news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Tanda Baca Mengubah Makna

abdel radi
mahasiswa universitas pembangunan jaya
14 Desember 2022 17:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari abdel radi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian salah paham saat membaca suatu kalimat?
“virus zombie” atau virus “zombie” apakah sama?
ADVERTISEMENT
Apakah penting tanda baca dan cara penulisan dalam kehidupan sehari-hari? Tentu, banyak orang yang cukup sering salah mengartikan atau memahami suatu bacaan. Dan hal ini sering terjadi saat kita membaca berita atau pesan dari orang lain di media sosial. Bahkan, sering terjadi konflik kesalahpahaman karena salah menafsirkan maksud dari kalimat tersebut.
Baru-baru ini, berita tentang ilmuwan menemukan “virus zombie” cukup menggemparkan masyarakat di seluruh dunia, berita yang muncul didukung dengan visual gambar terkait zombie dan menakuti masyarakat. Penulisan “virus zombie” di berbagai ranah berita juga membuat bingung masyarakat dan memunculkan persepsi yang berbeda-beda. Contoh asumsi yang berkembang yaitu “virus yang akan menginfeksi manusia menjadi zombie”, padahal maksud yang sebenarnya adalah virus yang sudah menjadi zombie atau hidup lagi karena sudah membeku ribuan tahun yang lalu. Mengapa bisa memunculkan persepsi yang berbeda-beda? Nah, ini disebabkan oleh penggunaan tanda baca yang tidak tepat.
ADVERTISEMENT

Fungsi Tanda Baca

Ketika kita membaca berita, bertukar pesan dengan teman, atau membaca unggahan di media sosial, tentunya tidak akan jauh dari penggunaan tanda baca. Tanda baca berfungsi untuk mengatur intonasi pembacaan di dalam sebuah kalimat atau bisa dibilang tanda baca mempertegas kalimat, tanda baca juga dapat mengubah makna dari sebuah kalimat. Seperti contoh ketika kita membaca, “Udah selesai? Makan.” dan “Udah selesai makan?” Kedua kalimat itu menggunakan kata-kata yang sama, tetapi tanda baca membedakan makna dari kedua kalimat itu. Seperti yang dikatakan oleh Drs. Abdullah, “Tanda baca adalah tanda yang dipakai untuk menjelaskan maksud penulis agar informasi disampaikan dapat diterima baik oleh pembaca.”
https://pixabay.com/id/vectors/surel-email-pemasaran-newsletter-4284157/

Bagaimana Hal Tersebut Dapat Terjadi?

Di zaman modern ini pertukaran informasi semakin cepat dan siapa pun dapat menyebarkan informasi khususnya melalui media sosial. Mayoritas masyarakat menyebarkan informasi tanpa memikirkan bagaimana orang lain memaknai hal yang mereka sebar atau bisa dikatakan, “Menyebarkan tanpa menyaring kembali.” Hal ini menjadi masalah umum yang terjadi di zaman internet ketika pertukaran pesan terjadi begitu cepat. Perusahan-perusahaan media yang juga bergerak di media sosial rata-rata mementingkan kuantitas dibanding kualitas. Terkadang perusahaan media menggunggah unggahan yang memancing masyarakat, mereka sengaja membuat headline dan isi dari keterangan di unggahan mereka terkesan ambigu, hal tersebut menyebabkan berita yang simpang siur, seperti contoh kasus “virus zombie” dan virus “zombie”.
ADVERTISEMENT

