orang lain, maka momentum Idulfitri sebaiknya digunakan mengajak kita untuk lebih fokus pada pertumbuhan diri sendiri. Mari manfaatkan momen ini untuk memaafkan, memperbaiki hubungan yang renggang, dan melangkah ke depan dengan hati yang lebih bersih serta pikiran yang lebih jernih.
ADVERTISEMENT
Sebagai manusia, kita tidak akan pernah lepas dari kesalahan. Namun, dengan kesadaran untuk terus belajar dan memperbaiki diri, kita bisa menjalani hidup yang lebih bermakna. Idulfitri adalah titik awal untuk menjadi lebih baik, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga, lingkungan, dan masyarakat luas.
Selamat Idulfitri, mari jadikan hari kemenangan ini sebagai momentum untuk terus bertumbuh dan memperbaiki diri. Tulisan ini dibuat sebagi pengingat saya, dalam situasi beribadah umroh di akhir Ramadan hingga hari raya lebaran, semoga memulai dan terus istiqomah menjalankan aktivitas kedepannya sebagai bentuk perbaikan diri.