Riuh Hari Kemerdekaan dan Asa Pemulihan Ekonomi

Abdul Bari
a life long learner, saat ini berkarir sebagai Direktur Kelembagaan dan Layanan di PT Jaminan Kredit Indonesia (PT Jamkrindo)
Konten dari Pengguna
17 Agustus 2022 12:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdul Bari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kemeriahan Perlomba Hari Kemerdekaan di PT Jamkrindo. (Dok Pribad)
zoom-in-whitePerbesar
Kemeriahan Perlomba Hari Kemerdekaan di PT Jamkrindo. (Dok Pribad)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perayaan hari 17 Agustus tahun ini terasa berbeda. Suasana riuh perayaan hari Kemerdekaan mulai terlihat di berbagai pelosok negeri. Lomba-lomba yang selama dua tahun ini menghilang, kini telah kembali dilakukan. Pada hari Kemerdekaan tahun ini, saya berkesempatan melakukan upacara bendera di Kampung Nelayan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, bersama dengan holding Indonesia Financial Group (IFG), Jamkrindo, Anggota Holding IFG dan warga setempat.
ADVERTISEMENT
Sepanjang perayaan hari Kemerdekaan di Cilincing, saya melihat banyak energi positif dan antusiasme masyarakat untuk kembali meramaikan keriuhan Hari Kemerdekaan. Gelak tawa anak-anak dan wajah gembira mereka menghiasi suasana hikmat di pagi nan cerah tersebut.
Riuh Kemerdekaan kali ini ibarat kado terindah untuk masyarakat. Meskipun dunia sedang gonjang ganjing karena berbagai tekanan ekonomi, politik dan juga ujian pandemi yang belum berakhir, namun Indonesia tetap dapat kokoh berdiri.
Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya di sidang tahunan MPR 2022 telah menyampaikan sejumlah catatan positif Indonesia di tengah masa ketidakpastian ini. Ia mengatakan bahwa kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini.
Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dan termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan.
ADVERTISEMENT
Inflasi berhasil dikendalikan di kisaran 4,9%. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7% dan jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9%. Bahkan, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp 106 triliun dan Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp 502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi.
Selain itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44% pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 surplus sekitar Rp 364 triliun.
Hari Kemerdekaan ini menjadi kado terindah yang patut kita syukuri. Dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh dimana masyarakat saling melindungi dan saling berbagi.
ADVERTISEMENT
Optimisme harus senantiasa kita pupuk untuk menguatkan harapan pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat menuju Indonesia maju. Tantangan di depan mata luar biasa menggunung, krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih dan perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Perang di Ukraina, menyebabkan semakin tingginya risiko krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.
Dok Pribadi.
Riuh pikuk kegembiraan hari ini semoga menjadi luapan api semangat optimisme di masa depan. Dimana kita akan selalu bergandengan tangan bahu membahu membawa Indonesia menjadi negara yang kuat dan punya ketahanmalangan terbaik, sehingga dapat bertahan di berbagai situasi dan kondisi.
Kita harus ingat bahwa Kemerdekaan diraih dengan banyak pengorbanan, ikhtiar dan usaha para pendahulu. Perjuangan demi meraih kemerdekaan merupakan usaha kolektif dari Sabang sampai Merauke. Seluruh lapisan masyarakat dari berbagai suku, agama, dan golongan, bersatu dan berjuang atas nama bangsa Indonesia. Perbedaan yang ada bukan menjadi penghalang kita meraih tujuan bersama.
ADVERTISEMENT
HUT RI ke-77 menjadi refleksi bersama agar tidak mudah terpecah belah karena kemajemukan bangsa dan senantiasa saling bahu membahu dan tolong menolong antar sesama.
Kutipan dari Bapak Pendiri Bangsa Ir. Soekarno tampaknya masih relevan kita gunakan saat ini
untuk membakar optimisme dan semangat pulih lebih cepat bangkit lebih kuat. Kutipan tersebut ialah “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali”
Dirgahayu Republik Indonesia…..