Dampak Tanda Baca Dalam Menghasilkan Pesan

Bertukar pesan, hal ini adalah aktivitas yang pasti dilakukan setiap manusia di dunia ini karena dengan bertukar pesan kita tetap bisa berkomunikasi dengan orang lain walaupun dengan jarak yang sangat jauh. Komunikasi melalui chat pastinya akan menimbulkan banyak hambatan entah itu dari cara penulisan, banyaknya kata, emoji, dan khususnya tanda baca. Emosi dapat dibaca dari gaya penulisan seseorang, seperti contoh saat kita mengirim pesan ke orang lain dengan kata, “kamu kenapa?” berarti kita menunjukan rasa peduli, namun ketika kalimat tersebut diubah menjadi “kamu kenapaaa?” hal itu pasti menunjukan arti yang berbeda dari kalimat sebelumnya. Perubahan gaya penulisan seperti itu dapat menunjukkan bahwa kita lebih peduli terhadap penerima pesan dan menandakan bahwa si pengirim dan penerima pesan memang sudah dekat sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Mengenai tanda baca, saat saya sedang scrolling media sosial Instagram, muncul unggahan terkait “virus zombie” oleh akun Folkative, unggahan tersebut menarik perhatian ketika saya membaca dan melihat gambar oleh akun Folkative. Di headline unggahan tertulis, “ilmuwan temukan “virus zombie” yang berumur 48.500 tahun terkubur dalam es.” Headline didukung dengan gambar yang menunjukan sosok zombie semakin memperkuat persepsi saya bahwa virus tersebut dapat menginfeksi manusia dan berubah menjadi zombie, ketika saya membuka komentar unggahan tersebut banyak juga netizen yang berpendapat demikian. Keterangan unggahan tersebut juga terkesan membingungkan, karena hanya menjelaskan bahwa “virus ini berpotensi menular.” Hal ini menyebabkan persepsi yang ambigu. Ada satu komentar dari netizen yang memberikan opini bahwa apa yang dituliskan di unggahan tersebut adalah kesalahpahaman, ia menjelaskan “Beritanya disebar tapi rancu. Ini bukan virus yang bikin makhluk hidup jadi zombie, tapi virusnya disebut 'zombie virus' karena walau sudah 48k tahun, masih dapat menginfeksi (masih aktif gitu) 🙂 *cmiiw tho”. @febimettasari. Dari komentar tersebut saya melakukan riset di internet yang membahas hal serupa.
ADVERTISEMENT
Saya mencari berbagai sumber lainnya terkait “virus zombie” salah satunya dari halaman web CNN Indonesia. Di judul berita tertulis, “Mengenal Virus 'Zombie' 48.500 Tahun yang Dibangkitkan dari Es Siberia.” Berbeda dengan unggahan di Instagram, kali ini halaman didukung dengan gambar ilustrasi ilmuwan yang sedang bekerja. Keterangan juga sangat lengkap tidak ada kalimat yang ambigu, “Virus berusia 48.500 tahun menjadi salah satu yang berhasil dihidupkan kembali dari daratan beku atau permafrost di Siberia, Rusia, oleh Ilmuwan dari Pusat Penelitian Ilmiah Prancis.” Dan juga, “ Syaratnya, daratan beku itu mencair dan membuat virus yang terkubur itu bangkit bak zombie. Untungnya, pemanasan global belum sampai tahap itu.” Kedua pernyataan itu memperjelas bahwa yang dimaksud “zombie” adalah si virus itu sendiri, bukan virus yang dapat menginfeksi manusia dan berubah menjadi zombie.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah, hanya karena penempatan tanda baca pada suatu kalimat sudah bisa mengubah makna nya. Di zaman dimana informasi tersebar dengan sangat cepat, kita sebagai netizen harus lebih teliti untuk mencari tahu soal berita, jangan mudah percaya dengan satu sumber berita saja. Media seharusnya lebih memikirkan dampak yang dibuat oleh unggahan mereka terhadap khalayak banyak. Hal ini lah yang membuat informasi menjadi simpang siur.

Sumber

BBC News Indonesia. (2018, October 26). Kenapa tanda baca tetap penting di era digital. https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-45962135
Febriansyah, F. D. (2020, June 30). Tanda Baca : Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenis (Lengkap). Ayo Berbahasa. https://www.ayo-berbahasa.id/2020/06/tanda-baca.html
Indonesia, C. (2022a, December 2). Mengenal Virus “Zombie” 48.500 Tahun yang Dibangkitkan dari Es Siberia. Teknologi. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20221202134015-199-881911/mengenal-virus-zombie-48500-tahun-yang-dibangkitkan-dari-es-siberia
ADVERTISEMENT
Indonesia, C. (2022b, December 6). Penampakan “Virus Zombie”, Hidup Lagi usai Terkubur Es 48.500 Tahun? Teknologi. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20221206045719-199-883265/penampakan-virus-zombie-hidup-lagi-usai-terkubur-es-48500-tahun
salma, S. (2021, July 29). Kesalahan Penggunaan Tanda Baca yang Sering Dilakukan. Penerbit Deepublish. Retrieved December 11, 2022, from https://penerbitdeepublish.com/kesalahan-penggunaan-tanda-baca/