Memaksimalkan Potensi Pikiran Bawah Sadar untuk Mencapai Kesuksesan

Abdul Bari
a life long learner, saat ini berkarir sebagai Direktur Kelembagaan dan Layanan di PT Jaminan Kredit Indonesia (PT Jamkrindo)
Konten dari Pengguna
17 Juni 2021 15:24 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdul Bari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Memaksimalkan Potensi Pikiran Bawah Sadar untuk Mencapai Kesuksesan. Dok: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Memaksimalkan Potensi Pikiran Bawah Sadar untuk Mencapai Kesuksesan. Dok: Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkan anda benar-benar memikirkan mengenai fungsi subconscious mind atau pikiran bawah sadar untuk mencapai kesuksesan? Jika jawabannya belum atau tidak pernah, mungkin kita punya kesamaan. Sebelumnya, saya berpikir sukses tidak ada hubungannya dengan dengan pikiran bawah sadar. Sebaliknya saya percaya bahwa sukses itu lekat dengan pikiran sadar (conscious mind), yaitu bagaimana kita menganalisa sebuah fakta atau keadaan dan mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan atau ilmu yang kita miliki.
ADVERTISEMENT
Namun pemikiran saya tersebut bergeser ketika saya menyaksikan podcast yang dibawakan senior yang saya anggap sebagai mentor saya pribadi. Podcast itu cukup menohok bagi saya, karena jujur saja, saya tidak pernah menganggap pikiran bawah sadar merupakan hal yang benar-bener penting sebelumnya.
Sebagai contoh selama ini saya berpikir pikiran sadar saya adalah yang paling memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan, namun nyatanya mungkin tidak demikian, justru pikiran bawah sadar lah yang mengambil porsi terbesar dalam pengambilan keputusan dan hal yang dominan menentukan keberhasilan seseorang.
Coba perhatikan saat anda sedang berkendara perjalanan pulang ke rumah. Sering kali kita membelokkan kendaraan kita tanpa pikir panjang. Begitu juga disaat kondisi pandemi ini, mungkin awalnya kita tidak terbiasa bepergian menggunakan masker. Namun saat ini, ketika keluar rumah, sudah pasti hal yang kita cari atau persiapkan ialah masker.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut kita ambil hampir secara otomatis. Kenapa? Sebab pikiran bawah sadar kita sudah menyimpan informasi yang memadai. Pikiran bawah sadar kita sudah tahu arah ada tujuan yang ingin kita capai dan mengetahui bahwa menggunakan masker harus dilakukan saat berpergian di era pandemi ini. Proses pengambilan keputusan di alam pikiran bawah sadar terjadi dengan sangat cepat sehingga kita mengatakannya gerakan refleks atau otomatis.
Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi misalnya, tidak mengukur tenaga, sudut gerakan bola, dan jarak antara dia dengan gawang ketika akan menendang bola ke gawang. Tubuhnya sudah memiliki mekanisme otomatis yang mampu mengarahkan bola tepat kepada sasaran.
Bayangkan bila kemudian mereka melakukan analisis, sudut gerakan bola dan jarak setiap kali akan melakukan tendangan bola, pastinya tendangan tersebut terlambat dilakukan dan bola tersebut akan diambil oleh tim lawan.
ADVERTISEMENT
Penelitian mengungkapkan pikiran bawah sadar mengendalikan 90% dari kehidupan kita. Pikiran bawah sadar seperti database dari seluruh data dan ingatan yang sudah kita simpan mulai dari sejak kita berada di dalam rahim ibu.
Ia juga menyimpan sisi emosi yang terhubung dengan setiap ingatan dan memberikan instruksi kepada badan melalui otak untuk melakukan aktivitas yang tidak kita sadari secara otomatis, seperti bernapas, mengedipkan mata dan sebagainya. Naluri kita untuk bertahan dan menyelamatkan diri jika ada ancaman diatur juga oleh pikiran bawah sadar.
Kemudian hal yang menjadi menarik adalah, sadarkah kita mengenai data apa saja yang selama ini tersimpan di alam alam bawah sadar diri kita masing-masing? Apakah pikiran-pikiran positif atau pikiran-pikiran yang negatif?
ADVERTISEMENT
Bila alam bawah sadar kita mengendalikan 90% dari kehidupan, menjadi sangat penting untuk memastikan alam bawah sadar kita berisi hal-hal yang ceria, penuh harapan, optimisme dan hal-hal positif lainnya.
Seperti pada tulisan saya sebelumnya, saya juga mengupas pentingnya berpikir positif. Hidup memang tidak pernah terlepas dari pemikiran. Pikiran adalah kekuatan yang menggerakkan tubuh dan juga hati.
