Konten dari Pengguna

Pendidikan yang Tidak Merata di Indonesia

Abbel Agustino
Saya adalah Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
25 Maret 2025 7:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abbel Agustino tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.istockphoto.com/id/foto/pemandangan-interior-ruang-kelas-bergaya-jepang-yang-kosong-gm1366797961-437228029
zoom-in-whitePerbesar
https://www.istockphoto.com/id/foto/pemandangan-interior-ruang-kelas-bergaya-jepang-yang-kosong-gm1366797961-437228029
ADVERTISEMENT
Pendidikan yang tidak merata di Indonesia memang masalah besar. Sekolah di kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung punya fasilitas lengkap, guru berkualitas, dan akses ke teknologi. Sementara itu, di daerah terpencil, masih banyak sekolah dengan bangunan rusak, kekurangan guru, dan minim fasilitas pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Salah satu penyebab utama ketidakmerataan ini adalah distribusi anggaran pendidikan yang tidak merata. Sekolah di kota sering mendapatkan dukungan lebih besar, sementara sekolah di desa sering kali hanya mendapat dana terbatas. Selain itu, kurangnya tenaga pengajar di daerah terpencil juga menjadi kendala. Banyak guru lebih memilih mengajar di kota karena fasilitas dan kesejahteraan yang lebih baik.
Solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini meliputi:
ADVERTISEMENT
Jika ketimpangan ini terus dibiarkan, maka generasi muda Indonesia akan tumbuh dengan kualitas pendidikan yang berbeda-beda, yang akhirnya berdampak pada ketimpangan kesempatan di dunia kerja dan kehidupan sosial. Oleh karena itu, pemerataan pendidikan harus menjadi prioritas utama agar semua anak Indonesia memiliki peluang yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.