Salah satu ilustrasi bahwa pikiran ialah kekuatan yang menggerakkan tubuh dan hati misalnya, saat anda berada di sebuah rumah makan, memilih menu yang anda ingin dan juga di mana anda akan duduk, pasti hal tersebut terlebih dulu muncul, diproses dan tergambar dalam pikiran anda dalam hitungan detik atau menit. Ketika anda datang ke rumah makan, memilih menu ayam goreng, duduk di bangku pojok kanan sambil menonton televisi, itu semua berawal dari pikiran, bukan tiba-tiba saja anda berada di tempat tersebut.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan hati yang memaafkan, yang berasal dari pikiran bahwa tidak ada gunanya memendam amarah dan dendam yang justru membuat hidup tidak tenang. Hati itu letak utamanya di pikiran. Maka itu penting untuk melakukan mind management, karena pikiran adalah sumber dari hal dan penentu masa depan anda.
Kembali kepada pikiran bawah sadar, Segala sesuatu yang dilakukan secara konsisten atau berulang akan masuk ke pikiran bawah sadar dan menjadi kebiasaan. Misalnya, seorang anak yang selalu mendengar perkataan “kamu bodoh” atau “kamu malas” atau “kamu tidak teliti” akan membuat anak tersebut percaya bahwa dia benar-benar bodoh.
Selanjutnya, pikirannya akan memerintahkan seluruh mekanisme tubuh untuk mewujudkan perkataan tersebut. Dia menjadi bodoh bukan karena tidak memiliki kapasitas untuk menjadi pintar melainkan karena didikte oleh kata-kata “kamu bodoh” yang sudah tertanam di dalam pikirannya. Setiap mendapat peluang potensial, anak tersebut tidak mengambil kesempatan karena percaya ia merupakan orang bodoh. Akhirnya ia terbiasa cenderung menyia-nyiakan kesempatan.
ADVERTISEMENT
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kita hidup dan bekerja berdasarkan program yang ada di pikiran bawah sadar kita, persis seperti komputer yang bekerja sesuai dengan program yang terinstal di memorinya.
Bisa dikatakan bahwa semua apa yang terjadi dalam hidup kita hari ini, lantaran program yang ada di dalam pikiran bawah sadar kita. Ketika kita sudah diprogram di pikiran bawah sadar kita merasa kecil dan bodoh, maka tindakan dan citra diri kita ialah menjadi bodoh.
Saat ini, setelah mengetahui peran penting pikiran bawah sadar saya mencoba merefleksikan apa yang terdapat pada pikiran bawah sadar saya selama ini. Saya coba memikirkan apakah yang tertanam dalam pikiran bawah sadar saya memiliki kekuatan untuk menggerakkan saya ke dalam tujuan hidup yang saya miliki?
ADVERTISEMENT
Jika jawaban belum ,maka perlu dilakukan program ulang pikiran bawah sadar. Jangan khawatir, kabar baiknya pikiran bawah sadar bisa kita program ulang walaupun kita berada di usia yang senja. Banyak contoh-contoh nyata akan hal tersebut.
Colonel Sanders mungkin sudah tidak asing lagi. Sosok yang memiliki nama lengkap Herland David Sanders ini kerap bergonta-ganti profesi pekerjaan ketika masih muda, mulai dari kuli bangunan, tukang parkir, nakhoda kapal uap, agen asuransi, hingga pemadam kebakaran. Sampai mencapai usia 40 tahun, kehidupan Colonel Sanders belum juga mapan. Bahkan pernah ia berpikir untuk bunuh diri karena merasa putus asa. Di usia yang tua ia baru merasakan manisnya kesuksesan tepatnya di usia 62 tahun.
Memang benar mungkin yang dikatakan, Simone de Beauvoir bahwa tidak ada yang lebih tua dari mereka yang telah mati antusiasmenya! Sebagai salah satu Filsuf paling berpengaruh di abad ke-20.
ADVERTISEMENT
Ia pernah berkata permasalahan yang timbul pada kaum usia lanjut bukan lah tingkah mereka yang sok muda, melainkan mereka berpikir tidak cukup muda. Kaum usia lanjut seharusnya meniru anak 7 tahun. Usia yang menua bukan alasan untuk terputus dari rasa penasaran. Berapa pun umur kita, kita tidak boleh berhenti untuk antusias untuk mencapai tujuan. Kita pun bisa melakukan mind programming berapa pun usia kita saat ini asal kunci utamanya ialah berpikir positif.
Meskipun mind programming bisa melakukan pemrograman ulang kepada pikiran bawah sadar, tetapi setiap pemrograman itu membutuhkan waktu dan proses yang berbeda-beda. Ada hal-hal yang tertanam begitu kuat, yang tidak mudah untuk dihilangkan. Tugas kita ialah memastikan pikiran bawah sadar memiliki program-program dan data-data positif yang memberdayakan diri untuk mencapai tujuan.
ADVERTISEMENT
Bagi anda yang tertarik mengikuti konten yang telah saya sebutkan di atas anda bisa mencarinya di link berikut:
https://www.youtube.com/channel/UCeBwGtT3x3ZGLiZqj9me5Mg.
Semoga bisa menginspirasi